Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Ride Lengkap Royal Enfield Super Meteor 650, Cruiser Bertenaga & Nyaman!

Rangga Kosala - Kamis, 7 September 2023 | 11:41 WIB
Royal Enfield Super Meteor 650 jadi cruiser nyaman dan bertenaga
Rizky/GridOto
Royal Enfield Super Meteor 650 jadi cruiser nyaman dan bertenaga

GridOto - Tim GridOto mendapat kesempatan istimewa untuk mencoba langsung Royal Enfield (RE) Super Meteor 650 sebelum diluncurkan di GIIAS 2023 lalu.

Super Meteor 650 merupakan motor cruiser bermesin twin hasil pengembangan dari Meteor 350 yang terlebih dahulu hadir.

Digadang-gadang oleh RE sebagai motor untuk jalan jauh yang nyaman dan bertenaga. Basis mesin diambil dari duo 650 cc yang sudah hadir sebelumnya, Continental GT 650 dan Interceptor 650.

Hampir seminggu mengetes Super Meteor 650, apa saja catatannya? Simak ulasan berikut!

Desain
Super Meteor 650 menganut desain cruiser khas RE yang sebelumnya diperkenalkan di Meteor 350. Tangki besar berkapasitas 15,7 liter mendominasi tampilan dengan posisi jok rendah.

Tangki 15,7 liter Super Meteor 650 dilengkapi tutup model klasik
Rangga/Otomotif
Tangki 15,7 liter Super Meteor 650 dilengkapi tutup model klasik

Headlamp bulat mengusung lampu LED sehingga memberi tampilan modern. Di sampingnya terdapat lampu sein besar berbentuk bulat. Sementara di buritan ada stoplamp mungil berisi lampu LED dengan sepatbor ‘gondrong’.

Yang bikin otentik, hampir seluruh panel bodi mulai dari sepatbor depan dan belakang, tangki bensin sampai side panel terbuat dari besi. Terasa banget klasiknya! Meskipun turut berkontribusi membuat bobotnya melar jadi 241 kg (basah).

Headlamp LED Super Meteor 650 beri sentuhan modern
Rangga/Otomotif
Headlamp LED Super Meteor 650 beri sentuhan modern

Baca Juga: Royal Enfield Rilis Super Meteor 650 di GIIAS, Harga Rp 240 jutaan!

Yang jadi pembeda paling signifikan tentu saja mesin dua silinder atau twin yang diusungnya. Dimensinya besar dan lebar dengan silencer knalpot di kanan dan kiri motor.

Secara garis besar, Super Meteor 650 terlihat seperti Meteor 350 yang ditambah steroid. Besar dan padat. Jadi perwujudan sebuah cruiser klasik dengan tampilan proporsional.

Belum lagi build quality yang terbilang baik untuk motor keluaran India. Lapisan krom di berbagai komponen seperti knalpot pun sangat mengkilap dan tebal, cakep!

Ada dua varian Super Meteor yang dijajakan di Indonesia, Tourer dan Standard.

Perbedaan paling ketara, tipe Tourer dibekali dengan tambahan windshield besar di atas headlamp, jok tebal yang nyaman dan sandaran untuk penumpang.

Royal Enfield Super Meteor 650 ditawarkan dalam tiga trim level atau tiga tipe di Indonesia, Astral, Interstellar dan Celestial. Masing-masing punya warna dan harga berbeda.

Astral ada pilihan warna Black dan Blue seharga Rp 242,3 juta. Sementara Interstellar hanya Green dibanderol Rp 245,6 juta. Keduanya masuk ke dalam model standar.

Tipe Celestial terbagi menjadi warna Blue dan Red dengan harga Rp 249 juta. Celestial masuk ke model Tourer dengan aksesori tambahan.

Semua harga tersebut kondisi on the road Jakarta.

Baca Juga: Lihat Detail Royal Enfield Super Meteor 650, Cruiser Bermesin Twin!

Fitur & Teknologi
Membahas fitur dan teknologi, diawali dari area panel instrumen yang kombinasi analog dan layar digital. Paling besar ada spidometer di sisi luar yang masih pakai jarum.

Panel instrumen Super Meteor 650 kombinasi analog dan digital, di sebelah kanan ada layar fitur Tripper
Rangga/Otomotif
Panel instrumen Super Meteor 650 kombinasi analog dan digital, di sebelah kanan ada layar fitur Tripper

Berikutnya terdapat layar LCD mungil yang menampilkan fuelmeter, jam, gear position indicator, odometer, tripmeter A & B, suhu, pengingat servis serta ECO indicator.

Di bawahnya terdapat indikator lampu-lampu, aki, ABS, MIL, netral dan oli mesin.Lucunya, Super Meteor 650 tidak dilengkapi dengan takometer, sehingga harus menerka-nerka saat mengganti gigi.

Di sebelah kanan panel instrumen utama terdapat layar bulat kecil untuk aplikasi Tripper, sebuah fitur navigasi dari Royal Enfield. Dapat dihubungkan ke smartphone via sambungan Bluetooth, dan menampilkan panduan navigasi turn-by-turn.

Sakelar-sakelar Super Meteor bentuknya terlihat klasik tapi dengan build quality rapi.

Di bagian kanan ada sakelar lampu hazard dan kenop model putar untuk engine
cut-off dan starter yang menjadi satu

Sakelar kanan Super Meteor 650 ada kenop putar engine cut-off dan starter, dan sakler hazard
Rangga/Otomotif
Sakelar kanan Super Meteor 650 ada kenop putar engine cut-off dan starter, dan sakler hazard

Geser ke sebelah kiri terdapat tombol klakson, sein dan kenop putar untuk lampu
jauh-dekat serta pass beam.

Sakelar kiri Super Meteor 650 untuk lampu-lampu dan klakson
Rangga/Otomotif
Sakelar kiri Super Meteor 650 untuk lampu-lampu dan klakson

Di bagian belakang sakelar terdapat tombol ‘i’ untuk mengganti tampilan informasi di layar LCD panel instrumen.

Tombol i di sakler kiri Super Meteor 650 untuk mengganti tampilan informasi layar LCD
Rangga/Otomotif
Tombol i di sakler kiri Super Meteor 650 untuk mengganti tampilan informasi layar LCD

Headlamp dan stoplamp Super Meteor 650 menggunakan LED, tetapi seinnya masih pakai bohlam halogen. Lampu sein belakang terpasang di extension sepatbor belakang dari plastik yang juga berfungsi sebagai dudukan plat nomor.

Side panel sebelah kiri dapat dibuka menggunakan kunci kontak. Di dalamnya terdapat tool kit yang cukup lengkap, perangkat penekan emisi dan soket USB tersembunyi.

Pada area kaki-kaki Super Meteor 650 menggunakan lingkar roda belang antara depan dan belakang. Pelek pakai 10 palang, paduan dari 5 palang tebal dan 5 palang tipis.

Roda depan pakai pelek 19 inci yang dibalut oleh karet bundar dari CEAT berukuran 100/90-19. Sementara itu roda belakang menggunakan pelek 16 inci dengan ban 150/80-16. Kedua ban sudah tubeless.

Rem depan pakai cakram tunggal 320 mm yang dijepit oleh kaliper Bybre 2 piston. Sedangkan rem belakang pakai cakram 300 mm, juga dengan kaliper Bybre 2 piston. Kedua rem sudah mengadopsi ABS (Antilock Braking System).

Super Meteor 650 pakai cakram 320 mm dengan kaliper Bybre 2 piston
Rangga/Otomotif
Super Meteor 650 pakai cakram 320 mm dengan kaliper Bybre 2 piston

Rem depan dan belakang tidak terlalu empuk, apalagi tuasnya terasa besar. Untuk pengereman yang lebih pakem, harus kombinasi antara rem depan dan belakang.

Di belakang, Super Meteor 650 pakai cakram 300 mm dengan kaliper Bybre 2 piston
Rangga/Otomotif
Di belakang, Super Meteor 650 pakai cakram 300 mm dengan kaliper Bybre 2 piston

Kalau depan saja sangat kurang mumpuni. Mungkin karena depan hanya pakai cakram tunggal dan kaliper 2 piston, sedangkan bobot hampir 250 kg.

Dengan tampilan gagah dan rupawan, yang menurut kami kurang oke dari Super Meteor 650 adalah suara klaksonnya. Kecil banget! Malah bisa disamakan dengan skutik entry level seperti Honda BeAT.

Memang dalam beberapa tahun terakhir, produk Royal Enfield yang baru punya suara klakson yang lebih pelan dari sebelumnya. Hal ini untuk menyikapi kebiasaan orang India di negara asalnya yang suka sekali menggunakan klakson sampai dirasa mengganggu.

Tapi cukup disayangkan untuk motor segagah ini, suara klaksonnya malah loyo. Wajib ganti aftermarket nih!

Riding Position & Handling
Riding position nyaman jadi nilai utama Super Meteor 650. Sebagai sebuah motor cruiser yang diproyeksikan melahap aspal dalam jarak jauh, kenyamanan jadi hal penting.

Super Meteor 650 dibekali dengan jok hanya setinggi 740 mm. Otomatis test rider dengan postur 170 cm dengan bobot 64 kg dapat menapakkan kedua kaki dengan sempurna saat duduk di atasnya.

Joknya besar dan empuk, nyaman diduduki! Maklum karena tipe yang kami dapat merupakan model Tourer. Walau tangkinya lebar, bagian depan jok menyempit jadi kaki tidak terganjal tangki.

Jok Tourer Super Meteor 650 lebih tebal dan empuk, nyaman diduduki
Rangga/Otomotif
Jok Tourer Super Meteor 650 lebih tebal dan empuk, nyaman diduduki

Setang pipa Super Meteor 650 lebar dan terasa rendah. Handgrip model klasik dengan emboss Royal Enfield enak digenggam kedua tangan.

Posisi setang juga mudah digapai kedua tangan ketika berkendara. Dimensi yang lebar membuat dada terbuka dan membusung, jadi terasa gagah.

Sebagai cruiser sejati, Super Meteor 650 menggunakan footstep model forward control yang ada di depan mesin.

Saat dipakai berkendara, posisi kedua kaki jadi selonjoran ke depan. Cukup nyaman digunakan dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Tampang Nakal, Royal Enfield Scram 411 Ternyata Lincah dan Nyaman, Ramah Buat Postur Indonesia

Yang agak mengganjal dudukan footstep ini terpasang di rangka depan mesin via dua buah pipa besi. Bentuknya aneh dan terkesan tidak rapi.

Dengan bobot mencapai 241 kg (basah), mendirikan motor dari posisi standar samping terasa beratnya! Apalagi ketika menaikkan motor di standar tengah, butuh usaha ekstra. 

FYI bobot tadi jauh lebih berat dibanding Interceptor 650 dan Continental GT 650, masing-masing hanya 202 kg dan 214 kg saja.

Windshield besar sukses menghalau angin ke badan pengendara selama perjalanan. Namun, bagian kepala tidak sampai terlindungi, jadi masih kena hembusan angin dari depan.

Super Meteor 650 ada aksesoris windshield untuk melindungi dari terpaan angin
Rangga/Otomotif
Super Meteor 650 ada aksesoris windshield untuk melindungi dari terpaan angin

Karena bening, tentu jadi tidak mengganggu visibilitas selama berkendara. Menariknya di tengah windshield terdapat lubang kecil untuk memberi aliran angin ke pengendara.

Sehingga meski sebagian besar angin dihalau, masih ada aliran angin untuk mendinginkan pengendara. Biar tak kegerahan saat berkendara di tengah kota di siang hari.

Super Meteor menggunakan suspensi depan upside down dari Showa. Selain cukup unik karena menggunakan vendor komponen dari pabrikan Jepang, Super Meteor juga jadi line up RE pertama yang pakai suspensi upside down.

Sok upside down depan Super Meteor 650 pakai lansiran Showa
Rangga/Otomotif
Sok upside down depan Super Meteor 650 pakai lansiran Showa

Sokbreker ini memiliki diameter as 43 mm dengan travel 120 mm. Sementara sokbreker belakang model twin shock dengan preload yang dapat disetel. Suspensi belakang memiliki jarak main 101 mm.

Baca Juga: Bedah Fitur Royal Enfield Scram 411, Sederhana Tapi Fungsional

Sok belakang ganda Super Meteor 650 dilengkapi setelan preload
Rangga/Otomotif
Sok belakang ganda Super Meteor 650 dilengkapi setelan preload

Karakter kedua suspensi Super Meteor 650 ternyata terasa berbeda. Suspensi depan terasa lebih empuk ketika menghajar obstacle seperti jalan keriting atau garis kejut dan sebagainya.

Sementara suspensi belakang terasa keras, bahkan ketika setelan preload sudah di set ke paling empuk. Buritan terasa mantul-mantul ketika melewati jalan jelek, atau speed trap.

Tetap terasa keras bahkan ketika membawa penumpang tetapi tidak sampai jedak-jeduk mentok.

Selain itu sebagai sebuah cruiser, handling bukan jadi senjata utamanya. Selap-selip di antara kendaraan, Super Meteor terasa lambat dan berat.

Apalagi dengan wheelbase sepanjang 1.500 mm, membuatnya tidak lincah menghadapi tikungan sempit.

Terbukti waktu diajak ke daerah Puncak Pass dengan banyak jalan berkelok, Super Meteor 650 agak keteteran saat diajak cornering.

Lain cerita kalau ketemu tikungan parabolik yang panjang, motor terasa sangat stabil. Namun, untuk dipakai jalan jauh dengan mayoritas aspal mulus dan lurus, Super Meteor terasa nikmat.

Impresi berkendara terasa halus dan stabil, bahkan di kecepatan tinggi sekalipun. Tak salah menjadi sebuah besutan cruiser.

Baca Juga: Torsi Kuat Tapi Minta Diurut, Performa Royal Enfield Scram 411 Masih Kalah Sama Motor 250 cc?

Performa
Ngomongin mesin, Super Meteor 650 dibekali oleh dapur pacu 648 cc SOHC 2 silinder segaris dengan injeksi bahan bakar elektronik.

Sistem pendinginan pakai udara dan oli dengan oil cooler berpenampang besar. Kapasitas 648 cc dihasilkan melalui ukuran bore & stroke 78 mm x 67,8 mm.

Oil cooler Super Meteor 650 berpenampang besar
Rangga/Otomotif
Oil cooler Super Meteor 650 berpenampang besar

Mesin ini identik dengan dapur pacu yang digunakan oleh Interceptor dan Continental GT 650.

Meski ada sedikit perbedaan pada airbox filter, knalpot dan setingan ECU Bosch untuk optimalisasi di putaran bawah.

Meski secara garis besar wujudnya mirip Meteor 350, menurut Anindya Dwiasti, Marketing Head Royal Enfield Indonesia, Super Meteor didesain secara fresh dari awal.

Tidak sekadar menjejalkan mesin 2 silinder 650 cc ke rangka Meteor 350. "Benar-benar baru, untuk rangkanya dan segala macam berbeda dengan 'adiknya'," jelasnya ketika ditemui di GIIAS 2023 lalu.

Mesin ini diklaim dapat menghasilkan tenaga maksimum sebesar 46,3 dk (34,6 kW) pada 7.250 rpm dan torsi 52,3 Nm pada 5.650 rpm.

Tenaga tadi disalurkan ke roda belakang melalui rantai lewat transmisi manual 6 percepatan.

Baca Juga: Royal Enfield 650 Twin Versi 2023 Bersolek Simpel, Fitur Lebih Modern

Dengan Rasio kompresi hanya 9,5:1, seharusnya masih bisa menenggak bensin RON 90 seperti Pertalite, memudahkan ketika dipakai turing keluar kota.

Selain itu, rasio kompresi yang tergolong rendah membuat mesin tidak terasa panas ketika berkendara. Rasa hangat pada betis baru terasa pas berhenti ketika macet parah.

Walau begitu tentu tidak disarankan riding menggunakan celana pendek, karena posisi paha dekat dengan cylinder head. Beresiko bikin kaki terpanggang!

Royal Enfield mengklaim 80% torsi sudah keluar sejak 2.500 rpm. Torsi besar ini kami rasakan saat jalan pelan, cukup buka gas sedikit saja motor sudah melaju.

Melibas tanjakan pun pakai gigi 2 masih oke tanpa ada “drama”.

Dan dengan adanya balancer shaft pada mesin, sukses memberi rasa halus alias minim getaran. Memang masih ada getar tapi di putaran mesin tinggi dan terasa sedikit saja di setang.

Impresi kami ketika berjalan di kecepatan 80 km/jam pada gigi 4, mesinnya terasa halus. Sementara itu gigi 6 cenderung overdrive, jadi jarang terpakai buat harian.

Seberapa cepat akselerasinya? Dengan torsi besar di putaran rendah tak heran jika Super Meteor 650 hanya butuh waktu 2,78 detik untuk mencapai kecepatan 60 km/jam dari keadaan diam.

Sementara itu akselerasi 0 ke 100 km/jam ditempuh dalam waktu 7,06 detik saja.

Berdasarkan data dari Racebox, top speed yang berhasil di gapai 160 km/jam. Hasil ini bisa dibilang identik dengan tampil angka pada spidometer Super Meteor 650.

Baca Juga: Irit Juga! Sekali Isi Tangki Royal Enfield Scram 411 Bisa Jalan 406,5 Km

Data lengkap hasil tes akselerasi bisa disimak pada tabel ya!

Oiya suara mesin terdengar nikmat! Dengan konfigurasi crankshaft 270° membuatnya bersuara seperti mesin v-twin.

Apalagi Super Meteor 650 tidak dibekali dengan tabung katalitik besar seperti Meteor 350.

Suara mesin jadi lebih terdengar deh! Kebayang kalau sudah ganti knalpot aftermarket atau custom pasti lebih nikmat.

Konsumsi Bensin
Meski mesin dengan rasio kompresi rendah dapat menenggak bensin RON 90, selama pengetesan kami hanya menggunakan bensin dengan angka RON 92.

Pengukuran konsumsi bensin dilakukan dengan metode full to full. Hasilnya didapat rata-rata 22 km/liter.

Rute yang dilalui mulai jalan lengang antarkota, kemacetan lalu lintas dan sampai trek menanjak di daerah Puncak, Jawa Barat.

Untuk motor seberat 241 kg dengan mesin dua silinder 650 cc, konsumsi bensinnya masih dirasa moderat.

Data Spesifikasi
P x L x T           : 2.260 x 890 x 1.155 mm
Jarak sumbu roda    : 1.500 mm
Jarak terendah      : 135 mm
Tinggi jok          : 740 mm
Bobot               : 241 kg (basah)
Kapasitas tangki    : 15,7 Liter
Tipe rangka         : Steel tubular spine frame
Suspensi depan      : 43 mm upside down telescopic fork 120 mm travel
Suspensi belakang   : Twin shocks 5 step adjustable preload 101 mm travel
Ban depan           : 100/90-19 M/C 57H (Tubeless Type)
Ban belakang        : 150/80-16 M/C 71H (Tubeless Type)
Rem depan           : 320 mm disc twin piston floating caliper ABS
Rem belakang        : 300 mm disc twin piston floating caliper ABS
Tipe mesin          : 4-stroke SOHC 4 valve
Silinder            : Parallel twin
Kapasitas           : 648 cc
Bore x stroke       : 78 x 67,8 mm
Rasio kompresi      : 9,5:1
Cooling system      : Air & oil cooled
Tenaga maksimal     : 46,3 dk (34,6 kW) @ 7.250 rpm
Torsi maksimal      : 52,3 Nm @ 5.650 rpm
Sistem starter      : Electric
Sistem pelumasan    : Basah
Sistem pengabutan   : Electronic fuel injection
Tipe transmisi      : Manual 6 speed penggerak rantai
Kopling             : Wet multi-plate 

Data tes
0-60 km/jam    : 2,78 detik
0-100 km/jam   : 7,06 detik
0-201 m        : 9,56 detik
0-402 m        : 15,24 detik
Top speed spidometer: 160 km/jam
Top speed Racebox: 160 km/jam
Konsumsi bensin: 22 km/liter

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Carry dan Toyota Kijang Berubah Jadi Rongsokan, SPBU Ini Sementara Ditutup

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa