Makin berkutat dengan sisi aerodinamika, kini HRC juga memikirkan untuk menggunakan ground effect fairing.
Hal ini, telah diaplikasi Ducati sejak tahun lalu untuk menambah daya tekan ke aspal ketika motor diajak menikung.
Baca Juga: Coba Membayangkan Marc Marquez Lahir di Indonesia
Dengan banyaknya ubahan yang dilakukan Honda dengan merujuk desain ke Ducati atau Aprilia, setidaknya muncul pertanyaan.
Apakah saat ini pabrikan motor Eropa, terutama Ducati menjadi pabrikan motor terbaik di MotoGP?
Pasalnya, tidak sedikit gelar juara seri yang berhasil diamankan oleh para pembalap Ducati.
Dengan begitu Ducati Desemosedici GP menjadi motor yang mudah dikendarai para pembalap MotoGP, dan tidak hanya tergantung oleh satu orang saja.
Ya, seperti Honda yang hingga dalam beberapa tahun terakhir ini bisa dikatakan mengandalkan Marc Marquez untuk memenangkan juara seri atau bahkan juara dunia.
Tak hanya melakukan perombakan tenaga ahli alias kru, HRC juga memanggil Ken Kawauchi untuk menggantikan Takeo Yokoyama sebagai manajer teknik.
Keseriusan Honda untuk bangkit dari keterpurukan seolah dicerminkan oleh Ken Kawauchi yang merupakan mantan manajer teknik Suzuki yang pamit dari MotoGP di akhir musim.
Begitu juga dengan Yamaha dengan Yamaha YZR-M1 yang dipacu Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli di Tes MotoGP Sepang 2023 lalu.
Tak sedikit part yang diusung pabrikan motor Jepang itu mengacu dengan desain yang diusung pabrikan motor asal Italia.
Yamaha seakan coba meninggalkan desain aero fairing yang khas sejak tahun 2019 lalu dengan desain macam kumis lele.
Baca Juga: Penantian 50 Tahun Juga Sejarah Terulang Italia di MotoGP 2022
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR