Lalu fitur apa saja yang dimiliki XL7 Alpha AT?
Satu yang jadi perhatian adalah fitur Smart E-Mirror, yang terintegrasi dengan kaca spion tengah.
Secara prinsip, Smart E Mirror adalah kamera yang bisa menghadap ke depan mobil (seperti umumnya dashcam) atau ke belakang mobil.
Baik hadap ke depan maupun belakang, video itu bisa direkam dan bisa menjadi bukti visual untuk ragam kejadian tak terduga.
Asyiknya, di gelap malam pun kualitas gambarnya masih baik, dan jika mata Anda lebih nyaman dengan fungsionalitas spion biasa, Smart E Mirror bisa dimatikan.
XL7 juga punya Easy Connection yang berkemampuan mirroring ponsel ke layar head unit.
Fitur lain yang ia juga punya di antaranya: Electronic Stability Programme, Hill Hold Control, dual airbags, cup holder + chiller, koneksi Bluetooth telefoni, keyless entry, tombol start-stop, roofrail, jok ISOFIX, AC climate control, sensor parkir, hingga kamera parkir.
Oh khusus kamera parkir, ini proyeksinya berbeda lho ya dari Smart E Mirror.
Jadi meski Smart E Mirror di spion juga punya tampilan belakang, tapi cakupan gambarnya tidak lebih wide dari kamera parkir yang terproyeksi di head unit.
Dan keduanya bisa dinyalakan bersamaan.
Melaju di jalan, rasa berkendara XL7 lebih mirip dengan Xpander Cross ketimbang Honda BR-V.
Yaitu set kaki-kaki yang lebih fokus pada kelembutan suspensi ketimbang ketajaman handling.
Saat melewati polisi tidur atau jalan berlubang, bantingannya cukup empuk sehingga mampu memberikan rasa nyaman.
Tapi harus diakui, meski sudah lebih empuk dari bantingan Honda BR-V, tetap saja XL7 masih sedikit lebih keras kalau dibanding Mitsubishi Xpander Cross.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR