Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Gerak Bersama UKM

GeBer UKM: Mang Epi, Spesialis Miniatur Motor dari Bandung, Sukses Mendulang Hoki dari Hobi

Ditta Aditya Pratama - Rabu, 14 Oktober 2020 | 21:35 WIB
Mang Epi, Spesialis Miniatur Motor dari Bandung
Ditta Aditya Pratama / GridOto.com
Mang Epi, Spesialis Miniatur Motor dari Bandung

GridOto.com - Kisah pertemuan GridOto.com dengan Mang Epi, spesialis miniatur motor dari Bandung ternyata harus melambung dulu di Magelang.

Masih teringat beberapa waktu lalu, seorang kawan di Magelang memperlihatkan sebuah miniatur motor Honda XR250 Baja kepada GridOto.com.

"Nanti samperin Mang Epi kalau pulang kampung!" kata Uki, kawan saya itu.

Sayangnya saran sang kawan ibarat tertimbun galian tipe C dan lupa buat main ke tempat Mang Epi sampai teringat gara-gara ulang tahun ketiga GridOto.com, 10 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: GeBer UKM, Bentuk Peduli GridOto Terhadap Pengusaha Kecil di Tengah Pandemi

Ada program GridOto.com yaitu GeBer UKM (Gerak Bersama UKM) yang bikin teringat kalau Mang Epi pasti cocok buat jadi bahan tulisan.

Eh ternyata Mang Epi menyanggupi buat disambangi, jadilah GridOto.com menghampiri kediamannya di daerah Cisaranten Kulon, Bandung.

Mang Epi yang aslinya bernama Dhefi Nugraha ini mengakui kalau awalnya membuat miniatur motor ini karena hobi saja.

"Dulu sih hobi dan senang model kit, dari Gundam. Hot Wheels. Nah dulu awalnya bikin miniatur mobil. Kok enggak sreg. Cobain deh bikin miniatur motor malah keterusan sampai sekarang," ujarnya.

Miniatur Honda XR250 Baja karya Mang Epi, milik Subkhi Kuncorojati di Magelang bersama motor aslinya
Ditta Aditya Pratama / GridOto.com
Miniatur Honda XR250 Baja karya Mang Epi, milik Subkhi Kuncorojati di Magelang bersama motor aslinya

Mang Epi ingat betul saat pertama kali membuat miniatur motor itu tahun 2017, namun jelas ia enggak langsung jualan.

"Pertama bikin Suzuki TS125. Pakai contoh motor punya kakak. Waduh sekarang udah enggak tahu ke mana. Hancur kayaknya," jelas pria asal Ciamis ini.

Dari pertama membuat miniatur motor hingga berani jualan juga enggak singkat karena ia harus betul-betul pede dengan karyanya.

"Dulu satu motor saja bikinnya bisa sebulan. Nah pas udah rada rapih, ada teman yang minta bikin. Itu Royal Enfield, miniatur motor pertama yang saya jual," katanya.

Baca Juga: Rakit Miniatur Yamaha RX-King dari Barang Rongsok, Pria Ini Raih Ratusan Hingga Jutaan Rupiah Per Unit

Dasarnya memang hobi alias senang ngulik, dari karya pertamanya itu ia mulai coba-coba bikin miniatur motor lain dan dipajang di Instagram miliknya.

"Kadang enggak ada yang pesan. Tapi saya suka tuh sama motornya. Coba aja bikin sekalian latihan. Makin kesini makin banyak yang pesan," jelas Mang Epi.

GridOto.com sempat kagum saat Mang Epi memperlihatkan bahan-bahan pembuatan miniatur motornya. Ada yang dapat dari toko pancing!

"Itu timah. Buat pemberat joran pancing. Saya pakai buat bikin pelek. Nah rangka motor tergantung desainnya. Biasanya pakai kawat baja," jelas Mang Epi sembari mengoprek-oprek meja kerjanya buat memperlihatkan bahan-bahan 'mentah' miniatur motor kepada GridOto.com.

Semua miniatur motor karya Mang Epi dibuat di meja sederhana ini di kontrakannya di Cisaranten Kulon, Bandung
Ditta Aditya Pratama / GridOto.com
Semua miniatur motor karya Mang Epi dibuat di meja sederhana ini di kontrakannya di Cisaranten Kulon, Bandung

Kemudian ia memperlihatkan pipa paralon yang kerap digunakan buat bodi motor. Lalu untuk detail-detail kecil seperti ulir sokbreker, ternyata pakai timah solder.

"Buat tangki, mesin, sampai lampu depan pakai resin. Nah sekarang saya lagi banyak pesanan Kawasaki W175, saya jadi bikin cetakannya buat tangki dan mesinnya. Biar cepat bikinnya," ujarnya.

Tapi ada juga karyanya yang full resin dari rangka dan jelas benar-benar bikin molding sendiri dari awal untuk satu motor itu saja.

"Ini Kreidler, full resin dari tangki, rangka, bodi. Kisahnya ini motor lucu juga sih. Yang pesannya kayaknya bule, tapi begitu motornya sudah jadi saya kontak ga ada jawaban. Mungkin keburu balik ke negaranya. Jadinya ya barangnya di sini enggak diambil," kata pria kelahiran 1986 ini.

Baca Juga: Cocok Jadi Koleksi, Segini Harga Miniatur Tamiya Lotus Seven Generasi Kedua

Untuk membuat miniatur motornya, pertama-tama Mang Epi pasti akan minta foto motor dari berbagai sisi dari sang pemilik motor.

Kemudian, foto motor itu akan diprint dan dijadikan patokan skala 1:12. Nah komponen pertama yang penting dalam penentuan skala miniatur itu ternyata ban.

"Soalnya ban itu menentukan ukuran dari ujung ke ujung. Kalau ban sudah jadi, bisa lanjut bikin rangka. Rangka sudah jadi, bikin mesin," jelas Mang Epi.

Saat mesin sudah dinaikan ke rangka, langkah berikutnya adalah membuat tangki. Lalu jok dan terakhir tentu detail-detail kecilnya.

Langkah pertama Mang Epi dalam membuat miniatur motor justru dari roda, lalu ke rangka, baru mesin dan perintilan lainnya
Ditta Aditya Pratama / GridOto.com
Langkah pertama Mang Epi dalam membuat miniatur motor justru dari roda, lalu ke rangka, baru mesin dan perintilan lainnya

Saking detailnya GridOto.com melihat di beberapa motor sampai dibuatkan karburator dari pipa paralon yang ukurannya hanya 3-4 mm saja.

Lalu kalau motornya monoshock, bisa gerak alias ada travelnya. Begitu juga dengan beberapa motor yang sok depannya bisa naik turun.

"Enggak semua sih. Tapi kalau monosok saya usahain bisa naik turun. Kalau dobel sokbreker bisa saja kalau memang ada request, tapi biasanya dibikin mati," tambah Mang Epi.

Selain itu ulir per sokbreker pun dililit satu persatu pakai timah solder.

Baca Juga: Suka Koleksi Miniatur Mobil Macam Hot Wheels? Yuk Coba Bikin Diorama Garasinya Sendiri Biar Makin Seru

Detil lainnya seperti rantai, kabel gas, hingga kabel rem pun enggak ketinggalan nih! Keren!

Tahap paling lama dalam pembuatan motor justru saat membuat ruji pelek yang harus ia anyam satu persatu pakai kawat.

"Setiap progress 30%, 50%, 70%, saya pasti laporan ke yang punya. Sudah sesuai belum. Mumpung belum beres, jadi kalau ada yang enggak sesuai ya diganti," kata Mang Epi.

Namanya pemesan adalah raja, Mang Epi maklum saja kadang ada saja yang enggak puas, salah dan minta bikin lagi dari awal, atau revisi berulang-ulang. Kayak anak agency saja ya, hehehe...

Mesin miniatur Kawasaki W175 dari resin yang belum dicat, Mang Epi sampai bikin moldingnya karena saat ini memang ramai yang order W175
Yoel Chrisnawan Pratanda untuk GridOto.com
Mesin miniatur Kawasaki W175 dari resin yang belum dicat, Mang Epi sampai bikin moldingnya karena saat ini memang ramai yang order W175

Mang Epi mengakui peminat miniatur motornya masih dari Indonesia saja, belum ada yang dari luar negeri.

Paling banyak dari Jakarta. Kemudian Surabaya, Bandung, Lampung, Banjarmasin, hingga paling jauh Papua.

Tiga tahun membuat miniatur motor, orderan memang enggak pernah sepi meski Mang Epi membatasi hanya membuat 7 motor saja sebulan.

"Yah ini kendalanya. Saya cuma sendiri dan masih kerja juga jadi pegawai honorer. Pulang kantor, lanjutin bikin lagi. Kalau akhir pekan bisa seharian," katanya.

Baca Juga: Nyaris Tewas di MotoGP Austria 2020, Segini Harga Miniatur Yamaha YZR-M1 Tunggangan Valentino Rossi

Hanya saja karena masih kerja sendirian, Mang Epi enggak berani terima order lebih banyak karena bisa bikin enggak fokus.

"Nih buat bulan Oktober sama November saja sudah full. Kalau sekarang order (saat tulisan ini dinaikan - 14/10/2020) harus ngantri dibuatin di bulan Desember," ungkapnya sembari memperlihatkan catatan pemesan.

Nah untuk membuat satu motor, Mang Epi membutuhkan waktu 4-5 hari tergantung kerumitan desainnya.

Lantas soal tarifnya, Mang Epi mematok harga mulai dari Rp 400 ribu untuk satu miniatur motor. Jelas angka yang enggak terlalu mahal mengingat motor ini custom alias sesuai dengan kemauan pemilik.

Beberapa miniatur motor karya Mang Epi, dari pesanan yang tidak diambil hingga coba-coba buat latihan
Yoel Chrisnawan Pratanda untuk GridOto.com
Beberapa miniatur motor karya Mang Epi, dari pesanan yang tidak diambil hingga coba-coba buat latihan

"Enggak ada karya saya yang sama. Semuanya berbeda. Walau kadang tipenya sama misal W175 tadi, tapi pasti ada saja bedanya. Karena hasilnya ngikut sama yang punya," jelas Mang Epi.

Mang Epi enggak menampik kalau penghasilannya dari membuat miniatur motor justru lebih banyak ketimbang upah honorernya.

"Tapi kalau mau keluar dari tempat kerja dan full time bikin miniatur, saya masih ragu. Keinginan buat berkembang dan bikin usaha sendiri ya pasti ada. Punya karyawan. Bikin lapangan pekerjaan. Tapi ya ada ketakutan juga. Emangnya kayak begini ada yang beli terus?"

Ada satu lagi kendala yang diakui Mang Epi karena kerja sendiri, yaitu waktu buat riset dan inovasi.

Baca Juga: Kenalan Yuk Sama Komunitas Dewata, Tempatnya Para Pehobi Diecast Mobil di Bali, Sering Adakan Lomba Buat Para Anggotanya Lho

Soalnya saat tulisan ini dibuat (Oktober 2020), Mang Epi baru bisa melayani miniatur motor tipe sport naked, trail, dan retro. Motor bebek, skutik, dan sport full fairing belum bisa.

"Pengen saya mulai latihan bikin motor-motor itu karena memang banyak yang nanyain. Kayak NMAX udah enggak kehitung. Tapi karena waktu saya sudah habis buat ngerjain pesanan, belum sempat nih buat coba-coba bikin skutik dan bebek," akunya.

Yang membuat motor bebek, skutik, dan motor fairing menurutnya adalah lekukan-lekukan tiap tipe yang berbeda dan memerlukan banyak waktu dalam pembuatannya.

"Lihat saja PCX bodinya gitu, NMAX gitu. Kalau fairing, Ninja gitu, R15 gitu. Beda semua. Kalau sport naked templatenya udah jelas. Rangka, tangki, mesin, jok, lampu, kaki-kaki," kekehnya.

Nah ada yang mau support Mang Epi? Kreasi miniatur motor custom begini memang masih niche dan belum banyak pemainnya di Indonesia nih!

(*)

Dhefi Nugraha

Instagram: @mang_epi_miniature

Cisaranten Kulon, Bandung, Jawa Barat

081394521409

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa