Meski saat turing Surabaya-Banyuwangi dikasih RON 90 dan diajak menanjak ke Bromo juga enggak ngelitik.
Jika dianalisa, mesin ini memang lebih cocok untuk turing santai atau penggunaan harian, karena punya torsi yang sangat kuat di putaran rendah.
Klaim maksimalnya 19,93 Nm yang diraih di 3.750 rpm. Sementara klaim tenaga maksimal 20,2 dk di 7.750 rpm.
Efeknya apa dengan torsi besar di putaran rendah? Tentunya responsif! Gas dibuka sedikit saja motor sudah melaju dengan cepat dan rasanya mesin rileks saja.
Dipakai harian yang kecepatannya hanya main di kisaran 50-70 km/jam terasa lebih dari cukup, untuk stop & go di kemacetan juga enak.
Lalu menaklukkan tanjakan juga santai saja, tak ada rasa ngos-ngosan keberatan. Lagi-lagi seperti effortless.
Dan karena torsi besar, mayoritas perjalanan akan lebih sering pakai gigi 5 meski jalan perlahan. Sehingga putaran mesin bisa lebih rendah, efeknya tentu bisa lebih irit bensin.
Meski kalau dirasakan, khususnya di kecepatan lebih 90 km/jam seperti butuh 1 gigi lagi yang karakternya lebih overdrive.
Makin asyik harian pakai Ronin karena ada fitur Glide Through Technology, jalan perlahan misal di kemacetan pengendara tak perlu main setengah kopling.
Baca Juga: Meski Bertampang Retro, Kopling TVS Ronin Punya Fitur Ninja ZX-25R