Yaitu posisi duduk khas sport touring, yang rasanya sedikit condong ke depan. Sebuah posisi berkendara yang masih cukup nyaman untuk harian, tapi tetap berkesan sporty.
![Posisi duduk Kawasaki Ninja E-1 masih khas Ninja 250, agak condong ke depan](https://imgx.gridoto.com/crop/159x80:1214x755/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/2024/05/15/kawasaki-ninja-e-1_rizky-7jpg-20240515042252.jpg)
Bedanya duduk di Ninja e-1 terasa lebih sporty dibanding Z e-1, karena di Ninja pakai setang jepit meski upperyoke, yang mana punya sudut setang yang lebih menekuk ke dalam. Sementara Z e-1 pakai setang pipa yang ujungnya lebih lurus.
Bagaimana dengan handling? Nah ini juga beda signifikan jika dibanding dengan versi bensin. Mengapa? Utamanya tentu karena bobot. Pada Ninja dan Z listrik jauh lebih ringan!
Lagi-lagi lebih mendekati sport 125-150 cc, hanya 135 kg untuk Z e-1 dan 140 kg yang Ninja e-1. Bandingkan dengan Ninja 250 yang mencapai 166 kg.
![Z e-1, tampak lebih kurus dan bagian bawah melompong](https://imgx.gridoto.com/crop/332x75:1298x741/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/2024/05/15/kawasaki-z-e-1_rizky-3jpg-20240515042429.jpg)
Makanya langsung terasa handling versi listrik juga terasa ringan, lebih mudah saat berganti arah. Menahan beban ketika mengerem juga terasa lebih enteng. Apalagi ukuran ban juga lebih ramping dibanding yang versi bensin.
Baik Ninja e-1 maupun Z e-1 ternyata malah dikasih pelek dan ban milik Ninja 250SL, 100/80-17 dan 130/70-17, satu tingkat di bawahnya Ninja 250. Efeknya membelokkan setang juga terasa lebih ringan.
Bagaimana dengan redaman suspensi? Nah sayangnya di lokasi pengetesan berupa jalan beton yang mulus, sehingga belum bisa tahu apakah keras atau empuk.
Baca Juga: Tiga Cara Ngecas Baterai Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1, Listrik Rumah Harus Besar?
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR