Dengan tenaga lebih kecil, ditambah pakai roller berat dan per keras, hasilnya respon tiap buka gas jadi lebih smooth, makanya catatan akselerasi ADV150 lebih lambat jika dibanding PCX 150.
Utamanya untuk meraih kecepatan tertentu, ambil contoh 0-60 km/jam, ADV150 butuh 5,4 detik sementara PCX 150 hanya 5,2 detik. Data lengkap lihat di tabel;
Test akselerasi Honda ADV150
0-60 km/j: 5,4 detik
0-80 km/j: 10,5 detik
0-100 km/j: 19,8 detik
0-100 m: 7,8 detik (@70,8 km/j)
0-201 m: 12,4 detik (@85,9 km/j)
0-402 m: 20,1 detik (@100,3 km/j)
Top speed di spidometer: 118 km/j 117 km/j
Top speed di Racelogic: 111,2 km/j ADV 111 km/j
Konsumsi bensin: 41 km/L 42 km/L
Meski tarikan awal lebih kalem, namun di kecepatan menengah atas berkendara pakai ADV150 justru lebih enak, utamanya cruising 60 km/jam hingga 80 km/jam mesin sangat rileks dan terasa halus.
Ini tentu posisi ketika roller yang berat sudah terlempar ke posisi luar.
Oiya mesin ADV150 ini sangat minim getaran, baik di putaran rendah maupun tinggi, suaranya juga cukup senyap.
Mungkin ada yang penasaran CVT gredek atau tidak? Sampai angka odometer hampir 700 km belum dirasakan gredek. Semoga saja dengan ubahan pada CVT-nya membuat ADV 150 bebas dari gredeg.Baca Juga: Siapa Bilang Mesin dan Transmisi Honda ADV 150 dan PCX 150 Sama? Ini Detail Perbedaanya!
Konsumsi Bensin
Dengan tarikan yang smooth, ternyata tak serta merta bikin konsumsi bensin boros, justru karena jika dirasakan smooth efek dari roller berat dan per keras sehingga minim selip dari area CVT, bisa membuat lebih irit.
Buktinya dengan pemakaian lebih dari 550 km, konsumsi bensin di spidometer tertera stabil di kisaran angka 42 km/liter.
Sedikit lebih irit dari PCX 150 yang dapat 41 km/liter. Bensin pakai Pertamax dengan tester berpostur 173 cm 64 kg yang karakter bawa motornya agresif.
Fitur & Teknologi
Pencahaan lampu LED yang dipakai ADV150 ternyata cukup terang dan fokus, yang tentu saja putih khas LED. Lampu jauhnya menyorot cukup tajam ke sisi tengah.
Konsol di bawah setang kiri yang mirip laci ini ternyata bisa muat botol minum kendati untuk ukuran 600 ml masuknya mesti sedikit dipaksa.
Kalau buat menyimpan smartphone dan sekalian ngecas pakai power outlet yang ada di dalamnya sih mudah.
Sementara kalau bagasi di bawah jok dengan kapasitas 28 liter memang tergolong lega, berbagai bekal perjalanan bisa masuk ke dalamnya.
Baca Juga: Pengereman ADV 150 dan PCX 150 Ternyata Juga Beda, Ini Detailnya
Sisi kepraktisan didapat karena pakai keyless, anak kunci tinggal dimasukkan ke kantong, tiap akan berkendara tinggal pencet kenop dan diputar ke I (ignition), saat akan buka bagasi atau tangki tinggal putar kenop ke posisi seat/fuel dan tekan tombol di sampingnya.
Windscreen-nya fungsional banget, saat berkendara malam, biar tak terlalu dingin tinggal naikkan adjustable windscreen ke posisi tinggi untuk menghalau angin.
Kalau siang, yang butuh embusan angin agar tak gerah tinggal turunkan. Caranya tinggal tarik pengunci dan geser windscreen naik atau turun.
Selain desain keren dan kaki-kaki yang nyaman, motor ini juga punya fitur yang sangat komplet dan kekinian. Kendati mesti ditebus dengan harga cukup tinggi, Rp 33,5 juta (CBS) dan Rp 36,5 juta (ABS) on the road Jakarta.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR