Sementara itu, Kapolsek Duren Sawit, AKP Sutikno menyampaikan, pihaknya tengah memburu YA.
"Sudah diterima laporannya, kami sedang dalam penyelidikan maksimal," kata Sutikno lewat pesan singkat, (12/9/24) sore.
Remolda menduga YA nekat membawa kabur ambulans karena terjerat masalah ekonomi.
"Kayaknya ada persoalan ekonomi yang sedang dihadapi oleh yang bersangkutan, sehingga mungkin dia melakukan tindakan-tindakan yang kurang pantas," kata Remolda.
Baca Juga: Dua Oknum TNI AL Dikunyah PM, Bekingi Sindikat Penggelapan Mobil Spesialis Over Kredit
Remolda berujar, YA telah bekerja di masjid tersebut sejak 2018, tetapi mulai menunjukkan perilaku aneh dalam dua tahun terakhir.
Hal itu membuat pihak yayasan yakin bahwa YA membawa kabur ambulans.
"Kesehariannya baik-baik saja. Tapi satu sampai dua tahun ini ada pelaku-pelaku yang menurut kami agak menyimpang," tambah Remolda.
Dari informasi yang diperolehnya, Remolda mendengar bahwa YA terjerat utang pinjaman online dan terlibat judi online (judol).
"Saya dengar seperti itu. Saya bilang ke orang-orang yang saya selidiki, jangan bohong. Berat jadi saksi. Ini menambah keyakinan kami ada sesuatu sehingga ia bisa melakukan hal yang tidak patut," ujar Remolda.
Remolda menyampaikan, YA disebut kerap bermain judol berdasarkan penuturan dari kakak ipar pelaku.
"Saya dengar dari kakak iparnya itu udah hampir sekitar enam sampai delapan bulan (main judol),” kata Remol, dikutip dari Wartakotalive.com, (12/9/24).
Baca Juga: Suka Omong Kosong Soal Daihatsu Xenia, Pria Asal Nganjuk Terancam Penjara 4 Tahun
Kata Remolda, YA diduga sering bermain judol dengan nominal uang yang tidak sedikit.
YA dikabarkan kerap kalah saat bermain judol, dan nominal uang yang dikeluarkan menyentuh puluhan juta rupiah.
Bahkan usaha isi ulang air milik YA juga bangkrut diduga imbas dari kerugian Judol.
Faktor kerap kalah bermain judol inilah yang dinilai Remolda menjadi alasan YA mencuri Gran Max ambulans milik masjid.
"Tapi kalau informasi dari yang men-download aplikasi judol pakai akun YA itu, YA bisa sampai kalah Rp 10 juta, bahkan ada info masalah keuangan bisa terjadi karena judol rugi sampai Rp 50 juta ada sih kira-kira," jelasnya.
Sementara kabar terbaru, Remolda mengaku menerima info jika pelaku YA sudah berada di wilayah Sumatera Utara.
"Saya dengar dia berada di Kota Medan," kepada wartawan, (12/9/24).
Remolda menyampaikan, ambulans masjid yang dicuri oleh YA juga berada di Medan.
Namun, tampilan dan pelat nomor ambulans tersebut telah diubah.
"Stiker tulisan Masjid Raya Al-Kusuf dan ambulans sudah dicopot, sirinenya juga dicopot. Pelat nomor Jakarta sudah diganti dengan nomor pelat BK. Masalah kebenarannya, pihak kepolisian sudah tahu," kata Remolda.
KOMENTAR