Suku cadang ini memang masih utuh bentuknya tapi kondisinya rusak berat.
Jika dilempar ke pasar, bisa berisiko terhadap konsumen.
Akibatnya, terpaksa dihancurkan.
Belum ada angka pasti, berapa kerugian yang diderita.
Baca Juga: Otojadul: Daftar Harga Mobil di Tahun 1992 Termurah Cuma Rp 13 Jutaan, Harga Honda Estilo Berapa Ya?
Yang jelas, menurut Ir. Soemitro Soerachmad, direktur umum PT TAM, hal ini merugikan pabrik.
Yang mengenaskan, masih kata Soemitro, banjir masih mengobrak-abrik sejumlah instalasi pabrik.
Bahkan membobol perangkat robot yang disiapkan untuk pengecatan.
Padahal, perangkat teknis ini sangat vital bagi roda perakitan mobil.
Apalagi, usianya baru sebulan.
Memperbaikinya,terpaksa turun mesin.
"Biayanya lumayan besar," ujar Soemitro.
Bahkan menurut perkiraannya, akibat banjir itu pabrik tidak beroperasi hingga tiga bulan.
Namun TAM tidak tinggal diam.
Baca Juga: Otojadul: Inilah Mobil Listrik yang Pernah Dibuat ITS Surabaya 28 Tahun Lalu, Pakai Panel Surya Bro
Untuk mengatasinya, sepekan kemudian didatangkan 80 teknisi dari Toyota Motor Company, Jepang.
Dibantu 800 karyawan TAM, punggawa pabrik itu gotong-royong mengatasi bencana.
Alhasil, hanya dalam tempo 24 jam, pabrik kembali normal di keempat lokasi industri.
"Cuma di lingkungan TAM yang telah jalan," ujar Soemitro.