Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Merinding, Ini Sebab KM 90-100 Tol Cipularang Angker Jadi Langganan Kecelakaan Hebat

Irsyaad W - Rabu, 13 November 2024 | 11:00 WIB
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang libatkan 8 kendaraan
PJR Cipularang
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang libatkan 8 kendaraan

GridOto.com - KM 90-100 tol Cipularang, Jawa Barat menjadi langganan kecelakaan hebat,

Lokasi itu dianggap angker hingga bikin merinding tiap melintas di lokasi tersebut.

Terbaru, kecelakaan beruntun melibatkan 21 mobil dan truk yang menyebabkan 28 korban meninggal dan luka-luka sekitar pukul 1:30 WIB, (11/11/24).

Contoh kasus lain pada Juli 2024, terjadi tabrakan beruntun yang berawal dari bus dari arah Bandung di Km 85+600 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta.

Tentu ini menjadi tanya, kenapa antara KM 90-100 tol Cipularang menjadi lokasi 'favorit' kecelakaan.

Dalam artikel Kompas.com tahun 2014, Kabag Penum Div Humas Polri yang saat itu dijabat Kombes Pol Martinus Sitompul menjelaskan, area Km 90 hingga 100 Tol Cipularang memang rawan kecelakaan.

"Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah Kilometer 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus ekstra hati-hati saat melewati jalur tersebut," sebutnya seperti diberitakan Kompas.com, (2/12/14) lalu.

"Kondisi jalanan menurun dengan belokan dan kontur angin membuat pengendara harus lebih hati-hati," kata Martinus.

Baca Juga: Tragedi Senin Pahing, Identitas 28 Korban Tragedi KM 92 Tol Cipularang Terungkap

Tol Cipularang KM 97
Tol Cipularang KM 97

Turunan panjang

Senada dengan apa yang disampaikan Martinus pada 2014, dalam wawancara Kompas.com dengan Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan tahun 2022 menyebut kondisi jalan berupa turunan panjang kerap membuat pengendara lengah.

"Di sana itu panjang turunannya sampai 4 km, dengan jalan yang lebar dan mulus membuat pengemudi kadang lengah. Mereka jadi memacu kecepatan dengan sangat tinggi, pakai gigi tinggi," ucap Wildan, seperti dimuat Kompas.com, (26/6/22) lalu.

Menurut Wildan, hal ini menciptakan tantangan tersendiri bagi kendaraan yang melintas.
Tantangan yang dimaksud adalah kondisi kendaraan dan psikologis pengemudi.

"Kegagalan pengereman mengancam mereka (bus dan truk). Sedangkan untuk kendaraan pribadi, mereka biasanya kehiangan kendali, mengalami understeer atau oversteer, karena selain turunan, dia juga belokan," kata Wildan.

Faktor kesalahan pengendara

Sementara itu, pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Ofyar Z Tamin, dalam wawancara dengan Kompas.com tahun 2019 menyebut selain kondisi jalan, kesalahan pengendara atau human error juga turut berkontribusi pada seringnya kecelakaan di Tol Cipularang.

Tamin menyebutkan, jalanan yang mulai menurun di tambah beban massa dari kendaraan membuat laju kendaraan bertambah cepat.

Itulah mengapa pengemudi harus konsentrasi penuh.

"Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana. Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana," ujar Tamin dikutip dari artikel Kompas.com, (3/9/19).

Baca Juga: Cerita Mistis Tol Cipularang, Dikaitkan Janji yang Tak Ditepati Hingga Petilasan Ini

Kronologi kecelakaan beruntun Cipularang ditengarai oleh sebuah truk pengangkut kardus
Istimewa
Kronologi kecelakaan beruntun Cipularang ditengarai oleh sebuah truk pengangkut kardus

Jarak antar-kendaraan

Faktor jarak kendaraan yang sering kali terlalu dekat juga bisa menjadi risiko besar kecelakaan di Tol Cipularang.

Dalam wawancara dengan Kompas.com pada Juli lalu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengingatkan jarak antar-kendaraan yang terlalu dekat membuat pengemudi untuk melakukan gerakan antisipasi jika di depan ada keadaan darurat.

Jusri mengingatkan, jarak aman ketika berkendara adalah 3 detik. Penyebutan 3 detik ini didasarkan pada kemampuan persepsi manusia dalam melihat bahaya.

"Mulai dari mata melihat, otak memproses, sampai menginjak rem itu waktunya kurang lebih satu detik," terangnya.

"Sedangkan reaksi mekanis berjalan saat rem diinjak, buster bekerja dorong minyak rem sampai kaliper, memiliki waktu kurang lebih setengah detik," ucap Jusri.

Selain patokan tersebut, pengemudi juga bisa menggunakan jarak aman sesuai dengan laju kecepatan kendaraan:

Baca Juga: Renggut Nyawa Direktur Indomaret, Ini Daftar Kecelakaan Horor di KM 91-104 Tol Cipularang

Kecepatan 60 km per jam (kpj): jarak minimal 40 meter dan jarak aman 60 meter

Kecepatan 70 kpj: jarak minimal 50 meter dan jarak aman 70 meter

Kecepatan 80 kpj: jarak minimal 60 meter dan jarak aman 80 meter

Kecepatan 90 kpj: jarak minimal 70 meter dan jarak aman 90 meter

Kecepatan 100 kpj: jarak minimal 80 meter dan jarak aman 100 meter.

Sementara diberitakan Kompas.id, ruas jalan Tol Cipularang memang memiliki titik rawan kecelakaan.

Lokasi paling rawan berada di Km 92 sampai Km 104. Berikut rinciannya:

Baca Juga: Fakta Truk Maut di Tol Cipularang KM 92, Posisi Persneling Bikin Heran

1. Km 92-Km 93 Tol Cipularang

Titik rawan pertama berada di Km 92-Km 93 dari Jakarta menuju Bandung.

Di sepanjang jalan itu terdapat dua tikungan tajam dengan sudut sekitar 80 derajat selepas jalan menurun dengan kecuraman sekitar 20 derajat.

Pengemudi yang tidak berpengalaman dan tidak mengenali medan biasanya akan kesulitan mengemudikan kendaraan saat hendak melewati tikungan itu.

2. Km 95 Tol Cipularang

Titik rawan berikutnya ada Km 95 yang lurus dengan panjang sekitar 2 km.

Di lokasi ini, pengemudi biasanya mudah mengantuk akibat jenuh melintasi jalan lurus.

Baca Juga: Tol Cipularang KM 90-100 Wajib Diwaspadai Pengemudi, Pakar Bongkar Alasannya

Petugas mengevakuasi kendaraan yang turut dalam tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91
Petugas mengevakuasi kendaraan yang turut dalam tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91

3. Km 96-97 Tol Cipularang

Selanjutnya, titik rawan Km 96-Km 97 yang disebut sebagai lokasi paling rawan kecelakaan.

Alasannya karena kontur jalan menurun dengan kecuraman sekitar 20 derajat dan dilanjutkan dengan tikungan tajam 70-80 derajat.

Meski tidak terlalu curam, rute ini sangat berbahaya apalagi jika kendaraan melaju dengan kecepatan di atas 100 km per jam.

Pengemudi bisa kehilangan kendali saat hendak melewati tikungan.

4. Km 103-101 Tol Cipularang

Ruas jalan Tol Cipularang Km 103-101 memiliki kontur jalan yang lurus sepanjang 2 kilometer sehingga banyak kendaraan kehilangan keseimbangan saat melintasi Km 100.

Sambungan jembatan dengan jalan utama juga menyebabkan genangan air muncul terutama pada musim hujan.

Tidak sedikit mobil yang mengalami selip ban saat melintasi rute itu.

Salah satunya, mobil yang dikendarai musisi Charly van Houten yang selip di Km 102 pada 9 Juli 2022.

Baca Juga: Mencekam Laka Beruntun di Tol Cipularang KM 85 Libatkan 9 Mobil, Begini Kronologisnya

5. Km 104 Tol Cipularang

Jalanan di Tol Cipularang KM 104 juga termasuk titik rawan kecelakaan karena memiliki tikungan tajam sekitar 80 derajat.

Rute ini bisa jadi fatal dan memicu kecelakaan.

Pada 6 Mei 2011, empat orang tewas akibat kecelakaan di titik ini.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa