GridOto.com - Test ride motor baru New TVS Dazz, resmi jadi motor matic dengan harga termurah di Indonesia!
Secara tampilan bisa dibilang hanya sekedar facelift, sebab TVS Dazz sendiri hanya mendapatkan sedikit ubahan dari segi tampilan dan fiturnya.
Meski mayoritas skutik yang dijual di Tanah Air sudah mengadopsi sistem injeksi, TVS Dazz ternyata masih tersedia pilihan sistem karburator.
Nah menurut pihak pabrikan TVS Motor Indonesia, adanya pilihan tersebut dibuat karena diakui masih banyak konsumen yang mencari motor berdasarkan harga.
Bicara harga, TVS Dazz memang sangat terjangkau, yang karburator hanya Rp 14,450 juta, sedang yang injeksi terpaut tipis, Rp 14,830 juta OTR Jakarta.
Selisihnya sekitar Rp 3 juta jika dibanding rival sekelas dari brand Jepang, misal Honda BeAT atau Suzuki Nex II.
Selain murah, memang apa keunggulan yang ditawarkan TVS Dazz khususnya yang versi karburator?
Desain
Sebelum membahas mengenai impresi berkendara, kita ulas dahulu perubahan tampilan yang dialami Dazz terbaru dibanding versi terdahulu.
Baca Juga: Motor Baru Sport Retro Asal India Ini Tantang XSR155, Mesin 225 cc Fitur Modern!
“Perubahan ada di desain bagian belakang, tampilan keseluruhan menjadi lebih agresif dan dinamis. Mesin dan fitur sama,” terang Rizal Tandju, Deputi GM Marketing & Dealer Development PT TVS Motor Company Indonesia.
Kalau diperhatikan, bodi belakangnya kini secara garis besar memang sudutnya jadi lebih tajam, tak lagi melengkung.
Lalu antara bodi belakang ketengah di desain bentuknya seakan terpisah, kemudian lampu belakang, rem dan sein, persis milik bebek TVS Neo 110.
Bagian lain yang juga berubah adalah desain rem depan, piringan jadi model wavy dan sekarang pakai kaliper 1 piston.
Fitur & Teknologi
Bicara fitur dan teknologi di Dazz terbaru ini, seperti disebut oleh Rizal, tak ada perubahan, masih tetap sederhana.
Contohnya untuk akomodasi, kapasitas bagasinya terbatas, buat jas hujan saja harus yang model tipis agar bisa masuk.
Konsol di bawah setang juga sempit, untuk memasukkan botol air minum kemasan 600 ml harus digencet. Yang kapasitasnya besar justru tangki bensin, 5,1 liter.
Selain itu, ada fitur fungsional seperti power outlet yang sebelumnya model soket kini sudah model USB, terletak di bawah setang kiri.
Baca Juga: Motor Listrik TVS iQube Electric Mejeng di PRJ 2022, Spesifikasinya Canggih Lho! Akan Segera Dijual?
Terdapat juga fitur parking brake lock, yang mana pengoperasiannya sangat mudah. Terdapat juga 2 buah gantungan barang.
Spidometernya pun sederhana, analog berisi info kecepatan, kapasitas bensin, odometer, dan lampu-lampu.
Nah lampunya masih pakai bohlam halogen, yang unik masih ada sakelar padahal sudah AHO.
Ternyata kalau sakelar dalam posisi off, lampu latar spido, DRL dan lampu belakang mati. Kunci kontaknya ada pengaman magnet.
Geser ke area kaki-kaki, suspensi depan tipe teleskopik, yang belakang tunggal dan tanpa setelan.
Nah yang menarik bannya sudah tubeless. Remnya cakram untuk depan, sedang belakang tromol.
Satu lagi fitur yang enggak dimiliki oleh motor merek lain adalah standar tengahnya. Bagian standar tengah di motor dilengkapi dengan tuas berengsel yang dinamakan EZ (easy). Efeknya standarin jadi enteng, tapi motor tetap tegak.
Riding Position & Handling
Posisi berkendara di Dazz bisa dibilang sangat nyaman, karena setangnya tergolong cukup tinggi dengan handgrip lebar dan empuk.
Baca Juga: BMW Motorrad Lanjut Kerjasama Bareng TVS, BMW G310R Versi Fairing Segera Hadir!
Joknya juga empuk serta jarak dek dan jok yang tak terlalu dekat, jadi buat yang tingginya lebih dari 170 cm tak begitu nangkring.
Kekurangannya, dimensi dek yang sangat sempit membuat pijakan kaki pengendara dengan sepatu ukuran 44 terasa ngepres banget.
Untung deknya memanjang ke belakang menyatu dengan pijakan pembonceng seperti BeAT generasi pertama, sehingga kaki pengendara bisa maju mundur.
Bicara karakter handling dan redaman suspensi, penggunaan harian baik jarak dekat, agak jauh, maupun selap-selip di jalur perkotaan, masih lincah.
Dengan bobot 96 kg, tentunya TVS Dazz masih tergolong ringan, walaupun tak seringan Honda BeAT yang beratnya hanya 90 kg.
Redaman suspensinya juga jempolan, empuk tapi buat kencang tetap stabil. Makin sempurna karena pakai ban bawaan yang tergolong istimewa.
Bannya pakai Maxxis Diamond ukuran 80/90-14 untuk depan dan 90/80-14 di belakang, gripnya mantap, gigit banget ke aspal!
Remnya pun begitu, empuk dan pakem! Walaupun untuk rem belakang ada catatan.
Yaitu ketika tuas ditarik terasa kalau kabel atau sling remnya merenggang, ketika sudah mentok masih bisa terus ditarik, bukan yang fix kaku.
Baca Juga: TVS Ntorq 125 Race XP, Harga Rp 21 Juta Banyak Fitur Keren, Tapi Dealernya Ada di Mana?
Performa
Mesin yang diandalkan masih sama dengan Dazz generasi awal, 109,65 cc SOHC 2 katup yang berkarakter overbore.
Sebagai informasi, ternyata bore x stroke mesinnya persis bebek Suzuki Shogun 110 lawas, yaitu 53,5 mm x 48,8 mm.
TVS Dazz tenaga maksimalnya hanya 8,6 dk di putaran mesin 7.500 rpm dan torsi 8,7 Nm di 5.500 rpm.
Mesin ini masih pakai electric starter yang berbunyi “bletak” seperti BeAT atau Vario generasi awal.
Sedang kick starternya unik, tuasnya menghadap depan, jadi bisa diengkol sambil duduk seperti Vespa lawas.
Karakter mesinnya gampang banget teriak, respons mesin selalu seirama dengan bukaan gas. Sepertinya racikan CVT pakai roller ringan.
Terlihat dari hasil uji tes akselerasi pakai Racelogic, 0-60 km/jam butuh waktu 7,5 detik.
Memang kalah cepat dari Nex II yang hanya 6,9 detik, tapi masih lebih cepat dari BeAT terbaru yang perlu 7,8 detik.
Baca Juga: Tampang Kerempeng Tapi Kuat Bawa Beban Berat, TVS Luncurkan XL 100 di Indonesia
Tapi untuk mencapai 0-80 km/jam justru Dazz kalah cepat, perlu waktu 15 detik, padahal Nex II cuma 13,3 detik, BeAT 14,2 detik.
Top speed pun tergolong rendah, di spidometer mentok di angka 100 km/jam, di Racelogic terekam hanya 92,3 km/jam.
Rivalnya bisa lebih dari 100 km/jam. Sebagai catatan, motor dites oleh pengendara berpostur tinggi 173 cm dan berat 65 kg.
Konsumsi Bensin
Dengan dibekali mesin overbore yang sangat responsif, hasilnya motor jadi mudah teriak ke putaran tinggi.
Selain itu model TVS Dazz yang dites masih pakai karburator, makanya jangan heran jika konsumsi bensinnya tergolong rakus.
Dikasih bahan bakar RON 90 dengan metode full to full dilakukan 3 kali dan diambil rata-rata, tercatat angka 35 km/liter.
Sementara rival-rivalnya semua seperti Honda BeAT dan Suzuki Nex II tercatat bisa lebih dari 45 km/liter.
Nah mestinya untuk versi injeksi bisa lebih irit, meskipun mungkin karakter performa yang dihasilkan enggak segalak versi karburatornya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR