Karena sudut belok setangnya masih lebar, jadi radius putarnya kecil, efeknya masih gampang untuk selap-selip.
Bobotnya pun hanya 140 kg, masih tergolong ringan untuk sebuah motor batangan.
Baca Juga: Kredit Yamaha R15 Terbaru Bisa DP Rp 5 Jutaan, Cicilannya Mulai Rp 1,7 Jutaan Per Bulan
Fitur & Teknologi
Terdapat beberapa fitur dan teknologi mirip moge yang disematkan pada R15M, yang pertama adalah Quick Shifter (QS)
Ternyata dalam penggunaan harian seperti saat kecepatan dan putaran mesin masih rendah, walaupun lambang QS di spidometer sudah menyala, proses pindah gigi terasa enggak begitu halus.
Tapi jika kecepatan sudah di atas 60 km/jam, putaran mesin juga lebih dari 6.000 rpm dan apalagi di gigi 4 ke atas, proses perpindahan gigi berjalan mulus.
Jadi kalau kurang dari kecepatan atau kondisi segitu maka akan lebih nyaman kalau tetap menggunakan tuas kopling.
Nah adanya fitur Assist & Slipper Clutch bikin tuasnya sangat ringan ketika diremas, melewati jalur macet pun enggak akan bikin jari tangan kiri lekas pegal.
Pastinya saat engine brake, gejala seperti suara kasar di roda belakang dan mengunci sesaat atau skid enggak bakal terjadi.
Bagian panel instrumen juga baru dengan tampilan seperti milik R1. Berkesan lebih sporty berkat adanya 2 pilihan tampilan yaitu Street dan Track.
Ukuran dan angkanya juga lebih besar sehingga jadi gampang dipantau, selain itu juga memiliki info yang lumayan banyak dibandingkan R15 Connected biasa.
Baca Juga: Ternyata Ini Bedanya Komponen Fast Moving di Yamaha R15 V4 dan R15M
Salah satu yang tak ada di rival sekelasnya semisal info suhu coolant, hasilnya pengendara bisa langsung tahu apakah mesin masih dingin, sudah dalam suhu kerja, atau mendekati overheat.
Semisal saat digunakan dalam kondisi lalu-lintas macet di siang hari yang terik, tercatat ketika dijalan suhu coolant bisa mencapai 102 derajat Celcius.
Dalam kondisi jalan lancar, suhu bermain di kisaran 85-95° C yang memang merupakan suhu kerja mesin ideal.
Nah untuk info yang disajikan di spidometer R1M ini dari paling atas terdapat 5 buah titik LED untuk shift light. Kapan menyala dan jenis kedipan shift light ini bisa diseting.
Di sebelahnya terdapat lampu indikator ABS dan TCS, lalu di kiri ada lampu indikator pesan masuk, telepon masuk, indikator overheat, dan sein. Di kanan ada MIL, neutral, high beam, dan sein.
Info di layar digital ada takometer model bar dengan bentuk melengkung, speed meter, gear position, fuel meter, dan jam. Lalu tambahan info odometer, trip 1 & 2, average fuel consumption, real time fuel consumption, average speed, TCS status, battery, coolant temperature.
Jika pakai yang Track, tampilan takometer terendah 6.000 rpm, karena di lintasan balap jarang main putaran rendah.
Lalu informasi di bawah menjadi lap time, ada latest lap time dan fastest lap time. Racing banget!
Bisa terkoneksi dengan smartphone pakai aplikasi Y-Connect, yang asyik bukan hanya ketika ada pesan atau telepon masuk ada notifikasi di spidometer. Tapi rute perjalanan juga terekam di aplikasi, lengkap dengan jaraknya.
Pakai rem depan kombinasi master dari Nissin dan kaliper Bybre, positifnya letak tuasnya pas saat dijangkau jari dan rasanya ketika diremas jadi lebih empuk tapi tetap pakem.
Soal fitur ABS, sesekali terasa bekerja khususnya saat kondisi hujan dan melakukan pengereman keras. Tentunya sangat efektif mencegah roda kehilangan grip.
Lalu fitur TCS hampir tak pernah dirasakan bekerja. Sekalinya bekerja malah saat akan mencoba wheelie, mesin terasa brebet karena perbedaan kecepatan antara roda depan dan belakang.
Jadi kalau mau wheelie, TCS harus dimatikan dahulu.
Yang juga bikin penasaran adalah karakter lampu barunya yang pakai LED projector.
Sorot lampu dekatnya tak begitu istimewa, lebar, atasnya agak melengkung dan sinarnya tak begitu tebal.
Nah untuk lampu jauhnya lebih memuaskan, sorotnya sama lebarnya, tapi jauh lebih tebal dan mengisi sisi atas sinar lampu dekat.
Akhirnya semua rasa penasaran sudah terjawab deh mengenai Yamaha R15M terbaru ini!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR