Itu sebabnya pilihan ini masih digunakan mobil-mobil mewah yang mengutamakan kenyamanan dan kehalusan.
Kelemahannya efisiensi mesin sulit didapat, bila tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.
Mesin depan penggerak belakang juga membuat kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.
Namun, gejala oversteer cukup mudah terjadi saat menikung.
3. All-Wheel Drive (AWD) dan Four Wheel Drive (4WD)
Sedangkan untuk AWD dan 4WD kita bahas dalam satu bagian.
Soalnya kedua sistem ini berarti keempat roda mobil bisa bergerak semua.
Sistem 4WD sendiri dibagi menjadi, Part Time 4WD, Full time 4WD, dan All Wheel Drive (AWD).
Part Time 4WD artinya sistem 4WD bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai dengan kebutuhan.
Kalau Full Time 4WD tidak punya mode 2WD, hanya 4H (High Range) atau 4L (Low Range) atau Differential Lock.
Pada AWD saat mobil berjalan semua roda mobil selalu bergerak dan tidak bisa diubah menjadi 2WD atau 4H dan 4L.
Kelebihan AWD traksi maksimal karena keempat roda mendapat tenaga dari mesin, dan jika satu roda selip, maka tenaga akan ditransfer ke roda lain agar mobil tetap stabil.
Distribusi tenaga di roda mobil AWD diatur oleh differential tengah (center differential) dan komputer tergantung kondisi yang dihadapi.
Distribusi tenaga yang disalurkan differential tengah berbeda-beda tergantung kondisi berkendara.
Misalnya pada kondisi normal distribusi torsinya 40:60 antara roda depan dan belakang.
Namun, komputer bisa memerintahkan differential menaikan distribusi tenaga di roda depan hingga 60 persen atau hingga 80 persen di roda belakang.
Kehadiran sistem AWD ini memberikan stablitas berkendara yang baik di berbagai kondisi jalan.
Baca Juga: Bukti Enggak Cuma Mobil RWD yang Bisa Ngedrift, Honda Prelude Ini Buktikan Skill Ngesotnya Meski FWD
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR