Sayang beribu sayang, peredaran Yamaha TZM 150 di Indonesia cuma seumur jagung.
Padahal Yamaha sendiri mengakui kalau saat itu permintaan akan TZM 150 ini tinggi.
"Yamaha TZM 150 sengaja didatangkan dari Malaysia, karena Yamaha ingin memperkenalkan sport full faring pada waktu itu. Jumlah unitnya juga masih terbatas, hanya sekitar 300 unit saja," jelas Muhamad Abidin, yang saat diwawancara menjabat sebagai GM After Sales & Motorsport YIMM, dikutip dari tabloid MOTOR Plus edisi 857/XVI-5-11 Agustus 2015.
Tapi, proyek dalam mendatangkan Yamaha TZM 150 saat itu terpotong oleh kisruhnya situasi ekonomi dan politik yang melanda Indonesia tahun 1998.
"Demand TZM 150 saat itu sangat bagus, hanya saja krismon membuat project-nya terhenti," tambah Abidin yang ikut terjun langsung ke proyek mendatangkan Yamaha TZM 150 ke Indonesia.
Padahal saat itu prestasi Yamaha TZM 150 di dunia balap juga lagi bagus, dibuktikan oleh gelar Juara Nasional yang didapatkannya lewat pembalap Ahmad Jayadi di tahun 1997.
Yup, di awal kemunculannya Yamaha TZM 150 langsung berhasil mengalahkan Honda NSR 150 dan Kawasaki Ninja 150 yang jadi lawan beratnya.
"Menurut saya, selain mesin yang bengis, motor ini memiliki frame yang ajib, dipakai untuk cornering sangat stabil," ucap Adi, sapaan akrab Jayadi.
Kalau saja saat itu situasi Indonesia sedang baik-baik saja, mungkin Yamaha TZM 150 enggak bakal langka kayak sekarang ya.
Tapi, denganlangkanya unit Yamaha TZM 150 kini membuatnya jadi barang buruan kolektor.
Dan kalau kamu jadi salah satu yang punya unit Yamaha TZM 150 di rumah, pasti punya rasa pride yang tinggi dong?
Apalagi kalau ada yang nawar, pasti harganya juga tinggi kan? Ups.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid MotorPlus |
KOMENTAR