Berikutnya ditempati New Ninja 250 dengan mesin 249 cc berasio kompresi 11,6:1, yang mencatatkan tenaga maksimal 30,40 dk di 12.150 rpm dan torsi 19,36 Nm di 9.830 rpm.
Terakhir New YZF-R25 yang menggunakan mesin 249,3 cc dengan rasio kompresi 11,6:1, yang menghasilkan tenaga 28,86 dk pada 10.600 rpm dan torsi 19,37 Nm pada 10.110 rpm.
Meski New YZF-R25 punya tenaga paling kecil, tapi dengan stroke lebih panjang jadi punya karakter torsi yang lebih baik sejak putaran rendah.
Makanya jika dipakai sehari-hari dengan kondisi stop and go motor ini cukup responsif.
Sedangkan New Ninja 250 karena throttle body-nya dilengkapi 2 valve membuat respon bukaan gas terasa smooth cenderung lamban.
Jadi meskipun bukaan gas dibuka mendadak tapi valve yang diatur oleh ECU untuk membuka secara halus.
Meski begitu kopling New Ninja 250 paling ringan karena dilengkapi assist & slipper clutch, yang juga menjaga momen deselerasi agar tidak membuat roda belakang mengunci.
(Baca Juga : Honda Resmi Rilis Warna Baru CBR250RR, Tricolor Mirip CBR 1000 Nih)
Kalau CBR250RR punya grafik dyno yang paling linear, dengan kata lain saluran tenaganya konsisten tidak naik-turun dan limiter paling tinggi sampai 14.100 rpm.
Uniknya grafik CBR250RR di 6.500 rpm sampai 8.500 rpm jadi yang paling rendah tapi tiba-tiba setelah 8.500 rpm langsung naik kembali.
Dan enaknya ada riding mode, bisa fleksibel menyesuaikan kemampuan rider dan kondisi jalan.
Pengetesan lainnya menggunakan Racelogic untuk mengukur akselerasi.
Dari seluruh parameter dimenangkan oleh CBR250RR, sesuai data dyno karena mesinnya punya tenaga paling buas.
Berikutnya diikuti New Ninja 250 lalu New YZF-R25 yang hanya terpaut tipis nol koma sekian detik saja dari New Ninja 250.
Top speed pun demikian urutannya, CBR250RR dapat 179 km/jam, New Ninja 250 174 km/jam dan New R25 172 km/jam. Data lengkapnya bisa lihat tabel.
New Ninja 250 | CBR250RR | New YZF-R25 | |
0-60 km/jam | 2,9 detik | 2,8 detik | 3 detik |
0-80 km/jam | 4,6 detik | 4,2 detik | 4,8 detik |
0-100 km/jam | 6,7 detik | 6,2 detik | 7,2 detik |
0-100 m | 6,3 detik | 6,1 detik | 6,4 detik |
0-201 m | 9,6 detik | 9,3 detik | 9,8 detik |
0-402 m | 15,1 detik | 14,7 detik | 15,6 detik |
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR