Kembali lagi ke area floor dengan tunnel tadi, desain dari venturi tunnel ini membuat aliran udara di bagian bawah mobil melalui inlet tepat di area terdepan dari sidepod sampai ke diffuser belakang menjadi lebih cepat.
Tujuannya agar menciptakan tekanan udara rendah di area bawah mobil sehingga terjadilah ground effect.
Simpelnya ground effect ini akan 'menarik' mobil lebih dekat ke aspal berkat tekanan udara yang lebih rendah tadi.
Efek downforce yang dihasilkan ground effect ini sangat efektif tanpa harus menggunakan sayap depan atau belakang yang rumit.
Karena meskipun menghasilkan downforce penggunaan sayap juga menghasilkan drag yang membuat mobil jadi lebih lambat di trek lurus.
Baca Juga: Sudah Empat Kali Keluar Masuk di Balap F1, Apakah Honda Akan Kembali Lagi?
Bahkan di era '80-an tim-tim F1 sering tidak menggunakan sayap depan dan hanya mengandalkan efek ground effect saat balapan karena membuat mobil jadi lebih cepat tanpa adanya drag yang dihasilkan oleh sayap depan.
Maka dengan ubahan floor tersebut mobil F1 2022 nantinya tetap bisa dipacu dengan kecepatan tinggi di tikungan meskipun sayap depan dan belakang tidak menghasilkan downforce yang tinggi seperti mobil generasi sebelumnya.
Kesimpulannya ground effect ini selain membuat efek downforce kelebihannya adalah dia tidak menghasilkan dirty air sehingga aksi saling susul diharapkan lebih sering terjadi di musim 2022 nanti.
Baca Juga: Kaleidoskop 2021 - Tumbangnya Dominasi Mercedes dari Red Bull Akibat Ubahan Regulasi Mobil
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | f1technical.net,F1.com,Formula1-dictionary.net |
KOMENTAR