Sayangnya seringkali ditemui kesalahan penggunaan bahasa jalur dan lajur di jalan tol sebab yang diterapkan adalah jalur cepat dan jalur lambat.
Begitu juga dengan istilah jalur sepeda yang berada di beberapa kota besar, sebab kalau mengacu definisi bedanya jalur dan lajur pada KBBI mungkin lebih tepat disebut sebagai lajur sepeda.
Sebab jika ingin menggunakan istilah jalur sepeda, maka jalur tersebut benar-benar dibuat sendiri dan diperuntukkan hanya untuk sepeda alias tidak menyatu (terpisah) dengan jalan raya yang menjadi jalur untuk kendaraan bermotor.
Oh iya ngomongin soal pindah lajur juga ternyata enggak bisa asal-asalan nih... Enggak cuma emak-emak yang suka pindah lajur tapi lampu seinnya ga sesuai, bapak-bapak juga sering!
Agar tidak bingung saat pindah lajur, Sony Susmana, selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) pun memberikan beberapa tips tambahan untuk berpindah jalur dengan baik.
Baca Juga: Street Manners: Lane Hogger, Kebiasaan Pengemudi Yang Menyalahi Aturan
“Kalau pindah lajur untuk memasuki atau meninggalkan jalan tol sih mudah, tinggal mengikuti kecepatan minimal ruas jalan tol yang mau dimasuki atau ditinggalkan,” ujar Sony kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Namun, ia mengatakan bahwa urusannya sedikit lebih rumit jika berbicara soal pindah lajur di jalan raya biasa.
“Karena selain wajib ngasih lampu sein, enggak ada aturan khusus yang mengatur perpindahan lajur di jalan umum,” tukas Sony.
Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa kunci untuk berpindah lajur dengan aman adalah etika.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR