Gantian coba Riding Mode Road, sejak awal tarikan terasa lebih responsif. Motor langsung meluncur cepat saat gas dibetot, meski di atas 50 km/jam terasa biasa saja.
Apalagi saat ditambah e-boost, dorongan torsi awalnya bikin nagih! Karena roda belakang bisa sangat mudah spin.
Akselerasinya jadi terasa cepat dan mudah meraih kecepatan maksimal walau di trek yang tak begitu panjang.
Adanya fitur e-boost cocok dipakai ketika butuh akselerasi lebih spontan, misal saat menyalip kendaraan panjang atau di tanjakan.
Asyiknya ketika siap sepenuhnya, dorongan tenaga tambahan dari e-boost ini bisa sampai 15 detik! Tergolong lama, karena di motor listrik lain paling 3 detik saja.
Namun, setelah fitur e-boost diaktifkan, ada jeda waktu kisaran 30 detik sampai 1 menit untuk e-boost bisa kembali keluar sepenuhnya selama 15 detik.
Kalau simultan atau tanpa jeda, maka e-boost cuma bisa sebentar, hanya beberapa detik saja.
Biar gak makin penasaran, kami juga mengetes akselerasi Ninja E-1 pakai Racebox. Hasilnya mencapai kecepatan 60 km/jam dari diam butuh waktu 4,37 detik, 0-80 km/jam 8,69 detik.
Jarak 0-201 meter ditempuh selama 11,53 detik sementara 0-402 meter 19,61 detik. Catatan tersebut tentu ketika pakai Riding Mode Road ditambah e-boost.
Baca Juga: Digimods Kawasaki KLX 230 SM Pakai Livery Winter Test Kawasaki WSBK
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR