GridOto.com - Membahas adventure big bike, keluarga BMW GS khususnya yang bermesin boxer atau R-series, memang rajanya.
Bahkan ada ungkapan di kalangan pecinta adventure, kalau sudah pakai BMW GS, pasti enggak mau pindah ke motor lain.
Hal itu memang benar adanya. Ketika beberapa tahun silam kami mengetes R 1250 GS, motor ini memang sangat mumpuni untuk perjalanan jauh dalam berbagai kondisi jalan.
Handling lincah, sangat nyaman karena pakai suspensi adaptif, ditunjang mesin powerful dan enggak terasa panas!
Meski R 1250 GS yang berkode K50 dan K51 (versi Adventure) sudah sangat enak, namun BMW Motorrad tak berpuas diri.
Akhir September 2023 silam mereka meluncurkan versi terbaru, yaitu R 1300 GS.
“R 1300 GS dirancang untuk kembali sebagai pace setter di kelasnya,” terang Davy Tuilan, COO BMW Motorrad Indonesia yang ditemui OTOMOTIF di showroom BMW Motorrad Indonesia yang berada di Jl. TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
R 1300 GS membawa keunggulan seperti ukuran lebih ramping, bobot semakin ringan, mesin semakin bertenaga, fitur semakin canggih dan semakin fleksibel untuk berbagai kebutuhan.
Meski kehadirannya cukup kontroversial, karena bentuk lampu yang tak biasa, namun tetap diburu oleh para penggemar GS di Indonesia.
Baca Juga: Motor Adventure BMW GS Terbaru Meluncur, Muka Tidak Lagi Asimetris
Buktinya banyak yang rela inden sekitar 3 bulan di APM BMW Motorrad Indonesia, yang kini dipegang oleh PT Layur Astiti Bumi Kencana.
Bahkan karena memang pasarnya ada, importir umum seperti 2Wheelers dan Enduro Republik Indonesia pun tak ragu bersaing dengan APM, mereka juga memasukkan R 1300 GS ke tanah air.
Nah seperti apa impresi pertama berdekatan dan coba menduduki motor yang oleh BMW dikategorikan sebagai big travel enduro ini? Yuk simak.
DESAIN
Secara desain, meski R 1300 GS beda dibanding R 1250 GS, namun tak meninggalkan secara total ciri khasnya.
Masih ada ciri khas besutan adventure, yaitu berpostur tinggi dan area depan tampak besar, sedang belakangnya ramping.
Namun, secara keseluruhan memang jadi tampak lebih ramping dan ringkas.
Secara detail, yang baru tentunya bentuk lampu utama. Tak ada lagi pakai signature keluarga GS, yaitu lampu asimetris, sama halnya dengan S 1000 R/RR yang sudah duluan meninggalkan ciri khas tersebut.
Signature baru di GS adalah lampu berbentuk huruf X. Menurut pihak BMW, ini salah satu bagian dalam rangka mengurangi bobot, makanya lampu dekat, lampu jauh dan lampu belok (cornering lamp) dijadikan satu pakai teknologi LED matrix.
Baca Juga: Motor Enduro BMW Motorrad Di IIMS 2024 Ini Dijual Seharga Rumah!
Lampu utama tersebut terpasang pada salah ciri khas motor adventure, yaitu “paruh bebek”.
Nah kalau diperhatikan dari samping, garis bodi R 1300 GS jadi lebih dinamis. Bagian paruh bebek ke shroud tangki bentuknya melengkung mirip bumerang.
Kemudian yang juga baru adalah area tengah, bagian bawah jok, kini sangat padat tanpa ada lubang.
Menurut Davy, salah satu tujuannya untuk mengurangi turbulensi pada kecepatan tinggi.
Bodi belakang desainnya tentu khas besutan adventure, ramping! Karena disiapkan untuk bisa pasang side box dan top box.
VARIAN & HARGA
BMW Motorrad menghadirkan R 1300 GS dalam 4 varian yaitu; R 1300 GS (basic model), R 1300 GS Throphy, R 1300 GS Triple Black dan R 1300 GS Tramuntana (Option 719). Disiapkan untuk berbagai kebutuhan.
Baca Juga: BMW Motorrad Kukuhkan Kehadiran Dengan 3 Model Baru Di IIMS 2024
Perbedaan keempatnya yang langsung kelihatan adalah warna, versi basic kelirnya putih atau Lightwhite, yang Throphy tentu saja warna khas BMW yaitu Racingblue Metallic, yang ketiga sesuai nama didominasi hitam atau Blackstorm Metallic, sedang yang terakhir pakai warna hijau yang dikasih nama Aurelius Green Metallic.
Pembeda berikutnya untuk 2 varian pertama pakai sport windshield yang penyetelan ketinggiannya secara manual, sedang 2 varian terakhir pakai high windhield yang bisa disetel secara elektrik, cukup tekan tombol.
Berikutnya untuk 2 varian pertama pakai behel belakang sporty, sedang 2 varian terakhir ada dudukan untuk boks.
Pembeda berikutnya jok, yang basic andalkan jok standar, Throphy pakai jok versi tinggi yang nyaman untuk off-road, sedang Triple Black dan Tramuntana pakai jok versi comfort untuk pengendara maupun yang dibonceng.
Yang juga beda adalah pelek, versi basic dan Triple Black pakai cast wheels, sedangkan Throphy pakai pelek jari-jari warna hitam, yang Tramuntana pelek jari-jari warna emas. Meski ada opsi ganti pelek.
Seperti Triple Black yang ditemui di BMW Motorrad Indonesia, sudah pakai pelek jari-jari.
Aksesori pendukung lainnya khusus untuk varian Throphy ada pelindung radiator dan mesin. Sedang di Triple Black dan Tramuntana ada tambahan standar tengah.
Terakhir khusus Tramuntana yang merupakan varian termewah dan tentunya termahal, ada tambahan lagi berupa komponen CNC dari Option 791 seperti pada bagian cover tangki dan kepala silinder.
Meski aslinya ada 4 varian, namun ternyata BMW Motorrad Indonesia hanya memasukkan 3 varian, untuk yang basic tidak diboyong ke Indonesia.
Baca Juga: BMW Motorrad Indonesia Tandai Comeback dengan Mengikuti IIMS 2024
Harganya seperti diumumkan di IIMS 2024 untuk R 1300 GS Throphy dan R 1300 GS Triple Black sama, yaitu Rp 1.160.000.000.
Sedang yang R 1300 GS Tramuntana Rp 1.210.000.000. Harga tersebut kondisi on the road (OTR) Jakarta, sudah berikut top box dan side box.
Harga tersebut memang cukup fantastis, bedanya signifikan jika dibanding Harley-Davidson Pan America 1250 Special yang harganya masih di angka Rp 811-818 jutaan (off the road).
Tapi kalau dibanding Ducati Multistrada V4 series harganya bersinggungan, khususnya dengan yang Multistrada V4 Rally yang di angka Rp 1.070.000.000 (OTR Jakarta).
FITUR & TEKNOLOGI
Dari depan, yang baru adalah lampu utama, seperti diulas di awal, kini lampu utama dibuat lebih ringkas, dengan menyatukan lampu dekat, lampu jauh dan cornering lamp dalam satu kemasan pakai LED matrix.
Yang meski dimensinya kecil, diklaim sorotnya tetap terang. Yang unik dan bikin konstroversi tentu adanya DRL yang membentuk huruf X.
Kemudian lampu sein juga berubah, kini modelnya menyatu dengan handguard.
Pada bagian atas lampu utama, terdapat bagian datar seperti jidat, ternyata itu adalah radar, yang berfungsi untuk membaca gerakan di depan motor.
Radar juga terdapat di bagian belakang. Makanya R 1300 GS memiliki fitur yang berhubungan dengan radar, contoh Adaptive Cruise Control.
Baca Juga: Motor BMW Pertama di Asia-Pasifik Launching di Indonesia Hari Ini, R12 Dibanderol Rp 700 jutaan
Bahkan sekarang ada fitur Front Collision Warning, peringatan jika ada potensi terjadi tabrakan seperti di mobil masa kini, juga ada Lane Change Warning, kemudian Blind Spot Monitoring, yang peringatannya berupa segitiga kuning di spion. Canggih kan!
Nah di atas radar tentunya ada windshield, di versi Triple Black seperti yang ditemui OTOMOTIF, tentunya versi elektrik dan ukurannya tinggi.
Di balik windshield ada satu fitur yang masih sama dengan R 1250 GS, yaitu panel instrument TFT 6,5 inci.
Untuk pengaturannya juga sama, pakai multicontroller dan tombol yang ada di setang kiri.
Info yang disajikan tentu sangat komplet, mulai dari info standar seperti kecepatan, takometer, odometer, tripmeter, trip time, fuelmeter, fuel consumption, riding mode, suhu udara, suhu mesin, tekanan ban (TPMS) pengingat servis dan sebagainya.
Bisa juga menampilkan navigasi, pengaturan telpon dan hiburan, tentunya jika sudah terhubung dengan aplikasi di smartphone.
Riding mode yang bisa dipilih ada banyak, antara lain; Eco, Rain, Road, Dynamic, Dynamic Pro, Enduro dan Enduro Pro.
Baca Juga: Kaget Lihat Perbandingan Harga Moge BMW di Malaysia dan Indonesia, Pantesan di Sini Kalah Laris
Setiap riding mode mengubah karakter berbagai macam fitur yang ada di motor, antara lain; DTC (Dynamic Traction Control), ABS, throttle respons, MSR (engine brake torque), DBC (Dynamic Brake Control), HSC (Hill Start Control), DSA (Dynamic Suspension Adjustment) dan Adaptive Vehicle Height Control.
Nah kembali ke area setang, ada yang berubah total pada bagian segitiga atas. Pada R 1300 GS tak lagi ditemui tombol untuk menyalakan dan mematikan motor.
Menurut Davy, dari evaluasi yang dilakukan BMW, didapat fakta bahwa tombol dengan ujung atas ditutup karet ada kemungkinan lama-lama sobek.
Sehingga biar awet untuk on-off kini diganti tombol berbahan plastik keras, yang diletakkan di panel sakelar setang kanan, seperti tombol lainnya.
Konstruksi di area segitiga atas sebagai bagian dari sistem suspensi depan juga ada perubahan, didesain agar handling jadi lebih baik khususnya di medan off-road.
Diiringi juga dengan sistem suspensi yang sudah diperbaharui, jadi meski masih pakai konstruksi telelever, namun mengalami banyak perubahan.
Salah satu yang signifikan sekarang ada teknologi Dynamic Suspension Adjustment dengan Adaptive Vehicle Height Control.
Sesuai namanya, bukan hanya karakter redaman yang bisa diubah sesuai riding mode atau setingan suspensi, namun tinggi motor juga bisa berubah sesuai kecepatan.
Baca Juga: Motor Listrik Termahal Di IIMS 2024 Sudah Laku Belasan Unit! Harganya Bikin Merinding
Ketika melambat atau berhenti motor otomatis jadi ceper, tapi saat kecepatan naik maka otomatis motor jadi tinggi.
“Sehingga karakter motor adventure yang tinggi tak hilang, namun lebih nyaman untuk yang badannya agak pendek,” ujar Davy.
Yang bekerja tentunya pada setelan pre-load suspensi. Ketika motor pelan atau berhenti, setelannya akan berubah pada kondisi tidak menekan, makanya motor jadi rendah.
Sebaliknya saat kecepatan motor bertambah, setelan pre-load akan menekan per, sehingga otomatis motor jadi tinggi.
Teknologi ini mengingatkan kita pada Harley-Davidson Pan America, yang juga punya teknologi serupa yaitu Adaptive Ride Height.
Namun, di R 1300 GS selangkah lebih maju lagi, karena juga difungsikan untuk memudahkan ketika mengaktifkan standar tengah atau jack assist.
Cara kerjanya, ketika standar tengah ditekan ke bawah, maka suspensi belakang akan memanjang atau ke kondisi motor tinggi, disusul yang suspensi depan.
Sehingga hanya butuh tenaga sedikit saja untuk memposisikan motor dengan standar tengah.
Membahas standar tengahnya pun tak biasa. Selain berbahan aluminium, tuas pengungkitnya didesain bisa dilipat, sehingga saat tak digunakan bisa lebih rapi. Enggak ada lagi tuas yang ujungnya menjulang ke atas.
Baca Juga: Lihat Spek Terbaru BMW R12, Motor Pertama Yang Rilis di Asia Pasifik
Kembali ke atas, masih di area setang, tepat di belakangnya atau di tangki bagian depan kini dilengkapi laci yang bisa menampung smartphone, lengkap dengan power outlet model USB. Di R 1250 GS sebenarnya sudah ada, tapi ukurannya kecil.
Masih tentang akomodasi, seperti diulas di bagian varian, untuk yang Triple Black sudah disediakan dudukan buat side box dan top box. Malah sekarang kuncinya terintegrasi dengan motor alias pakai central lock.
Dan untuk side box ada terminal listrik pas di bagian dudukannya, makanya di dalam side box terdapat power outlet.
Untuk penunjang kenyamanan selama perjalanan, R 1300 GS tentunya juga dibekali dengan pemanas handgrip dan juga ada opsi pemanas jok.
Untuk safety, selain teknologi yang pakai radar, menurut Davy R 1300 GS juga dibekali sistem rem yang lebih canggih, kini sudah terintegrasi antara depan dan belakang.
Kalau spesifikasinya tentu khas big bike masa kini, depan cakram ganda 310 mm yang dikawal kaliper radial 4 piston. Untuk belakang cakram 285 mm dengan kaliper 2 piston. Dilengkapi juga dengan teknologi ABS Pro.
RIDING POSITION
R 1300 GS mengusung sasis yang benar-benar baru, meninggalkan rangka jenis tubular seperti GS-series sebelumnya.
Baca Juga: Laris Manis di IIMS 2024, BMW Motorrad Jual 68 Unit Moge Hingga Motor Listrik Mewah
Rangka utama pakai bahan besi yang didesain efisien sesuai kebutuhan, sedang belakang pakai monokok berbahan aluminium. Tujuannya tentu biar lebih ringan.
Bobot keseluruhan memang berkurang cukup banyak, 12 kg! Dari 249 kg di R 1250 GS jadi hanya 237 kg saja.
Bandingkan dengan Harley-Davidson Pan America 1250 Special, yang bobotnya mencapai 258 kg!
Pantas saja, dalam posisi diam di tempat, ketika diduduki dan diayun terasa lebih ringan. Meski, bobot 237 kg tentu tak bisa dibilang enteng.
Yang istimewa tentu karena ada teknologi Adaptive Vehicle Height Control, jadi saat berhenti otomatis motor jadi ceper, sehingga kaki lebih mudah menapakkan kaki ke tanah.
Tinggi jok ke tanah memang cukup terjangkau untuk sebuah besutan adventure jangkung, 848 mm saja.
Untuk posisi duduknya tentu khas besutan untuk perjalan jauh. Setang fatbar lebar memaksa tangan membuka seperti pamer dada, dengan siku yang hampir lurus.
Posisi setangnya tentu tinggi sehingga terasa santai, tapi karena lebar jadi sigap dalam mengontrol motor.
Baca Juga: Lawan Harley-Davidson, Lihat Nih Moge Cruiser BMW Bermesin Boxer
Pijakan kaki letaknya lurus dengan jok, cukup netral. Oiya joknya di versi Triple Black ini ketika diduduki terasa sangat empuk! Tampaknya akan sangat nyaman dan bikin betah untuk perjalanan jauh.
Untuk penopang roda masih pakai sistem suspensi yang sama tapi diperbaharui, depan jenis Evo-telelever dengan suspensi tunggal di tengah, sedang belakang pakai konstruksi Evo-paralever yang menopang lengan ayun tunggal.
Ukuran roda yang dipakai termasuk kompromi, bisa untuk adventure on-road maupun off-road, pakai diameter 19 inci di depan dan 17 inci di belakang dengan ban yang cukup lebar, 120/70R19 dan 170/60R17.
Beda dengan yang lebih menyasar khusus off-road, kombinasi rodanya 21 dan 18 inci dengan ukuran ban depan ramping.
PERFORMA
Meski konfigurasi mesin tetap sama, boxer 2 silinder DOHC 8 katup + ShiftCam, injeksi, berpendingin cairan, dengan penyaluran tenaga pakai gardan, namun ternyata dapur pacu R 1300 GS total baru.
Bukan hanya kapasitas lebih besar jadi 1.300 cc dari 1.254 cc, tapi bobotnya justru lebih ringan 3,9 kg.
Perubahan besar yang dilakukan antara lain girboks dipindah dari belakang crankshaft jadi ke bagian bawah dan sekarang hanya pakai 2 poros, sehingga mesin lebih kompak dan lebih ringan.
Baca Juga: Test Ride Moto Guzzi V85TT Travel, Besar Dan Berat Tapi Nyaman!
Desain knalpot pun dibuat lebih kompak, khususnya silencer yang tampak jadi sangat pendek.
Tapi tembolok yang berada di bawah mesin yang berisi catalytic converter tentu tetap besar.
Selain layout, ukuran bore x stroke juga berubah untuk meraih tenaga yang lebih besar, dari 102,5 x 76 mm, jadi 106,5 x 73 mm. Alias semakin overbore.
Ukuran klep juga diperbesar, untuk katup masuk dari 40 mm jadi 44 mm, katup buang dari 34 mm jadi 35,6 mm.
Tenaga maksimal kini tembus 145 dk di putaran mesin 7.750 rpm, torsi maksimal 149 Nm di 6.500 rpm. Tenaga dan torsi yang sangat besar untuk besutan adventure.
Meski masih kalah dari Harley-Davidson Pan America 1250 Special yang tembus 150 dk di 8.750 rpm, namun torsinya lebih unggul, Pan America hanya 128 Nm di 6.750 rpm.
Berdasarkan pengalaman OTOMOTIF mengetes R 1250 GS, ketika dipakai turing sangat jarang menyentuh tenaga dan torsi maksimal, karena hanya lebih sering main sampai 4.000 rpm saja, kondisi ketika ShiftCam pun belum sampai bekerja memindah lobe camshaft in ke profil dan lift yang lebih lama dan tinggi.
Enggak kebayang seperti apa performa R 1300 GS, karena tenaga dan torsi lebih besar, tapi bobotnya lebih ringan. Pasti lebih ngacir lagi!
Oiya keunggulan mesin boxer antara lain membuat center of gravity jadi rendah, efeknya punya stabilitas yang sangat baik dalam kecepatan rendah maupun tinggi.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Aprilia Tuareg 660, Test Ride Lengkap Motor Adventure Bermesin Sportbike
Kelebihan kedua enggak bikin area paha jadi panas, karena sumber panasnya di bawah, bukan dikangkangi seperti mesin inline apalagi mesin V.
Yang perlu diperhatikan rasio kompresinya yang sangat tinggi, 13,3:1 dan menuntut bahan bakar beroktan minimal 95.
Tentunya akan cukup merepotkan ketika dipakai turing ke pelosok Indonesia, yang rata-rata maksimal cuma ada RON 92.
Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah dua silinder mendatar, berpendingin udara dan cairan, double overhead dan chain driven camshaft (BMW ShiftCam)
Bore x stroke: 106,5 mm x 73 mm
Kapaitas mesin: 1.300 cc
Tenaga maksimum: 145 hp @7.750 rpm
Torsi maksimum: 149 Nm @6.500 rpm
Perbandingan kompresi: 13,3:1
Kopling: wet clutch, slipper clutch, hydraulically operated
Transmisi: 6 percepatan manual
Manajemen mesin: EFI dengan sistem ride-by-wire throttle
Kontrol emisi: Closed-loop 3-way catalytic converter
Drive: Shaft drive
Rangka: Dua bagian rangka yang terdiri dari rangka utama dan subframe
Suspensi depan: BMW Motorrad EVO-Telelever, handlebar tilting decoupled via flex element, central shock absorber
Suspensi belakang: BMW Motorrad ECO Paralever, cast aluminium single-sided swingarm, transversal connected swingarm berarings, central WAD spring strut, spring pre-load fully adjustable
Suspension travel front / rear: 190 mm / 200 mm
Pelek depan: 3,00 x 19
Pelek belakang: 4,50 x 17
Ban depan: 120/70R19
Ban belakang: 170/60R17
Rem depan: Twin disc brake, semi-floating brake discs 310 mm, 4-piston radial brake caliper
Rem belakang: Single disc 285 mm, 2-piston floating caliper
P x L x T: 2.212 x 1.000 x 1.407 mm
Jarak sumbu roda: 1.519 mm
Tinggi jok: 848 mm
Bobot isi: 237 kg
Tanki bahan bakar: 19 liter
Baca Juga: Motor Enduro BMW Motorrad Di IIMS 2024 Ini Dijual Seharga Rumah!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR