Melirik kebagian bodi tengah, aura racing makin terlihat jelas dengan dilepasnya cover dek dan terpampang jelas radiator berukuran besar.
Bertampang road race, kaki-kaki Yamaha Lexi 'Sipoxy' ini tampil gaha dengan mempensiunkan pelek bawaan dengan pelek baru berjenis jari-jari.
"Pelek ganti pakai jari-jari. Peleknya paka Takasagho Excel Asia ring 14 warna gun metal, jari-jarinya TDR teromol pakai VND. Ban FDR Mp27 berukuran 90/80-14 dan Ban Mizzle MR-01 90/80-14 untuk belakang." jelas Adhit.
Oh ya sob, bukan hanya bertampang racing ala motor balap bro Adhit juga merombak total jeroan mesin Yamaha Lexinya hingga tembus 200cc .
Alhasil Adhit memasang blok silinder dan piston dari KTC spek 63mm plus head silinder B6H milik Yamaha Aerox baru. Kapasitas mesin makin melejit kruk as orisinal motor diganti dengan kruk as BRT 6.1mm.
Baca Juga: Yamaha Lexy Racing Look Berjubah Red Bull KTM Tech3 Jadi Sangar
Enggak lupa,ukuran klep motor pun ikut diperbesar dengan klep 22/19 dan panjang 4.5mm yang dikombo per klep TWH.
Punya kapasitas mesin melonjak, asupan bensin diperbesar dengan mengganti throttle body dan injektor.
"Injektornya Yamaha XMAX, throttle body pakai punya Suzuki GSX dan intakenya down draft plus Velocity stuck. Tuh kelihatan dari balik jok kalau dibuka," tunjuk Adhit.
Jeroan CVT pun enggak ketinggalan, Adhit mengcustom dan racik ulang isi bak CVT motornya plus pasang gear rasio Kawahara plus upgrade system pengapian motornya dengan memasang koil USR plus ECU Aracer RC Mini 5.
Terakhir, ubahan mesin ditutup dengan memasang knalpot racing WRX dengan silenser Trioval K3 dan header WRX 2000.
"Ya memang modifikasi motor ini fokus utamanya di mesin, kalau kata temen-temen gue sih spek motor ini 63 Free. Untuk kapasitasnya sekarang jadi sekitar 202cc dan terakhir dyno on jet tembus 24 dk," klaimnya menutup wawancara.
Baca Juga: Modifikasi Minimalis Yamaha Lexi, Obat Mujarabnya Upgrade Kaki-kaki
Nah setelah liat tampang kedua Yamaha Lexi kece tersebut, mana nih konsep modif pilihan sobat?
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR