GridOto - Baru-baru ini, PT TVS Motor Company Indonesia meluncurkan TVS Ronin yang merupakan motor sport bergaya retro modern bermesin 225 cc.
Yang paling mengejutkan tentu dari sisi harga, sangat bersaing dengan sport retro modern dari brand Jepang yang kapasitasnya lebih kecil.
Rizal Tandju, Deputy General Manager Marketing & Dealer Development PT TVS Motor Company Indonesia menyebut harga Ronin hanya Rp 34,9 juta (OTR Jakarta) untuk tipe SS dan Rp 38,9 juta (OTR Jakarta) untuk tipe TD.
Itu artinya mepet dengan harga Kawasaki W175, yang banderolnya Rp 34,6 juta (OTR Jakarta) dan masuk ke harga Yamaha XSR 155 yang sekarang Rp 37,775 juta (OTR Jakarta).
Padahal Ronin dibekali mesin berkapasitas lebih besar, bahkan juga banjir fitur khas besutan retro modern.
Apa saja fitur andalannya dan bagaimana riding position Ronin dalam keadaan statis? Monggo disimak artikel berikut!
DESAIN
Sebelum membahas desain, kita bahas dahulu tentang arti Ronin itu sendiri. “Ronin itu seorang samurai yang tak bertuan, enggak mengikuti siapa pun,” terang Rizal.
Masih menurutnya, penggunaan kata Ronin ini berhubungan dengan konsep motornya, yaitu sebuah kendaraan yang bisa dipakai bebas untuk segala hal, makanya punya tagline “unscripted life”.
Baca Juga: Lebih Murah Dari XSR155, TVS Ronin 225 Resmi Mengaspal Di Indonesia
Nah kalau desain keseluruhan memang khas motor retro modern, bentuk bodi serba bulat seperti motor keluaran lawas, tapi juga banyak komponen serta fitur modern, seperti suspensi upside down, rem cakram dan lampu LED.
Jika dilihat detailnya sih memang keren, mulai dari lampu utama yang meski bulat khas retro, tapi di dalamnya ada aksen T sebagai DRL.
Meski mirip logo Tesla atau Triumph, tapi huruf T di sini tentu diambil dari brand TVS.
Detail kecil seperti spion juga keren, bentuknya bukan hanya bulat biasa, tapi agak menyudut dan tiangnya model pipih dan berlubang.
Geser ke area tengah yang mana terlihat sangat padat, di atas terdapat tangki yang cukup besar, kapasitasnya 14 liter.
Di bawahnya ada mesin berpendingin udara dengan sirip-siripnya yang juga tampak gambot, belum lagi ada oil cooler dan engine guard di depannya, ditambah ada undercowl mengisi area bawah mesin.
Area belakang ada yang menarik dan ada yang kurang. Bagian menarik adalah joknya yang dikasih pola jahitan bergaris lurus khas retro.
Baca Juga: TVS Ronin Terciduk di Jalanan Indonesia! Launching Nanti Malam di Jakarta Fair
Yang kurang sedap dilihat area sepatbor belakang, efek dari lampu rem yang didesain terlalu mungil tipis menempel di sasis.
Akibatnya sisi atas sepatbor jadi tampak kosong dan seakan kebesaran, seandainya pakai model bulat terpasang di sepatbor pasti lebih enak dilihat.
Nah masih di area belakang, ada pula yang unik, yaitu desain pijakan kaki pembonceng yang pakai pipa besi bulat dan langsung dilas ke rangka, yang mana modelnya seakan mirip air terjun, karena melengkung lurus ke bawah.
Kemudian kalau melihat ke area kaki-kaki, kesannya justru sangat modern dan sporty.
Utamanya karena ditopang suspensi upside down di depan dan monosok di belakang, dikombinasi dengan pelek berpalang 9 lurus, belum lagi ada hugger di kolong roda belakang.
Sementara kalau dari jenis ban yang dipakai, model kotak-kotak tapi tak begitu kasar, menyiratkan bahwa Ronin siap diajak sedikit “nakal”, seperti melintasi jalan perkampungan yang masih didominasi gravel.
Oiya yang juga unik dari Ronin ini adalah bahan komponen yang sebagian besar dari besi, khas motor India.
Bahkan sampai sepatbor depan dan belakang, juga bodi samping, jangan heran jika bobot basahnya mencapai 160 kg.
Baca Juga: Harga Setara XSR155, TVS Ronin 225 Banjir Fitur? Yuk Tonton Detailnya!
VARIAN & WARNA
Seperti disebut di awal, Ronin tersedia dalam 2 tipe, yaitu SS dan TD. Menurut Rizal, SS kepanjangan dari single tone single channel, maksudnya bodinya cuma satu warna dan sistem ABS di remnya hanya single channel di roda depan saja.
Ronin SS ada 2 pilihan warna; Lightning Black dan Magma Red.
Sementara Ronin TD kepanjangan dari triple tone dual channel, jadi punya 3 kombinasi warna serta pakai ABS 2 channel di roda depan dan belakang, pilihan warna juga ada 2, yaitu Dawn Orange dan Galactic Grey.
Selain warna dan ABS, ada pula perbedaan di 2 fitur lain, pertama bagian handel rem dan kopling, di versi SS tanpa setelan, kalau di TD ada setelan 3 tingkat.
Kemudian spidometer SS tak bisa terhubung dengan aplikasi di smartphone, sementara yang TD bisa.
FITUR & TEKNOLOGI
Seperti disinggung di awal, fitur yang disematkan TVS pada Ronin tergolong banyak, lengkap dan tentunya modern, kekinian banget!
Diawali dari area depan, terlihat jelas lampu utama beserta lampu sein sudah pakai LED, bahkan juga ada DRL yang didesain mirip huruf T, stoplamp dan sein belakang juga pakai LED.
Baca Juga: Intip Deretan Fitur TVS Ronin 225 Yang Bikin XSR155 Minder, Punya Konektivitas Smartphone
Geser ke belakangnya terdapat panel instrumen yang didesain asimetris, dudukannya yang terpasang ke segitiga atas bagian kiri, dan tiangnya juga serong ke kiri.
Di panel yang bentuknya bulat ini berisi banyak info, di sisi luar ada info lampu-lampu, yaitu lampu gigi netral, check engine, sein kiri, pengingat bensin, lampu jauh, peringatan, sein kanan, pengingat standar samping dan lampu ABS.
Sementara di dalam layar digitalnya ada takometer, spidometer, jam, gear position dengan gear shift assist, odometer, tripmeter A & B, fuelmeter dan DTE atau distance to emphty alias range, kemudian paling bawah ada info pilihan ABS, antara Urban atau Rain.
Untuk mengganti trip A & B, tinggal tekan tombol Mode yang ada di sisi bawah kiri panel, untuk mengenolkan trip tekan tombol Set yang ada di sebelahnya.
Nah untuk mengganti setingan ABS, lewat tombol Mode yang ada di panel sakelar setang kanan, selain setingan ABS ada juga ada sakelar engine cut off, hazard dan starter.
Sedang di setang kiri ada tombol pass beam, sakelar lampu jauh-dekat, sein, klakson dan ada tombol bertuliskan “i” alias info switch, fungsinya banyak, salah satunya untuk mengatur fitur connected di Ronin.
Jadi panel instrument Ronin khusus tipe TD bisa terhubung dengan smartphone lewat Bluetooth, tentu dengan menginstal terlebih dahulu aplikasi TVS Connect – South East Asia.
Jika sudah terhubung, ada beberapa fitur yang bisa dijalankan, salah satunya navigasi yang munculnya secara turn by turn.
Berikutnya bisa mengetahui jika ada panggilan masuk, untuk menolak bisa dengan menekan tombol i.
Lewat aplikasi ini pengendara juga bisa melihat posisi terakhir parkir, bahkan menganalisa gaya berkendaranya, akan terekam seperti kecepatan rata-rata dan catatan rute perjalanan.
Menariknya lagi, untuk memilih fungsi di aplikasi bisa juga dengan perintah suara pakai tombol i, “Tekan lama untuk voice assist,” jelas Rizal.
Masih berhubungan dengan sistem elektronik, Ronin dibekali sistem starter senyap seperti umumnya di skutik Honda masa kini, yang mana ada juga di Callisto Intelligo.
Namanya Integrated Starter Generator (ISG), yang menggabungkan antara fungsi starter dan generator atau pengisian.
Geser ke area kaki-kaki, Ronin dibekali suspensi depan upside down Showa berdiameter as yang tergolong besar, 41 mm.
Rata-rata motor batangan Jepang ukurannya 37 mm, misal Yamaha MT-25.
Sementara belakang pakai suspensi monosok dengan setelan preload 7 tingkat.
Masih di area roda belakang, ada fitur yang sudah jarang ditemukan di motor lokal, yaitu pelindung rantai yang menutupi secara keseluruhan.
Menurut Haldian Arsenta, Brand Manager TVS Ronin, fungsinya untuk mencegah pakaian wanita ketika dibonceng masuk ke rantai.
Ronin juga dibekali sistem rem yang tentunya kekinian, depan pakai cakram 300 yang dikawal kaliper 2 piston, sedang belakang cakram 240 mm dengan kaliper 1 piston.
Tapi lagi-lagi tak biasa, kaliper belakang dikasih cover berbahan plastik seperti di Apache RTR 160.
Nah sistem ABS yang disematkan kan punya 2 pilihan karakter yaitu Urban dan Rain, apa bedanya sih?
Menurut Rizal pada karakter kinerjanya, ABS mode Rain lebih halus.
Geser ke bagian mesin, di dalam dapur pacu Ronin ternyata sudah ada fitur Assist & Slipper Clutch untuk meringankan handel kopling serta membantu ketika proses engine brake agar lebih halus.
Ada pula Oil Cooler, yang menurut Haldian di bagian kepala silinder juga dikasih jalur untuk membantu pendinginan.
Terdapat juga fitur Glide Through Technology (GTT), yang diklaim akan membuat Ronin bisa jalan perlahan dengan tetap halus meski di putaran rendah pada gigi 1, 2 atau 3.
Berikutnya ada fitur yang juga jarang ada di motor lokal, yaitu frame guard, berupa besi melengkung seperti huruf U tapi posisinya miring, terpasang di sasis dekat mesin, fungsinya tentu sebagai pelindung bodi dan mesin jika terjatuh.
Banyak kan fiturnya?
PERFORMA
Membahas mesin Ronin, ini juga menarik, karena meski terlihat sederhana, namun jika melihat spesifikasinya pasti akan menyenangkan dan nyaman untuk penggunaan harian maupun turing.
Dapur pacu Ronin spesifikasinya 4 langkah 1 silinder SOHC 4 katup injeksi berpendingin udara ditambah oil cooler, transmisi manual 5 percepatan.
Kapasitas mesin murni Ronin 225,7 cc didapat dari bore x stroke berkarakter square, 66 x 66 mm.
Rasio kompresi sedang saja, 10,14:1 dengan tenaga maksimal diklaim mencapai 20,2 dk di putaran mesin 7.750 rpm, sedang torsi maksimal 19,93 Nm didapat di 3.750 rpm.
Dengan torsi maksimal diraih di putaran mesin serendah itu, besar kemungkinan untuk jalan santai harian atau turing karakternya akan sangat nyaman dan rileks.
Enggak perlu sering putar grip gas dalam-dalam motor sudah bisa meluncur kencang.
Yang juga menarik selain karena pakai ISG, sehingga proses menyalakan mesin sangat senyap, suara knalpotnya ternyata bulat ngebass, “empuk” di telinga.
Desain silencer memang seperti knalpot custom dengan lubang yang tergolong besar.
Yang juga surprise saat coba digeber di tempat ternyata getaran mesinnya tergolong minim, yakin akan menambah kenyamanan saat dipakai berkendara harian.
Dan karena koplingnya dilengkapi fitur Assist & Slipper Clutch, handelnya ketika ditarik memang terasa sangat ringan! Tentunya akan memberikan kenyamanan khususnya saat bermacet-macetan di jalan dalam kota.
RIDING POSITION
Posisi berkendara Ronin ternyata juga menggiurkan, khususnya untuk yang usianya tak muda lagi dan mendambakan sebuah besutan berkarakter retro yang nyaman.
Berdasarkan data spesifikasi, tinggi joknya hanya 795 mm, untuk sebuah motor sport tergolong rendah, sehingga untuk pengendara berpostur Asia yang kisaran 165-170 cm, dijamin tak akan ada kesulitan menapakkan kedua kaki saat berhenti.
Jadi meski bobot basahnya 160 kg, enggak akan begitu kesulitan untuk menahan dalam posisi berhenti.
Joknya sendiri dibalut kulit yang karakternya lembut, dan di baliknya ada busa yang empuk, makanya kesan pertama saat menduduki terasa begitu nyaman.
Apalagi didukung dengan setang fatbar yang tentunya saat diraih tinggi, membuat posisi duduk yang ditawarkan memang santai, badan bisa tegak, yang mestinya akan memberikan kenyamaan untuk perjalanan lama.
Makin nyaman karena posisi pijakan kakinya ternyata sedikit lebih maju dari joknya dan rendah, jadi posisi kaki pun santai.
Secara garis besar, posisi duduknya mengingatkan pada Honda New MegaPro.
Wah wajib dites untuk turing juga ini sih! Halo TVS, unit tesnya jangan lama-lama ya!
Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah 1 silinder SOHC 4 katup injeksi berpendingin udara + oil cooler
Kapasitas: 225,7 cc
Bore x stroke: 66 x 66 mm
Rasio kompresi: 10,14:1
Tenaga maksimal: 20,2 dk @ 7.750 rpm
Torsi maksimal: 19,93 Nm @ 3.750 rpm
Transmisi: manual 5 percepatan
Tipe rangka: Double cradle split synchro stiff (DCSSS)
Suspensi depan: supside down 41 mm
Suspensi belakang: tunggal, preload adjuster 7 step
Roda depan: 110/70-17
Roda belakang: 130/70-17
Rem depan: cakram 300 mm kaliper 2 piston
Rem belakang: cakram 240 mm kaliper 2 piston
P x L x T: 2.040 x 805 x 1.170 mm
Tinggi jok: 795 mm
Jarak sumbu roda: 1.357 mm
Bobot basah: 160 kg
Kapasitas tangki: 14 liter
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR