Baca Juga: Review Lengkap Kawasaki KLX230SM, Versi Supermoto Kakak D-Tracker 150
Makin asyik karena karakter rasio transmisinya rapat, khususnya gigi 1 sampai 5. Bisa dilihat dari kecepatan maksimal masing-masing gigi yang tambah hanya 20 km/jam.
Jadi gigi 1 mentok 35 km/jam, gigi 2 55 km/jam, gigi 3 75 km/jam, gigi 4 95 km/jam, gigi 5 113 km/jam lalu di gigi 6 mentok di angka 120 km/jam. Itu sudah kena limiter dan sama sekali tak bisa naik lagi.
Efek dari transmisi yang berkarakter rapat juga berimbas pada catatan akselerasi yang cukup cepat untuk sebuah motor supermoto 233 cc. Contoh 0-100 km/jam 11,2 detik saja. Lalu 0-201 meter 10,9 detik.
Buat perbandingan, catatan itu hanya selisih 0,8 detik dari hasil tes KTM Duke 250 yang mana 0-201 meter waktunya 10,1 detik.
Sisi positif berikutnya dari mesin KLX230SM adalah suhunya tak begitu tinggi, maklum rasio kompresi cuma 9,4:1.
Sehingga dipakai macet-macetan area kaki enggak akan terasa kepanasan, padahal leher knalpotnya berada di dekat kaki kanan. Aman!
Catatannya adalah ternyata ada getaran yang muncul di putaran mesin tinggi, terasa di area setang dan juga jok.
Tapi kalau berkendara santai, pindah gigi di putaran rendah atau menengah tentunya getaran tak begitu terasa.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR