GridOto.com - Tidak melulu dua roda, GridOto belum lama ini melakukan pengetesan Piaggio MP3 300 HPE Sport.
Skutik roda tiga berbodi bongsor dari Piaggio Group ini merupakan versi teranyar MP3 yang dijual di Indonesia. Tapi, meski bongsor, dimensinya paling asyik jika dibandingkan dengan Piaggio MP3 versi sebelumnya. Rasanya paling pas untuk riding di Indonesia yang lalu lintasnya padat. Nanti kita bahas dibagian handling ya!
PT Piaggio Indonesia (PID) melego si bongsor roda tiga dengan banderol Rp 330 juta (on the road DKI Jakarta).
PID memboyong MP3 300 HPE Sport langsung dari Italia, sehingga tidak heran harganya terbilang fantastis.
Dengan mesin yang powerfull berikut sederet fitur andalan penasaran bagaimana impresi berkendara skutik unik ini? Simak ulasan test ride berikut ya!
Desain
Secara tampilan keseluruhan, bentuk MP3 300 HPE Sport tentu masih khas MP3 yang telah lama beredar. Mengusung bodi bongsor dengan dua buah headlamp besar di depan.
Tapi jika diperhatikan, dimensinya lebih kecil dari MP3 500 HPE khususnya pada bagian belakang. Malah lebih mirip MP3 Yourban.
Namun, sayangnya dengan harga cukup tinggi, lampu depannya masih pakai bohlam halogen biasa. Meskipun di bagian bawah headlamp terdapat DRL (Daytime Running Light) LED.
Baca Juga: Intip Desain Sporty New Vespa GTV, Bawa Warisan Racing Vespa!
Secara tampang, dilihat dari depan MP3 300 HPE Sport terlihat mengintimidasi. Paduan dua buah headlamp besar berikut windshield dan dua roda seolah ingin menerkam apapun yang ada di depannya.
Beralih ke samping, bodi besar MP3 didukung oleh jok gambot yang dapat menyokong pengendara dan penumpang dengan baik.
Di ujung buritan terdapat tail lamp dengan lampu LED.
Anehnya sein depan dan belakang tidak terintegrasi dengan bodi dan pakai model terpisah.
Fitur & Teknologi
Fitur-fitur yang terdapat pada MP3 300 HPE Sport terbilang lengkap. Tapi jika dibandingkan dengan motor sekelas atau bahkan di bawahnya, agaknya fitur MP3 terlihat inferior.
Contohnya seperti di panel instrumen, MP3 masih menggunakan layar LCD analog dengan background biru.
Baca Juga: Bedah Fitur New Vespa GTV, Lampu di Bawah dan Spido LCD Bulat
Jadi terlihat jadul jika dibandingkan dengan motor yang lebih murah, karena banyak yang sudah mengadopsi layar berwarna bahkan TFT.
Walau begitu tidak kalah fungsional karena informasi yang ditampilkan cukup lengkap.
Ada suhu, reminder service, jam, average fuel consumption, odometer, trip A & B, jarak tempuh fuel, durasi berkendara, average speed, max speed (top speed spidometer), voltmeter dan realtime fuel consumption.
Layar LCD ini diapit oleh spidometer analog besar di sebelah kiri dan takometer analog besar di kanan.
Di dalam spidometer masih terdapat fuelmeter analog alias pakai jarum, sedangkan di dalam takometer ada indikator suhu mesin.
Oiya, untuk mengganti info layar LCD dapat menekan dua buah tombol di bawah layar, serta tombol mode di sakelar setang kanan.
Di atas layar LCD juga terdapat indikator lampu-lampu, MIL, ABS, penggantian oli dan lainnya.
Baca Juga: Intip Fitur Vespa GTV 300 Terbaru, Setang Telanjang Lampu di Bawah
Sedangkan di bawah layar ada indikator mekanisme penguncian roda depan yang menyala kuning, rem parkir, sambungan HP di sistem PIAGGIO MIA, DRL dan indikator roda depan.
Beralih ke sakelar, di setang sebelah kanan ada beberapa tombol, mulai dari engine cut-off dan start, tombol MODE dan pengunci-pelepas kunci roda depan.
Di setang kiri ada tombol lampu jauh-dekat, pass beam, sein, klakson dan hazard.
Ada juga tombol pada bagian bodi di bawah setang, untuk mengatifkan/menonaktifkan ASR atau Anti Slip Regulation dan sakelar DRL.
Untuk menyalakan motor, MP3 masih menggunakan kunci kontak dengan anak kunci tanpa remote. Kunci kontak MP3 juga berfungsi untuk membuka bagasi dan tangki bensin.
Baca Juga: Lihat Fitur Baru Vespa GTS, Vespa Pertama yang Pakai Keyless
Buka bagasi dengan menekan anak kunci ke dalam dan putar ke kiri. Sedangkan membuka tangki bensin dengan menekan anak kunci ke dalam lanjut memutar kunci ke kanan.
MP3 mengusung tangki di tengah bodi, seperti di Aprilia SR GT 200 dan Yamaha NMAX. Kapasitasnya cukup besar, mencapai 11 liter.
Setelah membuka panel tangki, kita masih harus memutar tutup tangki secara manual untuk dapat mengakses lubang pengisian.
Bicara tempat penyimpanan, MP3 memiliki bagasi besar di bawah jok yang dapat memuat helm.
Di dalamnya terdapat lampu yang menyala kuning untuk membantu menerangi bagasi saat gelap.
Selain itu terdapat gantungan barang di area bawah setang, yang dapat terlipat ke dalam jika tidak dibutuhkan.
Baca Juga: Vespa Luncurkan GTS Baru, Fitur Lebih Lengkap Dengan Tiga Varian
Di atas panel instrumen juga ada kompartemen yang dapat dibuka. Di dalamnya ada ruang untuk menyimpan barang-barang kecil, serta handphone yang berukuran tidak terlalu besar.
Di sisi kiri kompartemen ada UBS charging port untuk mengisi daya.
Nah di bawah gantungan barang tadi ada tuas untuk mengaktifkan rem parkir.
Saat tuas diangkat ke atas, rem parkir akan beroperasi, sebaliknya jika diturunkan akan merelease parking brake.
Rem parkir MP3 sendiri ada di roda belakang dan dipasang pada swingarm.
Baca Juga: Vespa GTV Baru Hadir Dengan Tampilan Yang Jauh Lebih Sporty
Mekanismenya beroperasi secara mekanis dengan tarikan sling, jadi bukan pakai tekanan hidrolik seperti rem pada umumnya.
MP3 300 HPE Sport menggunakan pelek depan dan belakang beda ukuran.
Pelek depan memiliki diameter 13 inci dengan lebar 3 inci, dibalut oleh ban 110/70-13.
Sementara itu pelek belakang pakai 14 x 4.50 inci dan dibalut karet bundar berukuran 140/60-14.
Dengan bodi bongsor, MP3 dibekali dengan tiga buah rem.
Rem depan pakai cakram 258 mm dan dijepit oleh kaliper 2 piston di masing-masing roda.
Sedangkan rem belakang menggunakan cakram 240 mm dengan kaliper 2 piston.
Baca Juga: Intip Desain Sporty New Vespa GTV, Bawa Warisan Racing Vespa!
Rem ini dapat beroperasi secara individu atau sendiri-sendiri maupun secara kombinasi.
Jika mau dioperasikan secara kombinasi, pengendara dapat menekan pedal rem kaki yang ada di dek sebelah kanan.
Sekali tekan, rem depan dan belakang akan bekerja berbarengan. Membuat proses pengereman terasa praktis.
Setelah menjabarkan fitur-fitur yang normal ada di motor, mari kita lanjut ke fitur unggulan yang ada di MP3, yaitu mekanisme leaning di dua roda depannya.
MP3 300 HPE Sport menggunakan suspensi depan Ariculated quafrilateral – Nominal axial stroke dengan travel 95 mm. Dengan tambahan electro-hydraulic suspension blocking system.
Sistemnya dirasa paling enak dan canggih dibanding skutik roda tiga lainnya.
Kedua roda depan MP3 akan ikut miring saat motor diajak berbelok. Dengan dua buah roda, menjamin traksi yang lebih baik dari skutik biasa.
Baca Juga: Icip-Icip Riding Position & Handling New Vespa GTV, Gambot Tapi Lincah
Enaknya kedua roda ini bekerja secara independen, sehingga ketika menemui obstacle di jalan, satu roda akan naik melewati gangguan jalan tadi, sedangkan satu roda lagi tetap diam.
Kemudian dengan blocking system electro-hydraulic tadi, kedua roda dapat dikunci ketika berhenti, seperti di kemacetan atau saat jalan pelan. Jadi kaki tidak perlu turun untuk menahan motor biar tidak roboh.
Sistem penguncian dapat diaktifkan saat logo pengunci roda di dashboard mulai berkedip.
Ketika sudah berkedip, pengendara dapat menekan tuas pengunci roda di setang kanan ke sebelah kiri.
Saat traffic kembali lancar atau ingin melaju lagi, tinggal tekan kembali tuas ke kanan untuk membuka kuncian roda.
Walau terdengar simpel, nyatanya ketika dipraktikkan butuh latihan. Karena saat kedua roda mengunci, handling motor akan jadi lebih tricky.
Selain itu harus pas momennya mengaktifkan pengunci roda depan ketika jalan pelan menuju berhenti.
Serunya fitur canggih ini juga dapat mengetahui ketika ada yang duduk di atas joknya atau tidak.
Saat roda depan terkunci dan tidak ada orang yang duduk di atas jok, pengunci roda tidak dapat dibuka meskipun tuas pengunci ditekan ke arah buka.
Baca Juga: First Ride New Vespa GTV, Vespa Paling Sporty Mesin Nyaris 300 cc!
Riding Position & Handling
Riding position MP3 300 HPE Sport benar-benar nyaman! Joknya yang besar dan lebar mensupport bokong dengan baik.
Apalagi busanya terasa empuk, bikin betah duduk berlama-lama. Setangnya tinggi dan tegak, mudah diraih oleh pengendara.
Sementara itu deknya bisa mengakomodasi kaki dengan sepatu berukuran 43.
Deknya panjang dari depan ke belakang, tapi tidak luas karena di tengah dek ada punuk berisi tangki bensin.
Paduan dari setang tinggi, jok dan kaki membuat posisi berkendara atau segitiga berkendaranya nyaman. Badan tegak sehingga tidak letih berkendara dalam jangka waktu lama.
MP3 memiliki tinggi jok 780 mm, pengendara dengan postur 170 cm/64 kg rupanya masih dapat menapakkan kaki walau harus sedikit jinjit. Maklum, joknya lebar!
Walau begitu tidak sampai mengganggu aktivitas berkendara, toh ketika sudah lancar, jarang tuh kaki harus turun berkat ketiga rodanya.
Saat dipakai jalan, windshield besar sukses menghalau angin ke badan, jadi nyaman saat perjalanan jauh.
Baca Juga: First Ride Vespa Paling Canggih dan Bertenaga GTS Super Tech 300
Lanjut ke handling, seperti disebutkan sebelumnya, MP3 menggunakan suspensi depan Ariculated quafrilateral – Nominal axial stroke dengan travel 95 mm, dengan electro-hydraulic suspension blocking system.
Sementara suspensi belakang pakai dual hydraulic shock absorber with pre-adjusted spring dengan 4 tingkat setelan.
Sokbreker belakang punya jarak main lebih panjang, mencapai 122 mm.
Paduan suspensi ini rupanya lebih enak dipakai melibas aspal mulus. Karena getaran dari kedua roda depan akan sangat terasa kalau kena jalan rusak.
Repotnya lagi akan susah menghindari lubang, karena roda belakang berada di tengah-tengah.
Jadi walau roda depan aman tidak kena lubang, harus siap-siap deh roda belakang di tengah jatuh ke lubang.
Walau begitu untuk suspensi belakang terasa lebih empuk dibanding depan, jadi tetap nyaman.
Baca Juga: Vespa GTV Baru Hadir Dengan Tampilan Yang Jauh Lebih Sporty
Dengan bodi bongsor dan bobot di atas 225 kg, membawa MP3 bermanuver memang tidak seringan skutik lain dari Piaggio Group.
Selain main badan, harus pede mengingat dimensinya yang lebih lebar. Walau begitu diajak berbelok tajam sampai miring, MP3 masih menyanggupinya.
Embel-embel Sport di namanya agaknya juga bukan omong kosong belaka.
Ia masih lincah dan punya gigi untuk melibas tikungan. Diajak cornering, grip dari MP3 terasa berlebih.
Tentu saja berkat dua buah roda yang ada di depan, sehingga memberikan cengkraman tambahan yang lebih baik dari skutik konvensional.
Namun, lagi-lagi butuh keberanian dan adaptasi untuk mengajak MP3 menari-nari di aspal.
Maklum, bodi besar dan cenderung berat cukup mengintimidasi pengendara yang baru pertama kali membawanya di jalan.
Baca Juga: Mencoba Langsung Riding Position & Handling Moto Guzzi V100 Mandello
Kalau sudah terbiasa? Percaya kata-kata kami, bikin nagih!. Eits tapi tetap harus hati-hati ya ketika selap-selip di antara kemacetan butuh adaptasi.
Selain bodi gambot, roda depan berjumlah dua buah dan posisinya ada di kanan-kiri bukan satu di tengah memang butuh penyesuaian kebiasaan. Sisi luar roda kerap menabrak trotoar atau turun dari media jalan.
Meski sebenarnya secara ukuran, lebar setang dan spionnya tak beda jauh jika dibandingkan dengan Yamaha XMAX 250. Malah bagian buritannya tak sepanjang XMAX.
Efek baiknya, buat yang sudah terbiasa, selap-selip pakai MP3 300 HPE Sport terasa mudah saja. Tidak semenakutkan yang dibayangkan. Rasanya cocok jika MP3 seri ini disebut sebagai varian yang paling Indonesia, karena dimesinya yang tak terlalu besar untuk ukuran skutik 3 roda.
Performa
MP3 300 HPE Sport menggendong mesin 1 silinder 278 cc SOHC 4 katup berpendingin cairan.
Sesuai namanya, HPE berarti High Performance Engine, yang membuatnya jadi salah satu mesin skutik paling bertenaga di Piaggio Group.
Mesin ini mengusung konfigurasi bore & stroke 75 mm x 63 mm. Piaggio mengklaim mesin ini menghasilkan tenaga maksimum sebesar 26,2 dk di putaran mesin 7.750 rpm dengan torsi 26,1 Nm di 6.250 rpm.
Mesin HPE generasi terbaru ini terasa responsif, ditandai dengan putaran mesin yang cepat naiknya.
Baca Juga: Intip Detail Moto Guzzi V7 Stone Special, Pakai Arrow Sebagai Standar
Dari buka gas mudah sekali naik ke 3-5 ribu rpm. Meskipun suara CVTnya agak kasar, tapi penyaluran tenaganya halus.
Buat kebutuhan harian, tidak perlu buka gas dalam-dalam untuk membuat MP3 300 HPE Sport melaju. Dorongan tenaga terasa padat, terutama pada putaran bawah ke tengah.
Pas dengan karakter penggunaan di kota besar yang padat, karena cenderung lebih banyak stop & go.
Namun, walau begitu tenaga powerful ini harus kena handicap bobot yang berat, 225 kg. Sehingga membuat akselerasinya tidak seistimewa skutik 250 cc ke atas lain.
Berdasarkan data akselerasi menggunakan alat ukur Racebox, mencapati kecepatan 60 km/jam dari diam butuh waktu 4,43 detik. Sedangkan 0 ke 100 km/jam butuh 13,65 detik.
Data tes:
0-60 km/jam : 4,43 detik
0-100 km/jam : 13,65 detik
0-201 m : 11,45 detik
0-402 m : 18,48 detik
Top speed di spidometer : 129 km/jam
Top speed di Racebox : 120,2 km/jam
Baca Juga: Kencan Singkat Rasakan Performa Line Up Vespa Yang Paling Sporty
Jika dibandingkan, angka tadi cukup mirip dengan data akselerasi Yamaha XMAX 250 Connected.
Akselerasi 0-60 km/jam di angka 4,5 detik dengan catatan 0 ke 100 km/jam yang lebih cepat yaitu 12,36 detik saja.
Kebayang jika mesin HPE 300 ini dipasang di platform yang lebih ringan, seperti Vespa GTS misalnya, pasti akselerasinya akan lebih cepat.
Untuk dapat akselerasi selengkapnya dapat Anda simak pada tabel.
Konsumsi Bensin
Dengan bodi bongsor dan mesin 278 cc, ternyata Piaggio MP3 300 HPE Sport masih menghasilkan konsumsi bensin rata-rata yang moderat.
Selama pengetesan kami menggunakan bensin dengan RON 92. Dengan karakter rute yang komplet, berupa jalan lengang, trek menanjak ke arah Puncak, Bogor, sampai macetnya lalu lintas Jakarta.
Berdasarkan data dari average fuel consumption di MID, didapat konsumsi bensin sebesar 29 km/liter.
Angka ini kurang lebih mirip-mirip dengan konsumsi bensin motor sport 250 cc.
Baca Juga: Begini Rasanya Vespa 150 cc Yang Lebih Mahal dari XMAX 250, GTS Classic & Super Sport 150 Versi 2023
Sehingga, konsumsi MP3 dirasa masih terhitung irit untuk ukurannya yang segambreng.
Data Spesifikasi:
P x L x T : 2.000 x 800 x - mm
Jarak sumbu roda : 1.450 mm
Jarak terendah : -
Tinggi jok : 780 mm
Berat : 225 kg (kerb)
Kapasitas bensin : 11 Liter
Tipe rangka : Double cradle in high strength tubular steel
Suspensi depan : Articulated quadrilateral – Nominal axial stroke 95 mm, Electro-hydraulic suspension blocking system
Suspensi belakang : Dual hydraulic shock absorber with pre-adjusted spring in one of 4 position – nominal axial stroke 122 mm
Ban depan : 110/70-13 (Tubeless Type)
Ban belakang : 140/60-14 (Tubeless Type)
Pelek depan : Aluminium alloy 13” x 3.00 inci
Pelek belakang : Aluminium alloy 14” x 4.50 inci
Rem depan : 258 mm disc twin piston floating caliper ABS
Rem belakang : 240 mm disc twin piston floating caliper ABS
Tipe mesin : 4-stroke SOHC 4 valve and roller tappets
Jumlah silinder : Single cylinder
Kapasitas : 278 cc
Bore x stroke : 75 x 63 mm
Rasio kompresi : -
Cooling system : Liquid cooled
Tenaga maksimal : 26,2 dk (19 kW) @ 7.750 rpm
Torsi maksimal : 26,1 Nm @ 6.250 rpm
Sistem starter : Electric starter
Sistem pelumasan : Basah
Sistem pengabutan : Electronic fuel injection
Tipe transmisi : CVT with torque server
Kopling : Automatic, centrifugal dry clutch
Standar emisi : Euro 5
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR