Depan andalkan suspensi upside down 43 mm, sedang belakang suspensi tunggal dengan konstruksi pro-link yang terpasang pada lengan ayun alumunium.
Rodanya pakai ukuran diameter 21 dan 18 inci, yang dibalut ban kembangan kasar, tapi model kembangannya bukan yang khusus untuk medan berat, kembang “tahunya” masih yang agak kecil, sehingga dipakai di jalan aspal juga masih cukup nyaman.
Sistem pengereman tentunya pakai cakram di kedua roda, dengan kaliper 2 piston di depan dan 1 piston di belakang.
Hanya saja, ukuran cakram depan milik CRF250L lebih kecil, hanya 256 mm, sedang CRF250 Rally mencapai 296 mm.
Tampaknya Rally sebagai besutan cross country ada kemungkinan lebih sering dipacu hingga kecepatan tinggi, makanya butuh sistem pengereman yang lebih mumpuni.
Dibanding CRF250L yang akan lebih sering dipakai blusukan atau sekadar buat harian di medan berat.
Detail kecil seperti pijakan kaki juga ternyata ada perbedaan. Di CRF250L langsung besi bergerigi, tentunya biar lebih ngegrip saat blusukan di jalan becek.
Baca Juga: Motor Proper Buat Berpetualang, Segini Harga Honda CRF250 Rally September 2023
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR