Kalau dibandingkan dengan sport fairing 150 cc, catatan waktunya sedikit lebih lambat, misal Honda CBR150R yang catatannya 0-60 km/jam 4 detik, 0-80 km/jam 6,8 detik, 0-201 m 11,1 detik dan 0-402 m 18 detik.
Di Eropa sendiri Ninja E-1 dan Z E-1 ditujukkan untuk pemilik SIM A1 atau setara dengan motor 125 cc, maka wajar jika performanya masih kalah dari sport 150 cc.
Top speednya pun tidak begitu tinggi, saat pengetesan dengan panjang lintasan kurang dari 1 km, Ninja e-1 dapat 104 km/jam, beda tipis dari klaim Kawasaki yaitu 105 km/jam.
Top speed sendiri beda-beda tiap Riding Mode, pakai Eco di Ninja e-1 bisa 64 km/jam, sedang Z e-1 62 km/jam. Kalau mode ini ditambah e-boost Ninja e-1 bisa 75 km/jam, sedang Z e-1 72 km/jam.
Pada mode Road Ninja e-1 bisa 88 km/jam, sedang Z e-1 85 km/jam. Kalau Road dan e-boost diaktifkan Ninja 105 km/jam, Z e-1 101 km/jam.
Namun, saat dites di tempat pakai standar paddock alias tanpa beban, kecepatan tertinggi di spido ternyata bisa sampai 116 km/jam.
Walau enggak begitu kencang, tapi ada yang patut diacungi jempol sebagai motor listrik.
Pastinya tidak ada getaran dan suara. Sangat senyap! Meski ada sedikit suara dari rantai khususnya saat deselerasi.
Kemudian penyaluran tenaganya sangat halus, tidak ada gejala mengentak-entak atau endut-endutan ketika buka-tutup gas. Beda dengan motor listrik murah yang biasanya bikin enggak nyaman.
KMI sendiri memasarkan Ninja e-1 di angka Rp 149,9 juta, sedangkan Z e-1 seharga Rp 146,9 juta (OTR Jakarta).
Baca Juga: Mencoba Motor Matik Pertama Kawasaki, Ninja Listrik Yang Responsif & Menyenangkan!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR