Meski ada perbedaan spesifikasi, bobot ZX-25RR mencapai 183 kg, hanya lebih berat 1 kg dari varian ZX-25R.
Baca Juga: Begini Wujud Kawasaki Ninja EV dan Z EV, Semua Bertenaga Listrik Dijual Mulai Tahun Depan
Makanya secara impresi berkendara tentunya tetap, masih tergolong lincah kendati dimensinya tergolong lebar dan bobotnya mendekati moge.
Buat di kemacetan masih tergolong mudah karena sudut belok setangnya masih tergolong lebar, tak sesempit moge full fairing umumnya.
Dengan tinggi jok tetap 785 mm, yang punya postur khas Indonesia dengan tinggi 165-170 cm pun dijamin mudah menapakkan kedua kaki saat berhenti.
Dan walaupun pakai setang jepit dengan sudut ke bawah, posisi berkendara ZX-25RR masih tergolong tak terlalu menyiksa.
Nunduknya tak seekstrem kakak-kakaknya misal ZX-6R atau ZX-10R, yang keduanya memang lebih cocok untuk di sirkuit.
Makanya berkendara di tengah kota yang padat pun lengan dan pinggang tak begitu pegal.
Fitur Paling Komplit di Kelasnya
Ninja ZX-25RR dibekali fitur yang sangat komplet, malah paling komplet kalau di kelas sport 250 cc!
Diantaranya adalah panel instrumen baru full digital TFT dengan standar dan Circuit mode serta fitur konektivitas smartphone bernama Rideology.
Pakai koneksi bluetooth, aplikasi Rideology bukan cuma bisa menampilkan informasi dasar seperti pesan dan telpon masuk saja.
Namun juga bisa untuk seting beberapa menu yang ada di spidonya, misal seting kapan shift light menyala. Keren dan sangat memudahkan!
Selain itu ada fitur Kawasaki Quick Shifter (KQS), bikin proses pindah gigi lebih menyenangkan, tak perlu lagi tarik tuas kopling dan prosesnya halus banget!
Main kopling paling saat merayap di kemacetan saja. Dan tuas koplingnya ringan banget karena ada fitur Assist & Slipper.
Ninja ZX-25RR kini dibekali 4 riding mode, yaitu Sport, Road, Rain dan Rider serta fitur KTRC (Kawasaki Traction Control) yang bisa dipilih dan disetel sesuai selera.
Fitur unggulan pada ZX-25RR tentu kedua suspensi yang bisa disetel. Depan ada setelan preload, sedang belakang preload, compression dan tension (rebound).
Jadi bisa disesuaikan dengan bobot dan karakter pengendara, juga kondisi jalan yang akan sering dilalui.
Yang juga jempolan remnya, depan pakai cakram semi-floating 310 mm dan kaliper radial 4 piston, narik tuasnya main satu jari pun bisa dan terasa pakem!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR