Ini juga sulit dilakukan. Nyatanya saat ini mesin-mesin rasio kompresi tinggi sanggup pula meminum BBM oktan rendah.
Contohnya mesin Skyactiv buatan Mazda.
Saat kunjungan ke markas Mazda di Hiroshima, Jepang beberapa tahun lalu, mereka meyakinkan mesin Skyactiv tak perlu oktan tinggi meskipun rasio kompresinya mencapai 13:1.
Di teknologi mesin konvensional, rasio setinggi ini sewajarnya wajib meminum bensin oktan minimal 98.
Lewat rekayasa desain ruang bakar, Skyactiv Mazda mampu bekerja hanya dengan bensin oktan 90 saja atau Pertalite.
Pemakai Mazda Skyactiv tentu akan protes jika dilarang mengisi Pertalite jika alasannya rasio kompresi tinggi.
Baca Juga: BPH Migas Sebut Pembelian BBM Subsidi Lewat MyPertamina Efektif Cegah Penyalahgunaan
Lantas jika kapasitas mesin dan rasio kompresi dianggap kurang tepat, bagaimana sebaiknya?
Jawabannya dengan melakukan seleksi berdasarkan harga kendaraan.
Tinggal tentukan batasan harganya saja yang dirasa layak menikmati subsidi dan tidak.