Oiya yang paling enak diduduki ternyata milik Super Sport, karena ada garis horizontal sehingga kesannya lebih kesat, saat mengerem tak mudah melorot.
Oiya kalau posisi duduk secara garis besar masih khas Vespa GTS. Meski tinggi jok hanya 790 mm, tapi saat duduk rasanya tinggi.
Hal itu karena jarak jok dan dek jauh, jadi posisi paha condong ke bawah, hal ini bikin nyaman saat berkendara lama, paha tak akan lekas terasa pegal.
Deknya juga khas Vespa, sangat panjang jadi kaki bebas maju-mundur.
Yang juga khas setangnya, ternyata terasa lebar dan posisinya rendah. Jadi ada kesan sporty-nya.
Yang tentunya juga berpengaruh saat selap-selip di kemacetan, harus hati-hati agar bandul setang enggak menyenggol kendaraan di sebelah.
HANDLING LEBIH MANTAB
Bagaimana dengan handling? Nah ini ada perubahan signifikan, khususnya karena di suspensi depan ada penambahan fitur Anti-Dive System.
Berupa link tambahan di konstruksi suspensi tunggal depan, yang mencegah motor menukik terlalu ekstrem ketika mengerem secara kuat.
Efeknya ternyata benar adanya, saat mengerem kuat motor jadi tak terlalu menukik karena jika dirasakan langkah compression dan rebound juga jadi terasa lebih lambat, efeknya motor jadi lebih mudah dikendalikan.
Efek lainnya ternyata ketika menikung roda depan terasa lebih terkontrol, gejala maunya lurus jadi lebih minim.
Namun, ketika melindas jalan tak rata rasanya memang suspensi depan jadi lebih keras.
Oiya bicara handling, karakter rem barunya juga enak. Terasa lebih empuk. Ternyata, kaliper rem depan pakai vendor Nissin 2 piston, yang belakang 1 piston.
MESIN LEBIH BERTENAGA
Pada GTS Classic dan Super Sport, ternyata mesin 155 cc sudah diperbaharui. Tenaga dan torsinya lebih besar!
GTS 150 terbaru tenaga maksimal mencapai 15,4 dk (11,5 kW) di putaran mesin 8.250 rpm dengan torsi maksimal 15 Nm di 6.500 rpm. Sementara GTS 150 versi lama hanya 14,5 dk di 8.250 rpm dan 13,5 Nm di 6.750 rpm.
Menurut Ayu Hapsari, ubahan ada di bagian ECU yang ditambah komponen Injector Load Relay, yang mengatur arus ke injektor, koil, lambda sensor dan fuel pump.
Selain itu, profil kem baik lift maupun durasi juga ada ubahan.
Saat dirasakan sesaat, karena sesi tesnya memang terbatas, memang belum bisa langsung merasakan efek dari kenaikan tenaga dan torsi.
Namun yang pasti akselerasinya memang tergolong ringan. Untuk pastinya nanti pasti dikulik saat sesi test ride, dilihat hasil tes akselerasinya dibandingkan dengan versi lama.
Oiya kini ada teknologi ASR atau lebih mudahnya TCS (Traction Control System) disematkan pada GTS yang bermesin 150 cc. Menemani teknologi ABS yang sudah ada sebelumnya.
Ketika aktif, terasa sangat sensitif, buka gas besar saat melibas speed trap, mesin terasa ‘brebet’, tanda power diputus sesaat agar roda belakang tidak selip.
Data Spesifikasi
Jarak sumbu roda: 1.385 mm (GTS 150)
Tinggi jok: 790 mm
Tipe mesin: i-get, single cylinder, 4 stroke, 4 valves with start & stop system
Pendinginan: cairan
Kapasitas: 155 cc
Tenaga maksimal: 15,4 dk (11,5 kW) @ 8.250 rpm
Torsi maksimal: 15 Nm @ 6.500 rpm
Transmisi: CVT
Suspensi depan: Single arm with helical spring and single hydraulic shock absorber
Suspensi belakang: Double hydraulic shock absorber with preload adjustable on 4 positions
Rem depan: Cakram 220 mm kaliper 2 piston + ABS
Rem belakang: Cakram 220 mm kaliper 1 piston + ABS
Roda depan: 120/70-12
Roda belakang: 130/70-12
Kapasitas tangki: 6,5 (± 0,5) liter
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR