Baca Juga: Cerita Mistis Tol Cipularang, Dikaitkan Janji yang Tak Ditepati Hingga Petilasan Ini
Jarak antar-kendaraan
Faktor jarak kendaraan yang sering kali terlalu dekat juga bisa menjadi risiko besar kecelakaan di Tol Cipularang.
Dalam wawancara dengan Kompas.com pada Juli lalu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengingatkan jarak antar-kendaraan yang terlalu dekat membuat pengemudi untuk melakukan gerakan antisipasi jika di depan ada keadaan darurat.
Jusri mengingatkan, jarak aman ketika berkendara adalah 3 detik. Penyebutan 3 detik ini didasarkan pada kemampuan persepsi manusia dalam melihat bahaya.
"Mulai dari mata melihat, otak memproses, sampai menginjak rem itu waktunya kurang lebih satu detik," terangnya.
"Sedangkan reaksi mekanis berjalan saat rem diinjak, buster bekerja dorong minyak rem sampai kaliper, memiliki waktu kurang lebih setengah detik," ucap Jusri.
Selain patokan tersebut, pengemudi juga bisa menggunakan jarak aman sesuai dengan laju kecepatan kendaraan:
Baca Juga: Renggut Nyawa Direktur Indomaret, Ini Daftar Kecelakaan Horor di KM 91-104 Tol Cipularang
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR