Akibatnya, untuk memindah motor ke roda digunakan ke rantai, roda gigi, diferensial, baru setelah itu ke roda.
Kerugian mekanis pun besar.
Meski begitu, ada pula yang perlu dibanggakan.
Seperti yang juga banyak dikembangkan di luar negeri, agar energi tak terbuang saat mobil direm, maka saat rem berfungsi, tenaga aki yang diteruskan aki akan distop.
Baca Juga: Otojadul: Sekarang Jadi Buruan, Ternyata Segini Harga Baru Yamaha RX King dan F1ZR di Tahun 2000
Hal ini bisa dilakukan dengan memasang saklar pemutus arus pada pedal rem.
Hal ini tentu saja juga memperlama umur rem.
Di lain hal, bodi dengan model futwistik estetikanya agak kurang.
Bahkan pengerjaan akhirnya cenderung kasar, dan bobot bodinya pun cukup berat, 150 kg.
Meski begitu, sistem dan komponen casisnya cukup bagus.
Misalnya, kedua roda depan menggunakan rem teromol, sedangkan belakang rem cakram.
Khusus untuk roda belakang digunakan cakram dari motor yang beroperasi secara hidraulik.
Baca Juga: Otojadul: Nostalgia Corvette Stingray 1966 Dragster di Indonesia
Sedangkan suspensi dan as roda belakang, memanfaatkan komponen Daihatsu Charade.
Spesifikasi singkatnya seperti ini:
Dimensi | |
Panjang | : 3.250 mm |
Lebar | : 1.550 mm |
Tinggi | : 1.200 mm |
Trek Depan | : 1.350 mm |
Trek Belakang | : 1.300 mm |
Jarak Sumbu Roda | : 2.000 mm |
Jarak Terendah dari Tanah | : 200 mm |
Motor Listrik | |
Daya | : 5,5 dk / 1.450 rpm |
Arus | : 45 Ampere |
Tegangan | : 110 Volt DC |
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR