Namun prestasi keduanya cenderung stagnan dan harus banyak membuktikan performanya pada musim ini.
Terutama untuk Vips, meskipun di akhir 2021 lalu ia diberikan kesempatan Red Bull pada tes akhir musim, tapi jelas performa yang dia tunjukkan harus lebih baik lagi pada musim 2022 ini.
Nama yang paling kuat menuju F1 justru saat ini disandang oleh Liam Lawson yang sebetulnya baru bergabung pada tahun 2019.
Meskipun sama-sama belum pernah meraih gelar apapun bersama tim akademi Red Bull, terlihat Red Bull seperti memberi Lawson dengan predikat anak emas dan memberikan kesempatan tampil di dua ajang balapan yakni F2 dan DTM pada musim 2021.
Baca Juga: Kaleidoskop 2021 - Tumbangnya Dominasi Mercedes dari Red Bull Akibat Ubahan Regulasi Mobil
Untuk klasemen akhir di ajang F2 memang Lawson hanya berada di posisi kesembilan dengan raihan satu kemenangan, namun di DTM sendiri Lawson mampu menjadi runner-up dan nyaris menjadi juara jika tidak ada insiden kontroversial di seri terakhir.
Helmut Marko sebagai pimpinan dari akademi Red Bull juga sangat mengaggumi pembalap asal Selandia Baru tersebut.
"Lawson merupakan pembalap hebat dan pekerja keras, ia memiliki talenta untuk berada di F1," ucap Marko seperti dikutip dari planetf1.com
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com,redbull.com |
KOMENTAR