Artinya tenaga maksimal di roda Stylo 160 lebih kecil 0,5 dk dibanding Vario 160, sedang torsi selisih 0,65 Nm.
Dikombinasi dengan bobot lebih berat 1 kg, tentunya bisa berpengaruh pada top speed yang dihasilkan. Meski putaran mesin maksimal sama, limiter di sekitar 9.500 rpm.
Namun mengapa akselerasi awal Stylo 160 bisa lebih cepat? Besar kemungkinan balik lagi efek dari diameter roda yang lebih kecil.
Jadi meski bobot lebih berat dan tenaga lebih kecil, usaha untuk memutar roda lebih ringan karena racikan CVT termasuk ukuran final gear sama.
Oiya sebagai info tambahan, ketika dites di atas dyno, top speed Stylo 160 di spidometer mentok di angka 121 km/jam saja. Jadi hasil di lintasan sudah mendekati angka maksimal.
Hal menarik lainnya dari grafik dyno terlihat karakter tenaga dari bawah sampai atas sama, tapi memang lebih besar Vario 160.
KONSUMSI BENSIN
Dengan karakter mesin yang powerful, apakah jadi boros bahan bakar? Ternyata tidak juga. Malah masih tergolong irit. Hebat ya, kencang tapi irit!
Untuk penggunaan harian dalam kota, di Jakarta dan kawasan penyangga, dengan gaya berkendara agresif, sering betot gas secara mendadak, di spidometer menunjukkan angka rata-rata di angka 42,6 km/liter. Persis dengan Vario 160.
Kalau digunakan dengan lebih santai, malah bisa tembus sekitar 44-45 km/liter. Lebih irit lagi kalau dipakai turing luar kota, bisa tembus 47-49 km/liter!
Baca Juga: Riding Position Honda Stylo 160 Ramah Postur Indonesia, Jinjit Gak?
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR