Sedang sok belakang bersistem uni-trak yang bertumpu di crankcase bantingannya paling terasa keras.
Untuk New YZF-R25 upside down 37 mm barunya terasa sedikit keras dibanding CBR250RR.
Bahkan dipakai sehari-hari selama pengetesan soknya hanya bermain sampai setengah dari total travel-nya.
Sok belakang monocross kali ini memang lebih keras dari sebelumnya, tapi redamannya masih yang paling empuk dibanding kedua rivalnya.
(Baca Juga : Masih Baru, New Kawasaki Ninja 250 Sudah Punya Komunitas Sendiri)
Meski karakter sok belakang ketiga motor ini berbeda-beda, tapi tidak perlu khawatir atau bingung memilih.
Karena ketiga sok belakang motor ini preload-nya bisa disetel. Hanya saja yang dilengkapi uni-trak dan pro-link pasti punya karakter yang lebih stabil.
Kalau dipakai sehari-hari yang memiliki handling stabil untuk meliak-liuk, tentu New YZF-R25 karena sok depan dan belakangnya punya tingkat kekerasan yang mirip.
Hasilnya lebih seimbang saat menahan guncangan, belum lagi catalyst knalpot ada di bawah mesin membuat center of gravity-nya lebih baik.
Kalau CBR250RR dan New Ninja 250 meski sok belakang lebih stabil, namun sok depannya terasa limbung ketika diajak berbelok cepat.
Apalagi New Ninja 250 yang punya fairing paling lebar tentu harus lebih berhati-hati ketika meliuk di kemacetan agar tidak menyenggol kendaraan lain.
Performa
Supaya lebih akurat, performa mesin diukur di atas mesin dyno Dynojet 250i yang sama yaitu milik Sportisi Motorsport yang berada di Jalan Tenggiri No.4 Rawamangun, Pulo Gadung, Jaktim.
Hasilnya CBR250RR yang dibekali mesin 249,7 cc berasio kompresi 11,5:1 punya hasil dyno yang paling tinggi pada mode Sport+ yaitu 31,03 dk di 13.170 rpm dan torsi 19,08 Nm di 9.680 rpm.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR