Mang Epi mengakui peminat miniatur motornya masih dari Indonesia saja, belum ada yang dari luar negeri.
Paling banyak dari Jakarta. Kemudian Surabaya, Bandung, Lampung, Banjarmasin, hingga paling jauh Papua.
Tiga tahun membuat miniatur motor, orderan memang enggak pernah sepi meski Mang Epi membatasi hanya membuat 7 motor saja sebulan.
"Yah ini kendalanya. Saya cuma sendiri dan masih kerja juga jadi pegawai honorer. Pulang kantor, lanjutin bikin lagi. Kalau akhir pekan bisa seharian," katanya.
Baca Juga: Nyaris Tewas di MotoGP Austria 2020, Segini Harga Miniatur Yamaha YZR-M1 Tunggangan Valentino Rossi
Hanya saja karena masih kerja sendirian, Mang Epi enggak berani terima order lebih banyak karena bisa bikin enggak fokus.
"Nih buat bulan Oktober sama November saja sudah full. Kalau sekarang order (saat tulisan ini dinaikan - 14/10/2020) harus ngantri dibuatin di bulan Desember," ungkapnya sembari memperlihatkan catatan pemesan.
Nah untuk membuat satu motor, Mang Epi membutuhkan waktu 4-5 hari tergantung kerumitan desainnya.
Lantas soal tarifnya, Mang Epi mematok harga mulai dari Rp 400 ribu untuk satu miniatur motor. Jelas angka yang enggak terlalu mahal mengingat motor ini custom alias sesuai dengan kemauan pemilik.
"Enggak ada karya saya yang sama. Semuanya berbeda. Walau kadang tipenya sama misal W175 tadi, tapi pasti ada saja bedanya. Karena hasilnya ngikut sama yang punya," jelas Mang Epi.
Mang Epi enggak menampik kalau penghasilannya dari membuat miniatur motor justru lebih banyak ketimbang upah honorernya.
"Tapi kalau mau keluar dari tempat kerja dan full time bikin miniatur, saya masih ragu. Keinginan buat berkembang dan bikin usaha sendiri ya pasti ada. Punya karyawan. Bikin lapangan pekerjaan. Tapi ya ada ketakutan juga. Emangnya kayak begini ada yang beli terus?"
Ada satu lagi kendala yang diakui Mang Epi karena kerja sendiri, yaitu waktu buat riset dan inovasi.
Soalnya saat tulisan ini dibuat (Oktober 2020), Mang Epi baru bisa melayani miniatur motor tipe sport naked, trail, dan retro. Motor bebek, skutik, dan sport full fairing belum bisa.
"Pengen saya mulai latihan bikin motor-motor itu karena memang banyak yang nanyain. Kayak NMAX udah enggak kehitung. Tapi karena waktu saya sudah habis buat ngerjain pesanan, belum sempat nih buat coba-coba bikin skutik dan bebek," akunya.
Yang membuat motor bebek, skutik, dan motor fairing menurutnya adalah lekukan-lekukan tiap tipe yang berbeda dan memerlukan banyak waktu dalam pembuatannya.
"Lihat saja PCX bodinya gitu, NMAX gitu. Kalau fairing, Ninja gitu, R15 gitu. Beda semua. Kalau sport naked templatenya udah jelas. Rangka, tangki, mesin, jok, lampu, kaki-kaki," kekehnya.
Nah ada yang mau support Mang Epi? Kreasi miniatur motor custom begini memang masih niche dan belum banyak pemainnya di Indonesia nih!
(*)
Instagram: @mang_epi_miniature
Cisaranten Kulon, Bandung, Jawa Barat
081394521409
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR