Dengan masa jenis H2 sebesar 0,00005 kg/L maka kebutuhan H2 untuk jarak tersebut adalah 3,12 kg dibagi 0,00005 kg/L yakni 62.500 liter.
Dengan asumsi rata-rata kecepatan motor adalah 30 km per jam, maka waktu tempuh sejauh 460 km adalah 15,3 jam.
Dengan demikian produksi H2 dalam kurun waktu tersebut adalah 62.500 liter/15,3 jam atau 68 liter per menit.
Sementara energi elektrolisis H2 dari H20 sebesar 180 MJ/kg
"Maka kebutuhan listrik untuk menguraikan air murni (h20) menjadi H2 atau hidrogen dalam jarak tempuh 460 km adalah 68 Liter/ menit x 0,05 kg/m³ x 180 MJ/kg = 10,2 kW," jelas Dr. Tri Yuswidjajanto.
Spesifikasi aki standar pada Viar adalah tegangan 12 Volt dan arus 6Ah maka dihasilkan daya listrik 72 Wh.
Dari hasil daya listrik aki Viar ini dihasilkan produksi H2 maksimum sebesar 72 W/10,2 kW x 68 Liter/ menit yakni 0,48 Liter per menit.
Maka, H2 yang menjadi sumber bahan bakar Viar yang bisa diproduksi oleh proses elektrolisa menggunakan aki hanya kecil sekali.
Yakni 0,07 persen didapat dari 0,48 Liter per menit dibagi kebutuhan total sebesar 68 Liter per menit x 100%.
Sisanya, 99,3 persen ini yang menjadi pertanyaan, menggunakan bahan bakar apa?
"Makanya kami berharap bisa bertemu dengan Pak Aryanto, agar bisa bertemu langsung dan mengukur secara ilmiah. Mana tau ini merupakan temuan baru yang selama ini belum pernah kita ketahui," tutup pria jebolan Technische Universitat Clausthal, Clausthal, Jerman
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR