Saat berkendara di kecepatan 60 km/jam, Datsun Cross mencatat road noise 67,3 dB.
Akomodasi Datsun Cross juga tak istimewa untuk sebuah mobil crossover.
Untuk tester bertinggi badan 178 cm, panjang legroom memang tak masalah, namun ruang kaki sedikit sempit untuk memberi fleksibilitas pergerakan kaki.
(BACA JUGA: Cihuy, Akhirnya Bisa Nyobain Datsun Cross di Jalan Raya)
Saat tester mencoba duduk di baris kedua dengan pengaturan jok depan ideal, legroom bagi penumpang belakang hampir tak tersisa meski headroom masih terbilang cukup.
Mengusung konfigurasi jok 5+2, tidak banyak yang bisa diharapkan dari bangku baris ketiga Datsun Cross.
Kursi baris ketiga ini sangat sempit bagi penumpang dewasa, sebaiknya diisi oleh anak kecil atau penumpang dengan tinggi badan kurang dari 150 cm.
Jika jok baris ketiga digunakan, area kargo Datsun Cross sangat kecil.
Jangankan koper, untuk tas sekalipun agak problematis untuk dibawa.
Namun saat jok baris ketiga dilipat, barulah ada ruang yang logis untuk menaruh tas dan koper di area kargo.
Kompartemen di dalam kabin masih terbilang cukup.
Ada dua buah cup holder di bagian tengah mobil
Lanjut ke aspek keasyikan berkendara, meski Datsun Cross memiliki ground clearance lebih tinggi dari GO+ (200 mm), mobil ini justru terasa cukup baik pengendaliannya.
(BACA JUGA: Handling Datsun Cross, Apakah Sama Dengan Go+ Panca?)
Ground clearance tinggi identik dengan gejala limbung, namun set suspensi Datsun Cross yang rigid masih mampu menangkal gejala itu dengan sangat baik.
Uniknya meski rigid, kami merasa bantingan suspensi Cross masih mampu memberikan kenyamanan.
Sayang sekali respons transmisi Datsun Cross masih belum memenuhi ekspektasi.