GridOto.com - Kalau bicara motor bebek, umumnya ya hanya dipakai di jalan perkotaan.
Buat diajak ke medan berat apalagi off-road motor bebek sih memang kurang nendang ya.
Tapi sobat ingat enggak nih sama Kanzen Taurus Ultima?
Bebek yang dirilis tahun 2007 ini ternyata cukup mampu mengakomodir kebutuhan off-road lho.
Baca Juga: Otojadul: Lahirnya Yamaha Jupiter, Basisnya dari Vega tapi Banyak Inovasinya
Hal ini pernah dibuktikan langsung sama tim MotorPlus di tahun 2007 saat ia pertama kali dirilis.
Secara tongkrongan, motor bikinan Indonesia ini sih lumayan menjanjikan.
Lihat aja kaki-kaki yang ditopang sokbreker jangkung yang berimbas pada tingginya ground clearence.
Selain itu posisi knalpot juga nangkring hampir menempel di bodi belakang.
Dengan konstruksi begitu jelas motor ini lebih bisa diandalkan melibas jalan rusak juga banjir dibanding bebek-bebek lainnya.
Urusan pembuktian performa, saat itu Kanzen Taurus Ultima diuji oleh tim MotorPlus di kawasan BinfSro Xtreme Track (BXT).
Baca Juga: Otojadul: Sanex QJ100T, Skuter Klasik dengan Setang Ala Harley-Davidson
Di situ memenuhi semua pengujian ketangguhan yang ditawarkan Ultima.
Begitu duduk di jok, bebek ini terasa lebih tinggi.
Untuk joki berpostur 165 cm, kedua kaki terasa nyaris lurus menyangga motor.
Setiba di BXT, tes Ultima diawali dengan melintasi sirkuit grasstrack.
Gigi pertama masuk, kopling cukup lembut ditarik.
Handling awal perlu adaptasi, karena setang tak terlalu lebar, sementara kaki-kaki jauh lebih tinggi dibanding bebek umumnya.
Setelah mencapai titik stabil, cara mengendarainya tak beda dengan bebek lain.
Tenaga setara bebek 110 cc umumnya tapi dengan kopling manual, juga dengan ban semi pacul yang ternyata cukup menggigit di tanah merah.
Sokbrekernya cukup nyaman meski sedikit keras saat digeber 50 Km/jam di trek tanah bergelombang, terjal dan berlubang.
Handlingnya juga cukup terkendali.
Coba melintas berm, Ultima tergolong stabil.
Berikutnya rintangan lebih berat.
Coba libas table-top minicross, tenaga Ultima masih cukup untuk terbang.
Uji coba bagian depan jatuh duluan, bantingan sokbreker depan terasa agak keras.
Tapi masih lumayan meredam tekanan, meski rebound kurang halus dan agak mengentak.
Pun saat jumping dengan posisi ban belakang turun duluan.
Meski kurang elmbut dalam rebound, fungsi sokbreker belakang lumayan.
Ujian berikutnya membuktikan ketulenan bebek, melintas kubangan air setinggi setengah lingkar ban.
Cipratan air yang melebihi posisi mesin tidak membuat mesin mati.
Padahal di saat yang sama melintas bebek merek lain, mesinnya tersedak-sedak setelah melewati kubangan.
Baca Juga: Otojadul: Nostalgia Sama Honda Win, Pertama Dirilis Tahun 1984 Langsung Diborong Pemerintah
Belum puas, tes berenang di kubangan yang merendam seluruh lingkar ban, mesin tanpa masalah.
Bener-bener tangguh kayak di iklannya nih hehehe, sobat GridOto ada yang ingat sama iklannya?
Tanang nanti kami cantumkan di akhir tulisan ya.
Lanjut, tes berikutnya tanpa rencana.
Terjadi crash-test.
Pada kecepatan 60 km/jam, Ultima diajak lompati jumpingan sekitar 75 cm.
Ultima jatuh tepat di kubangan air dan lumpur setinggi setengah lingkar ban.
Ban terkunci di lumpur, motor terlempar dan jatuh cukup lumayan.
Setelah dicek, cuma bengkok di footstep, tuas kopling dan tuas rem.
Batok sein depan lepas.
Eh, sein belakang boleh dijempoli.
Kelenturan tangkai membuatnya tak patah karena mengikuti arah benturan.
Kesimpulannya, aspek kenyamanan dan tenaga mesin setara bebek sekelasnya.
Keunggulannya, bebek ini terbukti sanggup 'dihajar' di jalur berat.
Bebek lain yang punya konstruksi rata-rata, kayaknya tak akan setangguh produk Kanzen ini.
Baca Juga: Otojadul: Cerita Yamaha RX-King Dikenal Sebagai Motor Jambret, Polisi Sampai Dibikin Pusing
Kalau dibandingkan dengan zaman sekarang rasanya pasar bebek dual purpose ini sekarang jarang ya?
Saat ini yang ada boleh dibilang cuma Honda CT125 yang status-nya CBU itu.
Tapi dengan harga yang tembus Rp 76.800.000 apa iya ada yang tega ngajak Honda CT125 buat ajrut-ajrutan? Hehehe
Kembali ke Kanzen, langsung saja simak iklan Kanzen Taurus Ultima berikut ini:
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid MotorPlus |
KOMENTAR