Dari IS, Honda Brio tersebut kembali dijual kepada seorang oknum TNI AL berinisial AA melalui perantara SY.
"Harganya sudah naik jadi 40 juta," ujar Suyudi.
AA kemudian membawa Brio tersebut dengan rencana perjalanan menuju Sukabumi.
Pihak CV Makmur Raya, termasuk Agam Nasrudin, ayahnya, dan staf perusahaan, memutuskan untuk melacak Brio tersebut secara mandiri setelah mengetahui GPS pada mobil tersebut sebagian besar telah dimatikan.
Berbekal satu GPS yang masih aktif, mereka mengikuti pergerakan Brio yang sempat terdeteksi di Pandeglang, hingga akhirnya terlokalisir di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Setibanya di lokasi, pihak rental mencoba mengambil kembali Honda Brio mereka.
Baca Juga: Penyewa Brio di Kasus Penembakan Bos Rental Terikat, Cara Main Terkuak
Namun, upaya ini memicu konflik antara pihak rental dan oknum TNI AL.
Situasi memanas hingga akhirnya terjadi penembakan yang menyebabkan salah satu pemilik rental tewas di tempat.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR