GridOto.com - Scomadi menambah ramai khazanah skutik retro di Indonesia dengan berbagai line upnya.
Setelah merilis produk di IMOS 2023 silam, kami pun kebagian mengetes salah satunya, yakni Scomadi Urban Series 200i.
Urban Series 200i hadir sebagai besutan retro untuk kebutuhan perkotaan. Oleh Scomadi Indonesia skutik ini dibanderol cukup fantastis, seharga Rp 89 juta (OTR Jakarta).
Bagaimana impresi skutik retro ini ketika dipakai harian? Fitur apa saja yang disematkan? Apakah lebih baik daripada model setipe seperti Vespa? Simak ulasan test ride berikut!
DESAIN
Jika diperhatikan, Scomadi Urban Series 200i mengusung tampilan serupa dengan Royal Alloy dan Lambretta.
Soal Lambretta, Frank Stevenson, salah satu founder Scomadi sempat menyebut desain skutiknya memang terinspirasi dari Lambretta.
Namun, kesamaan dengan Royal Alloy, pihak Scomadi pun tidak menjelaskan secara gamblang mengapa desainnya punya kemiripan.
Namun, yang jelas walau mengaku brand Inggris, unit Scomadi diproduksi di Thailand. Negara yang juga memproduksi Royal Alloy.
Dengan konsep skutik retro modern, Scomadi Urban Series 200i mengusung bodi model full. Bagian depan didominasi tebeng lebar dengan lampu di setang.
Baca Juga: Scomadi Serahkan Unit The Who Ke Pelanggan, Total Hanya Ada 100 Unit!
Lucunya sepatbor depan pakai model fixed menempel di bodi, atau jadi sepatbor ‘bego’ karena tidak bisa berbelok mengikuti roda.
Bergeser ke tengah ada dek yang rata khas Vespa lawas. Di balik tebeng depan terdapat boks penyimpanan. Bodi samping ke belakang sendiri model penuh.
Namun, untuk tipe ini bagian tepong samping dipotong, memamerkan sebagian mesin, roda belakang, CVT juga knalpot.
Bodi belakang yang panjang menjadi tempat berlabuh jok berwarna hitam yang bagian ujungnya meninggi.
Model ini ditawarkan dalam balutan kelir two tone. Dengan pilihan warna oranye, abu-abu dan hitam yang menemani kelir putih.
FITUR & TEKNOLOGI
Membahas fitur dan teknologi agaknya Scomadi terlalu larut dalam tema retro.
Betapa tidak! Fitur dan teknologi yang terdapat pada Urban Series 200i terbilang sangat sederhana.
Baca Juga: Intip Spesifikasi Skutik Retro Termurah Scomadi, Mesin Lebih Kecil
Mulai dari panel instrumen, masih pakai spidometer analog, dengan tambahan odometer LCD digital kecil.
Kemudian di bawahnya ada fuelmeter yang menyala sesuai kapasitas tangki, indikator lampu sein, lampu jauh, MIL, suhu mesin dan logo ABS yang tidak terpakai.
Di setang kanan terdapat sakelar engine cut-off model geser, tombol starter dan tombol lampu hazard.
Di setang kiri terdapat tombol lampu jauh-dekat, sein dan klakson.
Selanjutnya di sisi penerangan, lampu utama masih pakai halogen berwarna kuning dengan DRL (Daytime Running Light) di sisinya.
Menariknya stoplamp dan sein depan-belakang sudah pakai LED. Ukuran lampu seinnya kecil, sementara stoplamp dibekali mika smoke.
Baca Juga: Scomadi Luncurkan 2 Model Skuter Di IIMS 2024, Joknya Lebih Pendek
Lucunya sein depan ada dua, satu di bawah setang dan satu lagi ada di ujung setang, menjepit spion model bar end.
Sebagai tambahan penerangan, Urban Series 200i juga dibekali lampu tembak LED besar yang menempel pada dasi depan di sebelah kanan. Lampu ini aktif saat sakelar lampu jauh ditekan.
Untuk tempat penyimpanan terdapat boks yang dapat dibuka dengan kunci kontak. Walau lebar, kapasitasnya cukup terbatas.
Yang tak biasa di atas boks terdapat voltmeter dan charging port USB.
Jika butuh penyimpanan lebih besar, tipe Urban Series 200i standarnya juga dibekali dengan tas yang dipasang di atas dek menempel di boks atau di belakang tebeng.
Baca Juga: Scomadi Merek Skutik Retro Modern Dari Mana? Diproduksi di Mana?
Penguncian tas pakai model klip agar tidak bergerak banyak saat motor berjalan. Ketika motor diparkir, tas bisa dilepas dan digunakan seperti tas gendong pada umumnya.
Oiya satu lagi di ujung buritan terdapat rak barang multi-fungsi. Sementara di bawah jok tidak terdapat tempat penyimpanan sama sekali.
Yang ada tangki bahan bakar dengan kapasitas ekstra besar, mencapai 11 liter!
Beralih ke kaki-kaki, roda depan pakai dua buah sokbreker dengan konfigurasi springer.
Lucunya karena pakai konfigurasi ini, bagian depan motor malah naik, bukannya menukik ketika direm.
Suspensi belakang pakai satu buah di sebelah kiri. Agak berbeda dengan tipe Turismo Technica, yang pakai dua buah sokbreker belakang.
Baca Juga: Scomadi, Merek Skutik Retro Asal Inggris Hadir di IMOS+ 2023, Siap Terkam Pasar Indonesia
Sokbreker ini mengawal pelek model kaleng berwarna bundar yang dibalut karet hitam Michelin Power Pure SC berukuran 110/70-12 dan 120/70-12.
Untuk pengereman depan pakai cakram yang dijepit oleh kaliper 2 piston.
Rem belakang juga pakai cakram yang ditemani oleh kaliper 1 piston. Kedua rem sudah pakai slang rem tipe braided.
Satu fitur yang menurut kami cukup unik, ialah logo Scomadi di tebeng depan dengan bagian sisi yang bisa menyala setiap motor dinyalakan. Sebuah sentuhan unik.
Namun, jika dibandingkan dengan skutik retro sekelas dengan harga mirip seperti Vespa GTS. Scomadi Urban Series 200i bagaikan langit dan bumi.
Baca Juga: Test Ride Vespa GTS Super Sport & GTS Super Tech, Bukan Cuman Tampilan
Vespa GTS teranyar baru saja mendapat penyegaran baik segi tampilan maupun fitur dan teknologi.
Kini bertabur sederet teknologi canggih seperti panel instrumen digital dan keyless system.
RIDING POSITION & HANDLING
Scomadi Urban Series 200i mempunyai riding position yang mirip dengan Vespa 2 tak lawas. Di mana posisi setang cukup rendah, dipadukan dengan jok tinggi.
Sehingga posisi tangan cenderung rendah, tapi untungnya badan tidak terlampau menunduk.
Anehnya dek terasa sangat tinggi, sehingga membuat posisi lutut agak menekuk. Namun, dek tinggi membuat ground clearance sangat lowong, karena bodi motor jadi menjulang.
Ground clearance tinggi akibat Scomadi juga punya varian dengan mesin liquid cooled. Di mana radiator diletakkan di bagian kolong motor, yang mengharuskan dek tinggi agar radiator tidak terantuk.
Masih soal riding position, saat pengendara dengan postur 173 cm/66 kg duduk di atas joknya, kedua kaki masih harus jinjit.
Joknya tidak terlampau lebar, tapi bodi dan dek cukup lebar sehingga membuat kaki mengangkang.
Baca Juga: Bongsor & Lebar, Seperti Apa Riding Position dan Handling Vespa GTS?
Jok Urban Series 200i juga terbilang kurus alias tidak terlalu lebar. Walau bodinya panjang, jok juga tidak memanjang sampai belakang.
Busanya sendiri cenderung tipis dan keras. Rasanya jadi seperti duduk di atas jok motor custom!
Efeknya dipakai riding dalam durasi lama, bokong akan lekas pegal. Tapi sesuai namanya, Urban Series 200i memang ditujukan untuk digunakan riding di perkotaan. Bukan turing jauh dalam waktu lama.
Soal handling, Urban Series 200i terasa lincah dan stabil. Sasisnya juga terasa cukup kaku, sehingga nurut ke mana setang diarahkan.
Bermanuver diajak cornering, skutik ini memang tidak selincah Vespa small frame macam Sprint atau Primavera misalnya.
Namun, saat melibas tikungan panjang, wheelbase Scomadi yang terbilang panjang membuat bodinya stabil. Pun sama halnya saat diajak berlari di kecepatan tinggi.
Bicara redaman suspensi kami harus mengakui bantingannya terasa keras. Melewati garis kejut atau jalan keriting terasa sekali getarannya di setang.
Dipadukan dengan jok yang tipis, badan akan terasa tidak nyaman saat lewat jalan jelek.
Baca Juga: Intip Penyegaran Desain Skutik Large Frame Terbaru Vespa Di Indonesia
PERFORMA
Walau mengusung embel-embel 200i di namanya, nyatanya Scomadi hanya menyematkan mesin 171,7 cc di Urban Series 200i.
Spesifikasi lebih detail, skutik retro ini mengusung dapur pacu 1 silinder SOHC 2 katup dengan pendingin udara.
Mesin ini sudah mengusung sistem pengabutan bahan bakar injeksi, dan diklaim memiliki tenaga maksimum sebesar 11,4 dk di putaran mesin 8.000 rpm dengan torsi 12,4 Nm di 5.500 rpm. Kecil ya!
Semburan tenaganya memang tidak istimewa. Di putaran bawah memang cukup kuat, tapi terasa sekali getaran mesinnya sampai ke setang.
Masuk ke putaran tengah dan atas Urban Series 200i malah seperti kehabisan tenaga.
Kami buktikan melalui tes akselerasi menggunakan alat ukur Racebox. Mencapai kecepatan 60 km/jam dari diam butuh waktu 6,12 detik.
Sementara itu 0 ke 100 km/jam ditempuh dalam durasi yang sangat lama, yaitu 28,86 detik!
Jika dibandingkan dengan Vespa GTS 150, Scomadi akan terasa inferior. Vespa GTS 150 butuh waktu 4,96 detik saja mencapai kecepatan 60 km/jam. Sedangkan 0-100 km/jam hanya 17,66 detik.
Top speed yang berhasil dicatatkan di Racebox juga enggak begitu tinggi, yaitu hanya 101,7 km/jam. Sementara capaian di spidometer analog ada di angka 105 km/jam. Kalau soal deviasi tidak terlalu buruk.
Baca Juga: Spek Mirip Motor Jepang, Seperti Ini Performa Vespa GTS Super Sport 150 cc
Oiya, yang tak biasa Scomadi membekali Urban Series 200i dengan knalpot yang bentuk dan suaranya mirip dengan knalpot aftermarket. Lubang knalpotnya besar dan tidak terlihat ada db killer.
Paduan ini membuat suara knalpotnya sangat keras seperti motor modifikasi. Saat dibawa di jalan terdengar sekali suaranya yang menggelegar.
Suaranya juga seolah seperti memprovokasi orang lain saat bertemu di jalan, karena ada saja yang ngebut dengan motornya karena merasa dibalap!
Konsumsi Bensin
Scomadi Urban Series 200i mengusung bodi dengan mayoritas besi. Bobotnya sendiri ada di angka 132 kg.
Dipadukan dengan mesin 171,7 cc 1 silinder, Urban Series punya konsumsi bensin rata-rata di angka 27 km/liter. Itu didapat dengan metode pengetesan full to full.
Cukup boros untuk skutik di rentang mesin 150-200 cc. Namun, dipadukan dengan tangki bensin berkapasitas 11 liter, Scomadi Urban Series 200i dapat menempuh jarak hingga 297 km. Not bad!
Data tes:
0-60 km/jam: 6,12 detik
0-100 km/jam: 28,86 detik
0-201 meter: 12,83 detik (@82,6 km/jam)
0-402 meter: 20,93 detik (@94,1 km/jam)
Top speed di spidometer: 105 km/jam
Top speed di Racebox: 101,7 km/jam
Konsumsi bensin: 27,1 km/liter
Data spesifikasi
P x L x T: 1.810 x 670 x 1.130 mm
Jarak sumbu roda: 1.375 mm
Tinggi jok: 769 mm
Tipe mesin: 4 langkah satu silinder SOHC 2 katup
Pendinginan: udara
Kapasitas: 171,7 cc
Tenaga maksimal: 11,4 dk @ 8.000 rpm
Torsi maksimal: 12,4 Nm @ 5.500 rpm
Transmisi: CVT
Sasis: Pipe frame
Suspensi depan: Double shock
Suspensi belakang: Single shock
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Cakram
Roda depan: 110/70-12 tubeless
Roda belakang: 120/70-12 tubeless
Kapasitas tangki: 11 liter
Battery: 12 V 9 Ah
Baca Juga: Bodi Bongsor & Gambot, Berapa Konsumsi BBM Vespa GTS 150 & GTS 300?
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR