Kemudian untuk deselerasi dari 100-0 km/jam, mobil ini hanya membutuhkan waktu 41,8 meter.
(BACA JUGA: Impresi Berkendara Datsun Cross Dalam Media Drive Di Yogyakarta)
Tiba saatnya kami mengetes konsumsi BBM.
Untuk rute Dalam Kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Datsun Cross meraih angka 15,1 km/liter.
Sedangkan pada rute Tol, mobil ini mencatat angka 21,2 km/liter dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam.
Lalu bagaimana dengan kenyamanan dari Datsun Cross?
Konstruksi jok dari Cross memiliki busa yang lebih tebal, kenyataannya saat berkendara memang jok ini terasa lebih empuk dibanding mobil Datsun lainnya.
Namun, setir yang masih belum dilengkapi pengaturan tilt dan teleskopik menyulitkan pengaturan posisi berkendara ideal.
Di baris kedua, headrest minim yang menyatu dengan sandaran jok memunculkan kesan LCGC di kabin Cross.
Rasanya pun kurang nyaman bagi penumpang bertinggi badan lebih dari 170 cm.
(BACA JUGA: Datsun Cross Mengunggulkan 4 Fitur Ini Di Acara Media Test Drive Yogyakarta.)
Tak berhenti sampai di situ, di jok baris ketiga bahkan tidak disediakan headrest sama sekali.
Hal tersebut bisa mengurangi kenyamanan bagi penumpang belakang Datsun Cross.
Bicara soal kesenyapan kabin, meski mengusung konsep Cabin Quietness sebagai salah satu keunggulan, ternyata mobil ini masih tak lebih baik dari LCGC pabrikan rivalnya.
Saat mesin idle dan AC dinyalakan, Cross mencatat angka 43,6 dB pada pengetesan dengan dB meter.
Sedangkan saat AC dimatikan, layar di dB meter memperlihatkan angka 31,3 dB.
Ini mendandakan deruman kompresor AC cukup jelas terdengar di kabin.