Review Lengkap Aprilia SR-GT 200, Test Ride Untuk Harian dan Turing, Bedah Keunggulannya?

Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - Selasa, 30 Agustus 2022 | 19:00 WIB

Aprilia SR-GT 200 varian sport, Rp 61,5 OTR Jakarta (Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - )

GridOto.com - Review skutik adventure bergaya sporty dari Eropa yaitu Aprilia SR-GT 200, inilah hasilnya saat pemakaian harian dan turing.

Seperti misalnya handling di kecepatan tinggi, sorot lampunya, konsumsi bensinnya, akselerasi dan top speed yang bisa diraih.

Nah untuk menjawabnya, proses pengetesan dilakukan secara lengkap dan dipakai untuk mengarungi berbagai kondisi jalan, agar sesuai konsep motornya.

Jadi bukan hanya dipakai di jalan perkotaan, namun juga untuk turing ke pinggiran.

Bagaimana hasilnya? Apakah worthed skutik yang dijual Rp 60 juta (OTR Jakarta) untuk versi biasa dan Rp 61,5 juta (OTR Jakarta) untuk versi Sport ini?

Performa

SR-GT 200 dibekali mesin berkapasitas 174,3 cc tipenya 4 langkah SOHC 4 katup injeksi berpendingin cairan, dengan transmisi CVT.

Punya ukuran bore x stroke 61,5 x 58,7 mm. Tenaga maksimalnya 17,4 dk di putaran mesin 8.500 rpm dan torsi 16,5 Nm pada 7.000 rpm.

Agus Salim
Aprilia SR-GT bermesin 174 cc 4 katup SOHC berpendingin cairan

Karakter dapur pacunya ternyata terbilang menyenangkan, tenaganya lebih dari cukup saat digunakan harian maupun turing.

Baca Juga: Aprilia SR-GT 200 vs Honda ADV160, Mana Yang Lebih Nyaman?

Dorongan tenaganya selalu ada dan responsif, tiap gas dibuka putaran mesin langsung enteng naik.

Jadi buat stop & go di kemacetan terasa sigap, ketemu tanjakan curam saat turing juga enggak ada rasa was-was, gampang nanjak!

Dites akselerasinya pakai Racelogic pun hasilnya cukup baik, lebih cepat dari skutik 160 cc, misalnya Honda PCX 160.

Agus Salim
Aprilia SR-GT 200 pakai cakram belakang dan suspensi dengan preload

Contoh di 0-60 km/jam, SR-GT 200 mencatatkan waktu hanya 4,9 detik, lalu 0-100 km/jam 16,7 detik. Sedangkan PCX 160 catatannya 5,2 detik dan 16,8 detik.

Untuk jarak tertentu, misal 0-201 meter skutik yang didatangkan secara utuh dari Vietnam ini perlu waktu 12 detik, sedang PCX 160 12,2 detik. Lumayan kan?

Beda yang terbilang tipis dibanding PCX 160, tentunya bukan hanya karena beda kapasitas mesin hanya 17,4 cc (174,3 cc vs 156,9 cc), tapi bobot juga pengaruh.

SR-GT 200 beratnya mencapai 148 kg! Beda 16 kg dibanding PCX 160 yang hanya 132 kg (versi ABS). Jelas bikin power to weight ratio keduanya jadi tipis.

Untuk raihan top speed, setelah dicoba beberapa kali hasilnya di spidometer mentok di angka 125 km/jam.

Sementara di Racelogic 114,8 km/jam, artinya deviasi spidometernya cukup kecil karena di bawah 10%, tepatnya 8,16%.

Baca Juga: Meskipun Tanpa Keyless Aprilia SR-GT 200 Diklaim Aman dari Maling

Konsumsi Bensin

Karakter mesin yang responsif, gampang berkitir tinggi serta harus menopang bobot motor yang cukup berat, tentunya berimplikasi pada konsumsi bensinnya.

Setiap satu liter bensin ternyata hanya bisa untuk menempuh jarak 30 km/liter. Angka segitu tentu dipakai dalam kondisi jalan beragam.

Malah ketika turing dan sering ketemu tanjakan, tercatat hasilnya cuma dapat 27,4 km/liter.

Agus Salim
Penggunaan Aprilia SR-GT 200 di jalan tanah

Dengan catatan gaya berkendara motornya dibawa secara agresif, sering buka gas secara spontan.

Lalu posturnya 173 cm 65 kg. Jika gaya bawa lebih kalem serta bobot lebih ringan, tentu bisa saja konsumsinya lebih irit.

Oiya walaupun punya rasio kompresi 12,5:1, dan rekomendasinya pakai bahan bakar RON 95, tapi ketika turing terpaksa diisi bensin RON 92.

Karena memang di jalur turing tak ketemu RON 95. Namun, ternyata masih aman. Enggak ada gejala ngelitik maupun penurunan performa.

Riding Position & Handling

Baca Juga: Komparasi Fitur Aprilia SR GT 200 vs Honda ADV 160, Siapa Lebih Lengkap?

Posisi berkendara SR-GT 200 memang sangat cocok untuk perjalanan jauh, tapi tentunya buat harian pun nyaman.

Hal itu karena 3 faktor, yang pertama tentu dari posisi kaki yang fleksibel khas skutik bongsor.

Agus Salim
Dua pilihan posisi kaki pada dek Aprilia SR-GT 200

Itu karena deknya panjang, jadi bukan cuma posisi tegak, malah bisa juga hampir selonjoran atau menekuk ke belakang ala-ala posisi balap.

Kenyamanan kaki dikombinasi dengan setang yang nyaman saat digenggam, karena punya sudut yang agak menekuk ke dalam dan ke bawah.

Jadi mau perjalanan lama atau sebentar telapak dan pergelangan tak akan pegal. Ditambah lagi joknya agak tinggi dan busanya empuk! Tentunya makin bikin betah.

Memang sih empuknya jok SR-GT 200 membawa konsekuensi yaitu jadi tinggi, tepatnya 799 mm.

Sehingga untuk yang tinggi badannya hanya sekitar 165 cm, naik SR-GT 200 pasti kakinya jinjit.

Agus Salim
Posisi berkendara Aprilia SR-GT 200

Namun bisa disiasati kok, dengan cara saat berhenti duduknya maju mendekati ujung jok.

Bagaimana dengan handlingnya? Bobot 148 kg memang enggak bohong. Cukup mengurangi kelincahan terutama saat selap-selip di kemacetan.

Baca Juga: Adu Spek Mesin Aprilia SR-GT 200 vs Honda ADV 160, Beda Tipis, Tapi...

Termasuk juga ketika membelok putar arah di U-turn, pasti terasa cukup berat. Bahkan saat menuntun di parkiran pun lumayan terasa beratnya.

Untungnya SR-GT 200 punya kelebihan lain, yaitu redaman suspensinya yang jempolan.

Suspensi depan pakai teleskopik berdiameter as 33 mm. Rasanya empuk namun asyiknya enggak mudah bottoming, karena punya jarak main panjang, 122 mm.

Agus Salim
Aprilia SR-GT 200 pakai rem cakram dengan ABS single channel

Efeknya ketemu jalan berlubang atau gundukan seperti polisi tidur, enggak perlu ragu saat menerjangnya.

Suspensi belakang ganda yang punya jarak main 102 mm dan ada setelan preload 5 tingkat pun empuk banget.

Malah saking empuknya, dengan setelan preload standar di tingkat kedua jika motor dipakai berboncengan suspensinya gampang mentok.

Selain mudah mentok, efek terlalu empuk juga bikin bagian belakang motor terasa terlalu mengayun saat menikung di kecepatan tinggi.

Namun masih bisa diatasi, yaitu solusinya tinggal setel preload ke tingkat yang lebih keras.

Agus Salim
Suspensi belakang Aprilia SR-GT 200 berkarakter empuk

Yang juga patut diacungi jempol cengkeraman bannya yang pakai Michelin Anakee, ternyata di aspal berlumpur pun sangat bisa diandalkan, enggak licin!

Baca Juga: Bukan Mesin Vespa Bore Up, Mesin Aprilia SR-GT 200 Ternyata Baru

Di jalan beraspal mulus pun tentunya lengket, dengan suara yang tak terlalu berisik.

Dengan ground clearance setinggi 175 mm, bagian bawah motor enggak pernah sampai mentok. Yang kepentok paling hanya ujung standar tengahnya.

Fitur & Teknologi

Dipakai harian dan turing, ada beberapa fitur yang sangat terpakai fungsinya. Mulai dari depan, ada windshield yang terbilang tinggi dan lebar.

Hasilnya sangat efektif mencegah angin langsung kena badan pengendara, tentunya menambah kenyamanan.

Lanjut di bawahnya terdapat lampu yang bentuknya seperti milik RS660 atau RSV-4.

Sorot cahayanya termasuk memuaskan, lebar dan terang, namun tetap khas lampu LED yang sorotnya putih dan seakan hilang jika berkendara kondisi hujan.

Agus Salim
Tes kapasitas bagasi Aprilia SR-GT 200, muat banyak!

Yang juga sangat terpakai di setiap perjalanan tentu saja fitur bagasi di bawah jok, dengan total kapasitas 25 liter.

Jas hujan, baju ganti, botol air minum, sandal dan sebagainya bisa masuk ke dalamnya.

Baca Juga: Aprilia SR-GT 200 Dibekali ABS Tapi Hanya Roda Depan, Ini Alasannya

Sayangnya di bawah setang tak ada laci penyimpanan botol air minum. Sehingga botol harus dimasukkan ke dalam bagasi dan jadi hangat efek panas mesin.

Sementara di bawah setang kiri lacinya tipis, hanya muat smartphone dan bisa sambil mengisi ulang baterainya dengan power outlet tipe USB.

Agus Salim
Saklar kanan Aprilia SR-GT 200

Geser ke area panel instrumen, ternyata ada beberapa info yang belum terkuak saat first ride. Salah satunya ada pencatat top speed.

Kemudian untuk fitur range menampilkannya angkanya kelipatan puluhan, misal dari 100 akan turun ke 90, 80, 70 dan seterusnya.

Lalu info suhu mesin bisa menampilkan apakah dapur pacu sudah dalam suhu kerja atau belum. Suhu kerja ternyata stabil 5 bar, setengah dari 10 bar yang ada.

Sisanya ada spidometer, takometer, odometer, tripmeter A dan B, konsumsi bensin rata-rata dan real time, jam, suhu sekitar, fuelmeter, dan lampu indikator.

Nah ada yang unik di bagian lampu indikator, salah satunya ABS. Ternyata setiap berhenti, ABS akan berkedip walaupun sebelumnya sudah mati.

Agus Salim
Tampilan panel instrumen Aprilia SR-GT 200

Beda dengan motor umumnya, yang mana setelah kontak on dan mesin dinyalakan maka lampu ABS akan menyala.

Lalu lampu ABS mati ketika motor jalan dengan kecepatan 10 km/jam atau lebih. Nah di SR-GT 200 memang mati, tapi akan berkedip setiap motor berhenti.

Baca Juga: Simulasi Kredit Aprilia SR GT, Ada Promo Potongan Cicilan Sampai 2 Bulan, Angsuran Mulai Rp 2,1 Jutaan

Yang juga ketahuan adalah karakter dari fitur stop and start system, kinerjanya seperti gabungan antara teknologi ISS Honda dan SSS Yamaha.

Mirip Honda karena setiap mesin mati ada swing back dari kruk asnya. Lalu mirip Yamaha karena mati mesinnya ada 2 kondisi.

Yaitu ketika zero second alias saat berhenti mendadak, atau 5 detik setelah berhenti jika sebelumnya jalan perlahan.

Agus Salim
Saklar start stop system Aprilia SR-GT 200

Oiya catatan tambahan, menurut Yudi Riswanto, Technical Trainer Manager PT Piaggio Indonesia, fitur Mia Aprilia ternyata belum bisa dihubungkan ke motor.

Hal itu karena modul Bluetooth-nya belum tersedia, lantaran pabriknya di Vietnam belum bisa mengimpornya karena belum dapat izin dari pemerintah setempat.

Geser ke area kaki-kaki, juga terdapat fitur fungsional, salah satunya mud guard di roda belakang.

Fungsinya sangat efektif untuk menahan cipratan air maupun lumpur naik ke atas, mesin pun relatif bersih karena ada hugger dan karet pelindung.

Performa rem SR-GT 200 yang pakai tipe cakram di kedua rodanya pun terasa cukup baik.

Catatannya adalah kinerja ABS di roda depan ternyata kalah lembut, dibanding ABS milik PCX 160 yang sama-sama tipe satu channel di roda depan.