GridOto.com - Sebagai salah satu motor flagship di line up BMW Motorrad, BMW R 1300 GS dibekali seabrek fitur dan teknologi unggulan.
Gak pakai lama langsung kita bahas yuk, yang paling ketara tentu lampu depan yang tak lagi asimeteris, kini lampu utama dibuat lebih ringkas, dengan menyatukan lampu dekat, lampu jauh dan cornering lamp dalam satu kemasan pakai LED matrix.
Walau dimensinya kecil, diklaim sorotnya tetap terang. Yang unik dan bikin konstroversi tentu adanya DRL yang membentuk huruf X. Lampu sein juga berubah, kini modelnya menyatu dengan handguard.
Di atas lampu utama, terdapat bagian datar seperti jidat, yang ternyata adalah radar, berfungsi untuk membaca gerakan di depan motor.
Radar ini juga terdapat di bagian belakang. Makanya R 1300 GS memiliki fitur yang berhubungan dengan radar, contoh Adaptive Cruise Control.
Selain itu ada juga fitur Front Collision Warning, peringatan jika ada potensi terjadi tabrakan seperti di mobil BMW, juga ada Lane Change Warning, kemudian Blind Spot Monitoring, yang peringatannya berupa segitiga kuning di spion. Canggih kan!
Nah di atas radar tentunya ada windshield, di versi Triple Black seperti yang kami temui pakai versi elektrik dan ukurannya tinggi.
Di balik windshield ada satu fitur yang masih sama dengan R 1250 GS, yaitu panel instrument TFT 6,5 inci.
Baca Juga: First Impression BMW R 1300 GS, Harga Kini Di atas Rp 1 Miliar!
Untuk pengaturan menu dan informasi di layar TFT masih pakai multicontroller dan tombol yang ada di setang kiri.
Info yang disajikan sangat lengkap, mulai dari info standar seperti kecepatan, takometer, odometer, tripmeter, trip time, fuelmeter, fuel consumption, riding mode, suhu udara, suhu mesin, tekanan ban (TPMS) pengingat servis dan sebagainya.
Layar ini juga bisa menampilkan navigasi, pengaturan telpon dan hiburan, tentunya jika sudah terhubung dengan aplikasi di smartphone.
Seperti pendahulunya, R 1300 GS juga mengusung banyak Riding Mode, antara lain; Eco, Rain, Road, Dynamic, Dynamic Pro, Enduro dan Enduro Pro.
Setiap riding mode mengubah karakter berbagai macam fitur yang ada di motor, antara lain; DTC (Dynamic Traction Control), ABS, throttle respons, MSR (engine brake torque), DBC (Dynamic Brake Control), HSC (Hill Start Control), DSA (Dynamic Suspension Adjustment) dan Adaptive Vehicle Height Control.
Balik ke area setang, ada yang berubah total pada bagian segitiga atas. Pada R 1300 GS tak lagi ditemui tombol untuk menyalakan dan mematikan motor.
Menurut Davy Tuilan, COO BMW Motorrad Indonesia, dari evaluasi yang dilakukan BMW, didapat fakta bahwa tombol dengan ujung atas ditutup karet ada kemungkinan lama-lama sobek.
Baca Juga: Kaget Lihat Perbandingan Harga Moge BMW di Malaysia dan Indonesia, Pantesan di Sini Kalah Laris
Jadi Supaya awet untuk on-off kini diganti tombol berbahan plastik keras, yang diletakkan di panel sakelar setang kanan, seperti tombol starter pada umumnya.
Konstruksi di area segitiga atas sebagai bagian dari sistem suspensi depan juga ada perubahan, didesain agar handling jadi lebih baik khususnya di medan off-road.
Sistem suspensi sendiri sudah diperbaharui, jadi meski masih pakai konstruksi telelever, namun mengalami banyak perubahan.
Salah satu yang signifikan sekarang ada teknologi Dynamic Suspension Adjustment dengan Adaptive Vehicle Height Control.
Bukan hanya karakter redaman yang bisa diubah sesuai riding mode atau setingan suspensi, namun tinggi motor juga bisa berubah sesuai kecepatan.
Ketika melambat atau berhenti motor otomatis jadi ceper, tapi saat kecepatan naik maka otomatis motor jadi tinggi.
“Sehingga karakter motor adventure yang tinggi tak hilang, namun lebih nyaman untuk yang badannya agak pendek,” ujar Davy.
Yang bekerja tentunya pada setelan pre-load suspensi. Ketika motor pelan atau berhenti, setelannya akan berubah pada kondisi tidak menekan, makanya motor jadi rendah.
Sebaliknya saat kecepatan motor bertambah, setelan pre-load akan menekan per, sehingga otomatis motor jadi tinggi.
Baca Juga: Motor Enduro BMW Motorrad Di IIMS 2024 Ini Dijual Seharga Rumah!
Teknologi ini mengingatkan kita pada Harley-Davidson Pan America, yang juga punya teknologi serupa yaitu Adaptive Ride Height.
Khas produk Jerman, teknologi R 1300 GS selangkah lebih maju lagi, karena juga difungsikan untuk memudahkan ketika mengaktifkan standar tengah atau jack assist.
Cara kerjanya, ketika standar tengah ditekan ke bawah, maka suspensi belakang akan memanjang atau ke kondisi motor tinggi, disusul yang suspensi depan.
Sehingga hanya butuh tenaga sedikit saja untuk memposisikan motor dengan standar tengah.
Standar tengahnya pun tak biasa. Selain berbahan aluminium, tuas pengungkitnya didesain bisa dilipat, sehingga saat tak digunakan bisa lebih rapi. Enggak ada lagi tuas yang ujungnya menjulang ke atas.
Untuk tempat penyimpanan di area setang, tepat di belakangnya atau di tangki bagian depan kini dilengkapi laci yang bisa menampung smartphone, lengkap dengan power outlet model USB. Di R 1250 GS sebenarnya sudah ada, tapi ukurannya kecil.
Masih tentang akomodasi, untuk varian Triple Black sudah disediakan dudukan buat side box dan top box. Malah sekarang kuncinya terintegrasi dengan motor alias pakai central lock.
Dan untuk side box ada terminal listrik pas di bagian dudukannya, makanya di dalam side box terdapat power outlet.
Menunjang kenyamanan selama perjalanan, R 1300 GS dibekali dengan pemanas handgrip dan juga ada opsi pemanas jok.
Untuk safety, selain teknologi yang pakai radar, menurut Davy R 1300 GS juga dibekali sistem rem yang lebih canggih, kini sudah terintegrasi antara depan dan belakang.
Spesifikasinya terbilang paten, depan cakram ganda 310 mm yang dikawal kaliper radial 4 piston. Untuk belakang cakram 285 mm dengan kaliper 2 piston. Dilengkapi juga dengan teknologi ABS Pro.
R 1300 GS mengusung mesin baru 1.300 cc 2 silinder boxer DOHC 8 katup + ShiftCam, injeksi dan berpendingin cairan dengan klaim tenaga 145 dk @7.750 rpm serta torsi 149 Nm @re6.500 rpm
Motor ini dipasarkan oleh PT Layur Astiti Bumi Kencana selaku APM BMW Motorrad Indonesia yang baru dengan kisaran harga Rp 1,1 sampai 1,2 miliar.
Baca Juga: Motor Adventure BMW GS Terbaru Meluncur, Muka Tidak Lagi Asimetris
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR