Baca Juga: Regulasi Baru Berlaku di F1 2022, Kisah Fenomenal Brawn GP Bisa Terulang?
Sepintas ubahan ini seperti sangat sepele, tapi dengan cekungan atau venturi tunnel ini daya tekan atau downforce mobil F1 2022 nanti 80%-nya berasal dari area ini.
Sementara mobil F1 generasi sebelumnya seluruh downforcenya dihasilkan melalui sayap depan dan belakang serta bargeboard yang sangat kompleks.
Sayap depan di mobil F1 2021 sendiri memang menghasilkan downforce yang sangat kuat, namun sayap tersebut menghasilkan efek dirty air yang membuat aksi slipstreaming dan overtaking di F1 menjadi sangat sulit.
Karena dirty air ini membuat pembalap sangat kesulitan mengikuti pembalap lain yang ada di depannya, bahkan dengan bantuan DRS sekalipun karena mobil menjadi kehilangan downforce hingga 40% lebih dengan jarak antar mobil sekitar 10 meter.
Makanya F1 merevisi desain sayap depan untuk musim 2022 dengan desain yang lebih simpel agar efek dirty air ini bisa diminimalisir.
Bahkan F1 kembali memberlakukan wheel cover serta sayap kecil di atas ban depan yang disebut wheel deflector, agar mobil hanya kehilangan sekitar 18% downforce dengan jarak 10 meter antar mobil sehingga persaingan di trek kembali rapat.
Baca Juga: Tim Mercedes Bocorkan Tampang Mobil F1 2022, Bentuknya Beda Dengan Mobil yang Dipamerkan
"Karena fokus utama kami adalah close racing dan membuat kemudahan untuk para pembalap mengikuti pembalap lain di depannya," ucap Nikolas Tombazis selaku kepala teknis single-seater FIA pada F1.com.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | f1technical.net,F1.com,Formula1-dictionary.net |
KOMENTAR