GridOto.com – Punya desain bodi yang full dress, lebar, panjang dan ceper, Peugeot Django bukan cuma terlihat nyaman, tapi memang nyaman saat duduk di atas joknya.
Sebagai catatan, Peugeot Django versi 2023 ini sejatinya secara bentuk tak ubahanya Django versi awal yang masuk Indonesia pada 2016 silam.
Soal kenyamanan pun tak beda jauh. Bisa dirasakan dari joknya yang empuk, lebar dan punya penyangga pinggul di bagian belakangnya.
Saat diduduki nyaman sekali terasa empuk di bokong, meski kulit pelapisnya cukup tebal saat disentuh.
Joknya sebenarnya tak terlalu tinggi, tapi karena lebar, rider 170 cm pun harus jinjit ketika kedua kaki turun.
Tapi kalau hanya salah satu kaki yang turun sih rasanya aman saja.
Area dek pijakan kakinya luas dan flat, kaki leluasa bergerak. Hanya saja posisi deknya cukup tinggi karena di bawahnya ada tangki bahan bakar.
Efek baiknya posisi berkendara jadi rileks, tapi lama-kelamaan pegal juga karena paha terlalu nangkring.
Baca Juga: Siap Jegal Vespa Matic, Motor Baru Peugeot Django Berubah Total
Satu lagi yang agak aneh adalah dek pijakan kakinya tidak pakai plastik kasar, dan karet pelapisnya cuma sedikit.
Bahkan di bagian samping langsung ke bodi halus. Jadi terasa licin dan bodi di bagian dek gampang baret kena gesekan alas kaki.
Sebaiknya langsung lapisi dengan sticker transparan jika kalian membeli motor ini.
Bagaimana dengan suspensinya? Ini juga asyik, di kedua roda cukup lembut.
Namun yang agak mengganjal ada di suspensi depan 32 mm-nya, jarak main 85 mm-nya terasa kurang panjang. Ketika ketemu jalan berlubang gampang sekali mentok.
Beda dengan suspensi belakang, gejala bottoming jarang terasa meski jarak mainnya cuma 80 mm saja.
Oiya suspensi belakang tunggal di sebelah kiri ini juga punya 5 setelan preload yang bisa dipilih.
Kedua suspensi ini punya karakter yang menyenangkan ketika dipakai menikung parabolik, terasa stabil dan lembut.
Kemudian handling-nya tenryata cukup ringan karena bobot motor ini cuma 129 kg saja.
Untuk meliuk di kemacetan sebenarnya mudah saja, sayangnya radius putar terlalu lebar, ketika setang ditekuk patah bikin kagok karena gampang mentok.
Mungkin karena didevelop di Eropa yang jarang ketemu kemacetan seperti di Jakarta.
Remnya khusus yang depan pakai ABS terasa empuk saat tuas ditarik.
Dan catatannya jangan kaget dengan suara regulator ABS-nya ya, ketika lewat polisi tidur atau jalan berpasir kerap mengeluarkan bunyi dan sedikit bergetar, menandakan sistem ABS-nya bekerja.
PEMBONCENG JUGA NYAMAN
Bagaimana buat boncengan, di belakang pun tak kalah nyaman. Joknya lebar dan empuk. Selain itu Panjang juga ke belakang sehingga punya banyak ruang untuk pembonceng.
Yang enak lagi adalah posisi footstep-nya, yang enggak terlalu nangkring, jalan jauh tak gampang pegal.
Cuma sayangnya, karena jok depan dan belakang cenderung rata, pandangan pembonceng ke depan terhalang pengemudi.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR