GridOto.com – Pertama kali melihat Royal Alloy GP200S pasti langsung menuduh skutik brand Inggris yang diproduksi di Thailand ini mirip motor tua.
Yup, desain skutik yang banderolnya cukup fantastis, Rp 95 juta OTR Jakarta ini memang sekilas mirip Lambretta versi jadul.
Tapi urusan handling, enggak seperti motor jadul lho!
Karakter handling Royal Alloy GP200S cukup baik, sangat mudah diajak belok dan nurut.
Kendati karakter sasisnya kaku dan kalau kondisi jalan bumpy, guncangannya lumayan menuntut usaha lebih untuk mengendalikannya.
Baca Juga: Test Ride Serigala Berbulu Domba, Tenaga Sangar Royal Alloy GP200S Tak Sekalem Tampangnya
Rasanya hal itu efek dari roda ring kecil 12 inci dan suspensi yang karakternya lumayan keras.
Baik depan yang pakai suspensi ganda berkonstruksi anti-dive, maupun belakang yang model ganda biasa sama-sama keras.
Tapi tenang, untungnya dilengkapi setelan preload. Depan model ulir, kalau belakang model klik dengan 5 tingkat, standarnya di klik kedua. Tinggal sesuaikan saja.
Namun posisi preload standarnya disetel buat bule yang berat, atau model jalanan di Inggris yang mayoritas mulus.
Karena jika dipakai berboncengan masih lumayan empuk, dan dipakai melibas jalan mulus motor jadi stabil.
Punya ukuran bodi yang panjang dan jarak sumbu roda mencapai 1.390 mm, yang paling terasa adalah saat mau balik arah, radius putarnya besar.
Susah melakukannya di tempat sempit. Juga saat di kemacetan tak bisa asal selap-selip.
Rem Sudah ABS
Remnya cakram di kedua roda, sama-sama pakai kaliper 2 piston dan dikawal ABS.
Karakter remnya agak keras tapi gigitannya lumayan pakem. Kinerja ABS cukup lembut tak terlalu mengagetkan jari.
Baca Juga: Dijual Rp 95 Juta, Ini 5 Keunikan Skuter Retro Royal Alloy GP200S
Riding Position
Duduk di jok Royal Alloy GP200S ini tak beda jauh dengan Vespa, joknya tak terlalu tinggi, 770 mm namun cukup lebar.
Hal tersebut membuat kedua kaki pengendara Ketika turun perlu sedikit jinjit, padahal tingginya sekitar 170 cm.
Saat kaki naik ke dek, posisinya cukup rileks karena lebar dan kaki tak terlalu nangkring.
Oiya joknya yang model terpisah dengan istilah king & queen leather seat, busanya tergolong empuk namun sayangnya tipis.
Jadi ketika melintasi jalan rusak, kadang bokong terasa mentok ke dasarnya.
Setangnya terbilang kompak tak terlalu lebar dan posisinya cukup rendah, jadi posisi badan tidak benar-benar tegak karena tangan ke bawah.
Namun buat berkendara harian masih tergolong nyaman, tak bikin lekas pegal.
Data Spesifikasi Royal Alloy GP200S:
Sasis: Steel space frame with steel body
Suspensi depan: Double preload adjustable with anti-dive
Suspensi belakang: Adjustable coil, hydraulic shock absorber
Sistem rem: Bosch ABS braided hoses
Rem depan: 220 mm Disc
Rem belakang: 220 mm Disc
Ban depan: Tubeless 110/70-12
Ban belakang: Tubeless 120/70-12
P x L x T: 1.870 x 620 x 1.115 mm
Jarak terendah: 160 mm
Bobot: 148 kg (basah) 130 kg (kering)
Kapasitas tangki bensin: 10,5 liter
Jarak sumbu roda: 1.390 mm
Tinggi jok: 770 mm
Emisi: Euro 4 Compliant
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR