Hampir semua jenis mobil menggunakannya, mulai dari city car, hatchback, sedan kecil sampai besar, SUV dan MPV.
Sebagian contohnya adalah Honda Jazz, Suzuki Baleno, Mitsubishi Xpander, dan Nissan Livina.
Perpaduan ini mampu membuat mesin bekerja lebih efisien.
Hal ini diperoleh berkat minimnya tingkat gesekan yang terjadi lantaran komponen yang digunakan lebih sedikit.
Konfigurasi ini tak menggunakan as kopel untuk menyalurkan tenaga seperti pada penggerak belakang.
Kombinasi mesin depan penggerak depan semakin efisien dengan peletakan mesin melintang karena garis sumbu putaran roda sudah sejajar dengan garis sumbu putaran mesin.
Artinya gigi akhir hanya berfungsi sebagai gigi reduksi, bukan pengubah arah garis sumbu seperti di penggerak belakang.
Kelemahan konfigurasi ini ada pada kekuatan as penggerak karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan, yaitu sebagai roda penggerak, sekaligus sebagai kemudi yang mengendalikan arah kendaraan.
Tak heran bila karakter pengendalian mobil jenis ini pun menjadi berbeda.
Gejala understeer atau nyelonong menjadi ciri khas mobil berpenggerak depan.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR