Ulasan Lengkap Benelli Leoncino 500, Moge Menengah Ramah Buat Pemula

Harry - Senin, 25 Maret 2019 | 19:30 WIB

Benelli Leoncino 500 (Harry - )

Jangan takut kotor pakai motor ini, meski sepakbor belakang pendek, sudah ada mud guard yang berpegangan pada lengan ayun kok.

Disini bersemayam lampu belakang lonjong tipis, dengan ring sebagai lampu senja, dan lampu malam berupa jejeran LED yang menyala saat rem aktif.

Lampu sein seluruhnya sudah LED yang menyala sangat terang, sehingga memberi visibilitas yang sangat baik bagi pengendara lain.

Agus Salim/Gridoto.com
Lampu belakang Benelli Leoncino 500

Ciri khas dari motor Benelli adalah penggunaan sasis teralis, yang juga digunakan pada motor ini.

Sasis ini sengaja terekspos sehingga memberikan kesan berotot dan padat.

Contohnya pada area mesin, sasis teralis seolah-olah memeluk bagian tenaga penggerak tersebut.

O iya, di luar negeri ada Leoncino 500 versi trail, yang enggak masuk pasar Indonesia nantinya.

(Baca Juga : Tonton Video Lengkap Bobber Benelli Tanpa Potong Rangka)

Tenang, bedanya cuma pelek yang dipakai kok, versi trail pakai pelek jari-jari. Sisanya sama persis dengan unit yang kami coba.

Fitur & Teknologi
Kita mulai dari spidometer yang sudah full digital dengan bentuk membulat, yang terbagi dalam 2 layar.

Layar kiri berisi fuel meter, jam, suhu mesin dan suhu udara.

Agus Salim/Gridoto.com
Spidometer Benelli Leoncino 500

Sedang layar kanan berisi takometer, posisi gigi, spidometer, odometer dan trip meter.

Disisi luar layar kanan, terdapat beragam indikator seperti lampu sein, neutral, lampu jauh, bensin, kapasitas oli, ABS dan check engine.

Di bawahnya ada 2 tombol, 1 untuk mengganti trip meter dan odometer.

Sedang yang 1 lagi untuk mengganti satuan, dari km/jam jadi mil/jam, celcius jadi fahrenheit dan jam AM dan PM.

(Baca Juga : Benelli Akan Rilis Skutik 125 Cc di Indonesia, Ini Galeri Fotonya)

Geser ke kaki-kaki, bagian depan terlihat padat dan kekar berkat penggunaan suspensi upside down 50 mm.

Rem depan cakram ganda semi floating 320 mm, yang diapir kaliper radial 4 piston. Pakem!

Sedang belakang suspensi monosok yang posisinya ada disebelah kanan motor, jadinya terlihat unik nih.

Harry/Gridoto.com
Benelli Leoncino 500

Monosok ini juga sudah ada setelan rebound dan preload, yang bisa disetel dengan memutar knob kearah kiri atau kanan.

Rem belakang walau cakram 260 mm dengan piston tunggal, tapi terasa sangat pakem loh.

Untungnya pergerakan roda dikawal ABS (Anti-lock Braking System) yang bisa dinonaktifkan dengan menekan tombol dibagian kiri setang.

Nah ngomongin pelek, model palang multi spoke yang diusungnya punya desain sporty.

Pelek depan ukuran 3.50 inci dibungkus ban 120/70-17, belakangnya ukuran 4.50 inci dengan ban 160/60-17.

(Baca Juga : Pakai Upside Down, Benelli RFS 150i Bakal Dijual di Indonesia. Bisa Recokin MX King dan Supra GTR Nih)

Eh iya, ban yang digunakan sudah model dual purpose yang bisa untuk melahap jalan on road dan light off road sekaligus.