GridOto.com - Banjir boleh dibilang menjadi agenda rutin di Jakarta.
Tak hanya tahun ini, di masa lalu banjir sudah kerap melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Bahkan banjir juga pernah merangsek ke pabrik perakitan mobil hingga merusak ratusan mobil yang siap dipasarkan lantaran terendam selama berhari-hari.
Itu terjadi tahun 1996 silam, di mana air berhasil masuk ke area fasilitas perakitan Toyota Astra Motor (TAM) di Sunter, Jakarta Utara.
Baca Juga: Otojadul: Mengenang Isuzu Panther Kotak, Mobil Diesel dengan Suara Mesin Halus dan Muat 10 Penumpang
Saat itu, hujan deras yang turun berhari-hari menyebabkan air meluap smpai sebatas pinggang.
Akibatnya semua aktivitas di pusat industri yang berlokasi di Jakarta Utara itu tenggelam.
Selain memberangus stok suku cadang, wilayah perakitan dan areal penumpukan stok produksi, air juga merayap ke ruang kantor.
"Semua file ikut hanyut," terang Dedi Irwankusuma, yang saat itu bertugas di departemen promosi PT Astra Daihatsu Motor, dikutip dari tabloid OTOMOTIF edisi No.44/V Senin 11 Maret 1996.
Industri otomotif lain di kawasan 'rawan banjir' itu, juga digasak.
Seperti BMW dan Peugeot yang seatap dengan Daihatsu dan berada di bawah bendera Astra Group.
Terjangan air seperti kebanyakan terjadi, melanda kapling halaman kendaraan yang siap dikirim ke distributor.
Deretan mobil yang diparkir, sedikitnya terendam hingga mencapai ketinggian pintu dan kap mesin.
Seperti lokasi perparkiran BMW yang baru dibangun dua tahun sebelumnya.
Kendati posisinya telah ditinggikan, tetap saja diserang air.
Jumlah Peugeot dan BMW yang terendam, diperkirakan mencapai 200 unit, semuanya gres dari pabrik.
Baca Juga: Otojadul: Perjalanan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, Laris Sejak Pertama Dirilis
Air yang memasuki ruang dalam, langsung merusak interior.
Jok yang masih terbungkus plastik dan karpet, memang dibilang tidak terlalu parah.
Menurut seorang teknisi yang enggan disebut namanya, masih tetap laik pakai.
Mesin yang terendam pun dinilai masih berfungsi baik.
Namun, atas kebijakan pimpinan Astra Internasional, kendaraan yang tergenang itu, terpaksa tidak dijual.
"Bisa merusak citra," kata GM promosi BMW, Daihatsu dan Peugeot, yang kala itu dijabat oleh Bintoro Tjitrowirjo.
Selain menghajar sejumlah kendaraan, banjir juga mengakibatkan kerusakan beberapa suku cadang di gudang.
Baca Juga: Otojadul: Cerita Pengembangan Mobil Nasional Timor Borneo, SUV Mewah dari Basis Lamborghini
Terutama suku cadang yang disusun pada bagian rak bawah.
Kebanyakan kategori fast moving, seperti saringan udara, kampas rem atau platina.
Suku cadang ini memang masih utuh bentuknya tapi kondisinya rusak berat.
Jika dilempar ke pasar, bisa berisiko terhadap konsumen.
Akibatnya, terpaksa dihancurkan.
Belum ada angka pasti, berapa kerugian yang diderita.
Baca Juga: Otojadul: Daftar Harga Mobil di Tahun 1992 Termurah Cuma Rp 13 Jutaan, Harga Honda Estilo Berapa Ya?
Yang jelas, menurut Ir. Soemitro Soerachmad, direktur umum PT TAM, hal ini merugikan pabrik.
Yang mengenaskan, masih kata Soemitro, banjir masih mengobrak-abrik sejumlah instalasi pabrik.
Bahkan membobol perangkat robot yang disiapkan untuk pengecatan.
Padahal, perangkat teknis ini sangat vital bagi roda perakitan mobil.
Apalagi, usianya baru sebulan.
Memperbaikinya,terpaksa turun mesin.
"Biayanya lumayan besar," ujar Soemitro.
Bahkan menurut perkiraannya, akibat banjir itu pabrik tidak beroperasi hingga tiga bulan.
Namun TAM tidak tinggal diam.
Baca Juga: Otojadul: Inilah Mobil Listrik yang Pernah Dibuat ITS Surabaya 28 Tahun Lalu, Pakai Panel Surya Bro
Untuk mengatasinya, sepekan kemudian didatangkan 80 teknisi dari Toyota Motor Company, Jepang.
Dibantu 800 karyawan TAM, punggawa pabrik itu gotong-royong mengatasi bencana.
Alhasil, hanya dalam tempo 24 jam, pabrik kembali normal di keempat lokasi industri.
"Cuma di lingkungan TAM yang telah jalan," ujar Soemitro.
Terlepas dari itu Soemitro tak menepis dagangannya babak belur.
Sedikitnya, dari 375 unit yang terendam banjir, 60 unit di antaranya yang terdiri dari Toyota Corolla dan Corona, benar-benar lumat ditelan air dan tak dapat dipakai sama sekali.
"Untung, seluruhnya dicover asuransi," katanya.
Menurut catatan asuransi, ada sejumlah klasifikasi kendaraan yang bisa diperbaiki.
Baca Juga: Otojadul: Diburu Panther, Inilah Cara Toyota Kijang Terus Lari untuk Pimpin Pasar
Dari kerusakan yang terjadi, pihak asuransi menilai seluruh sedan mengalami kerusakan total loss.
Sesuai peraturan, kendaraan yang begini jelas tidak bisa dipakai lagi dan dimusnahkan.
Kalaupun masih bisa dipakai, karena tidak mengalami kerusakan parah, bisa dikembalikan ke TAM.
Tapi peruntukannya, bukan untuk dilempar ke pasaran.
Melainkan dipakai sebagai kendaraan training dan dibesut untuk eksperimen Toyota Team Indonesia (TTI).
"Dijual pun sebenarnya tidak ada yang tahu, tapi kami menjaga citra," ujar Soemitro.
Baca Juga: Otojadul: Jeep Wrangler Gado-gado Bermesin Kijang, Tenyata Aslinya...
Untuk sisa kendaraan lain, sejumlah sekitar 315 unit, TAM tetap melakukan perbaikan.
Sebab, sebagian besar dari jenis Kijang yang rata-rata cuma ban yang terendam.
Sehingga, tak perlu melakukan perbaikan besar.