Rangkaian pipa dari master atas yang semula langsung menuju release, diperpanjang.
Caranya, pipa pertama ditambah sekitar 20 mm dan disambung ke hose (slang karet), baru kemudian ke pipa kedua.
Komponen ini pun dipanjangin 70 mm dengan membentuk spiral (sebelumnya lempeng).
Siasat ini adalah upaya meredam getaran yang muncul saat kopling diinjak setengah.
Repotnya, modifikasi rangkaian pipa dan hose ini perlu dudukan baru yang mesti dilas (sistem dingin) pada dek.
Selain itu, master atas Kijang baru bermesin bensin pun diganti milik Kijang diesel.
"Punya Kijang diesel sudah dilengkapi akumulator," bilang Gunawan, sembari menggambarkan komponen mungil di bawah master yang berfungsi sebagai peredam getaran tadi.
Dengan begitu, pengoperasian kopling berukuran lebih besar dan tetap ringan, mampu menghilangkan suara yang ditimbulkan.
Solusi ini telah diterapkan pada unit-unit produksi keluaran terbaru (Oktober 1998).
Menurut Gunawan, ini bisa dilihat dari nomor sasis berkepala 23***.
Jadi, buat Anda pemilik Kijang keluaran bulan sebelumnya, cara penanganannya tetap dengan penggantian master kopling punya Kijang diesel.
Begitu pula dengan 'kasus' pintu belakang yang dikeluhkan berisik saat melaju.
Baca Juga: Otojadul: VW Kodok Berubah Sangar Usung Gaya Drag Race Power 170 DK
Komponen pengunci pada kiri dan kanan pilar belakang, terbukti kurang erat 'memegang' pintu, lantaran ukuran karet bantalannya kurang sip.
Maka sejak produk bernomor sasis 23 * * * itu pula, desain karet tatakan dirancang ulang hingga suara besi beradu pun sirna.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR