Karakter transmisinya juga menarik, gigi 1 sampai 4 sangat rapat dan putaran mesin gampang kena limiter.
Beda dengan gigi 5 dan 6, karena ternyata kedua gigi akhir ini karakternya overdrive. Gigi 5 pakai ukuran 23:22, sedang gigi 6 25:21 makanya di kedua gigi akhir ini sangat lama untuk mencapai limiter.
Masih dari area mesin, yang jadi catatan adalah kaki kiri terasa panas. Hal itu karena ada leher knalpot melingkar di sisi kiri blok, jadi hawa panasnya sangat terasa di kaki.
Heran sih, kenapa enggak dibikin seperti Duke 200, yang leher knalpotnya lewat bawah mesin jadi kaki lebih nyaman.
Tapi kalau bicara suhu mesin, ternyata justru lebih adem dibanding Duke 200. Di spidometer tertera suhu lebih sering main antara 8-9 bar.
Jadi kipas radiator tergolong jarang menyala, karena baru hidup saat suhu mencapai 10 bar sehingga hawa panas jarang terasa.
Bicara getaran, mesin bertandar BS-VI ini lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Lumayan halus, walaupun di atas 7.000 rpm tetap ada terasa di area kaki tapi ringan.
Oiya suara knalpotnya yang pakai silincer di samping cukup padat dan ngebas, didengarnya lebih enak dibanding model underbelly seperti milik Duke 200.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR